Uji Asumsi Klasik ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Cronbach’s Alpha 0,80. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.3, maka 22 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Pada uji normalitas dengan pendekatan Kolmogrov Smirnov diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.039 dan di bawah nilai signifikan 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Sehingga untuk menangani data yang tidak normal dilakukan uji dengan casewise. Setelah dilakukan beberapa kali pengujian dengan metode casewise maka didapatkan data yang tidak perlu dioutlierkan lagi yaitu sebagai berikut: Tabel 4.14 Residuals Statisticsa Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 18.5706 27.7263 22.8220 1.79868 337 Residual -6.10487 5.64167 .00000 2.24422 337 Std. Predicted Value -2.364 2.727 .000 1.000 337 Std. Residual -2.696 2.491 .000 .991 337 a Dependent Variable: Pmbln.Ulang Universitas Sumatera Utara Pada tabel 4.14 setelah dilakukan pengujian dengan metode casewise maka sebesar 47 sampel dioutlier sehingga jumlah sampel yang tersisa adalah sebesar 337. Dari jumlah sampel sebesar 337 ini kemudian dilakukan kembali uji normalitas dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov dan didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 337 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.24422367 Most Extreme Differences Absolute .069 Positive .037 Negative -.069 Kolmogorov-Smirnov Z 1.263 Asymp. Sig. 2-tailed .082 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Pada tabel 4.15 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0.082 dan di atas nilai signifikan 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Universitas Sumatera Utara Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka terjadi homoskedastisitas. Jika berbeda, maka disebut heterokedastisitas. Tabel 4.16 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 Constant .762 1.003 .760 .448 Product .078 .085 .058 .917 .360 Place .031 .051 .038 .605 .545 Promotion .156 .118 .079 1.324 .187 Price -.109 .181 -.036 -.600 .549 Personnel .015 .059 .017 .251 .802 Presentation -.022 .046 -.034 -.489 .625 a Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Pada tabel 4.16 menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas Universitas Sumatera Utara Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Tabel 4.17 Coefficientsa Mod el Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolera nce VIF 1 Constant 2.108 1.634 1.290 .198 Product .247 .138 .090 1.794 .074 .739 1.353 Place .371 .082 .224 4.496 .000 .742 1.348 Promotion .717 .192 .175 3.732 .000 .843 1.187 Price .085 .296 .014 .286 .775 .814 1.228 Personnel .498 .096 .278 5.187 .000 .641 1.559 Presentati on .170 .074 .124 2.286 .023 .624 1.602 a Dependent Variable: Kptsn.pembelian Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan VIF 5 dan tolerance 0,1 maka tidak terjadi multikolinearitas. Pada tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa regresi ini tidak terdapat multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara

D. Metode Analisis Regresi Linier Berganda