93 membangun sebuah sistem informasi baru yang bersifat web based dalam melakukan
proses laporan penjualan yang lebih efektif dan efisien. Pada analisa ini, persyaratan akan dibagi menjadi 2 dua bagian, yang pertama
yaitu functional requirement yang merupakan aktivitas dan layanan yang harus disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan, dan yang kedua adalah
nonfunctional requirement yang merupakan fitur-fitur lain yang diperlukan oleh sistem agar sistem dapat lebih memuaskan.
Berikut adalah requirement dari sistem informasi penjualan PT.I-Cube Creativindo.
4.1.8.1 Functional Requirement
Sistem yang dikembangkan harus mempunyai functional requirements sebagai berikut:
1. Membuat sistem informasi untuk PT.I-Cube Creativindo, antara lain meliputi: i. Penginputan data penjualan yang terdiri dari id customer, id
barang, dan jumlah barang. ii. Mengintegrasikan data-data tersebut diatas sehingga terletak pada
database yang sama. iii. Pembuatan laporan penjualan setiap bulan.
iv. Pembuatan statistik penjualan dalam bentuk diagram dan grafik dalam satu aplikasi.
2. Melakukan proses otomasi untuk semua transaksi diatas.
94
4.1.8.2. Nonfunctional Requirements
Nonfunctional Requirements dari sistem yang dikembangkan akan dijelaskan dalam bentuk table berikut:
Tabel 4.3 Nonfunctional Requirement Jenis Kebutuhan
Penjelasan
1. Model Tampilan Performance a Mempermudah
waktu proses
pengolahan data yaitu penginputan hingga pelaporan
b Membantu peningkatan pemantauan penjualan.
c Mengurangi tingkat kesalahan dan ketidaklengkapan data
d Tampilan interface yang menarik dan lebih user friendly sehingga lebih
mudah dimengerti dan digunakan oleh user.
2. Model Penyimpanan Data Information
a Melakukan penyimpanan data berupa informasi umum penjualan, secara
terpusat sehingga
memudahkan pelaksanaan proses.
b Mencegah terjadinya penyimpanan data yang redundant.
c Memudahkan pengolahan
data penjualan secara otomatis untuk
menghasilkan informasi secara cepat
d Format penyajian laporan dibuat sehingga lebih mudah dipahami.
e Meminimalisasi terjadinya kesalahan penginputan data dan informasi.
95 f Data terdokumentasi dan terstruktur.
3. Model Pengontrolan Sistem Control
a Meningkatkan keamanan terhadap pelaksanaan proses penyimpanan dan
pengolahan data.
b Membatasi akses
penggunaan terhadap
sistem dengan
cara menerapkan priviledge.
c Adanya outside sales yang bertugas terhadap pelaksanan pemasukan data
dan manajer yang bertanggung jawab atas semua kontrol aktifitas
pada aplikasi
d Mencegah akses
penuh dari
pengguna-pengguna yang
tidak berwenang.
4. Model Efisiensi Sistem Eficiency
a Menggunakan sistem penyimpanan data
yang terpusat
untuk memudahkan proses pendistribusian
b Mengefisienkan waktu
untuk pelaksanaan proses pengolahan data.
c Meminimasi biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
proses monitoring.
5. Model Pelayanan Sistem Service
a Menghasilkan informasi yang akurat untuk
bahan pertimbangan
dan evaluasi.
96 b Memberi
kemudahan dalam
penggunaan operasional sistem.
4.2 Workshop Desain
Di dalam sistem lama, proses pengolahan data dilakukan pada komputer yang stand alone, sedangkan pada sistem informasi yang akan dikembangkan adalah sistem
informasi berbasis web. Sistem usulan dirancang dengan menggunakan UML Unified Modeling Language, dan bahasa program PHP. Sehingga konsep tentang
UML dan PHP harus benar-benar dikuasai. Sedangkan pada perancangan sistem database
akan menggunakan
diagram Database
Relational dan
mengimplementasikannya pada MySQL. Rancangan itu sendiri terdiri dari beberapa tahap antara lain:
4.2.1 Pengertian Use Case Diagram
Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi antar aktor didalam sistem informasi laporan penjualan PT. I-Cube Creativindo.
Tabel 4.4 Requirement Aktor dan Use Case Requirement
Aktor Use case
1. Manajer marketing, Admin, outisde sales dan staf gudang melakukan
proses Login terlebih dahulu untuk masuk ke dalam sistem.
Manajer marketing,
Admin, outside sales dan staf
gudang Login
2. Admin mengatur akun seperti menambahkan akun staf gudang,
mengubah data akun staf gudang, Admin
Akun profile