Model Pengembangan Sistem RAD Rapid Application Development

44 juga membutuhkan spesifikasi dari subsistem yang menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan Whitten et al. 2004. Sedangkan OOAD Object Oriented Analysis and Design adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa atau pengembangan perangkat lunak yang memodelkan sebuah sistem sebagai kumpulan dari banyak objek yang saling berinteraksi. Setiap objek merupakan representasi dari entitas-entitas yang ada pada sistem tersebut dan dapat dibedakan berdasarkan atribut dan perilaku entitasnya. OOAD merupakan sekumpulan petunjuk umum yang mengarahkan kepada aktivitas analisis dan perancangan. Untuk membuat metode menjadi lebih berguna, merancangnya hingga terdapat penyesuaian, perkembangan, dan subtitusi bagian dapat dengan mudah diimplementasi.

2.7 Alur Pengembangan Sistem

2.7.1 Model Pengembangan Sistem RAD Rapid Application Development

Metodologi yang memiliki tujuan memberikan respon yang cepat terhadap kebutuhan pemakai dengan lingkup yang lebih luas adalah pengembangan aplikasi cepat. RAD Rapid Application Development adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat dalam suatu kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi MacLeod, 2008. Rekayasa informasi adalah nama yang diberikan oleh Martin untuk pendekatannya yang menyeluruh dalam pengembangan sistem, yang memperlakukannya sebagai kegiatan seluruh perusahaan. Rekayasa informasi dimulai pada tingkat eksekutif, dengan perencanaan sumber daya informasi strategis yang diterapkan pada perusahaan. 45 Selanjutnya, setiap unit bisnis perusahaan menjadi subjek dari analisis area bisnis business area analysis, untuk mendefinisikan kegiatan atau proses dan data yang diperlukan bagi unit tersebut agar berfungsi seperti yang diinginkan, dengan selesainya BAA, RAD dapat dijalankan. RAD diperkenalkan oleh konsultan komputer dan penulis James Martin dan istilah ini mengacu pada pengembangan siklus hidup yang dimaksudkan untuk memproduksi sistem dengan cepat tanpa mengorbankan mutunya. Tahapan pengembangan aplikasi cepat RAD terdiri dari perencanaan kebutuhan, rancangan pemakai, konstruksi dan cut over. RAD memerlukan empat unsur penting, yaitu: a. Manajemen. Manajemen, khususnya manajemen puncak, harus merupakan orang yang suka bereksperimen, yang suka melakukan hal yang baru atau orang yang cepat tanggap, yang cepat belajar menggunakan metode baru. Manajemen harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan lingkungan kerja yang membuat kegiatan tersebut dangat menyenangkan. b. Manusia. Dari pada menggunakan satu tim tunggal untuk mengerjakan semua kegiatan SLC, RAD menyadari efisiensi yang dicapai dengan penggunaan beberapa tim yang terspesialisasi. Tim untuk perencanaan kebutuhan, rancangan pemakai, dan cut over dapat dibentuk. Anggota tim ini adalah para ahli metodologi dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas khusus mereka. Untuk menggambarkan tim, Martin menggunakan istilah tim SWAT skill with advanced tools. 46 c. Metodologi. Metodologi dalam RAD adalah siklus hidup RAD, yaitu terdiri dari empat tahap: 1. Perencanaan kebutuhan, 2. Rancangan pemakai, 3. Konstruksi, dan 4. Cut over. Tahap-tahap ini mencerminkan pendekatan sistem. Pemakai berperan penting dalam setiap tahap, bekerja sama dengan spesialis informasi. d. Peralatan. Peralatan RAD terutama terdiri dari bahasa-bahasa pemrograman generasi keempat fourth-generation language dan peralatan CASE yang memudahkan prototyping dan pembuatan kode. Bahasa pemrograman generasi keempat memungkinkan spesialis informasi atau pemakai untuk menghasilkan kode komputer tanpa menggunakan bahasa pemrograman konvensional. Rapid Application Development RAD yaitu suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak Kendall Kendall, 2003. Ada 3 fase dalam RAD, yang diantaranya adalah: 1. Fase Requirement Planning, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut dan membuat analisa serta memahami sistem informasi yang sedang berjalan. Selain itu, juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan. 2. Fase Workshop Design, yaitu dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk mengidentifikai solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman 47 untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem yang akan dibuat. 3. Fase Implementation, yaitu menerapkan sistem infomasi yang telah dibuat dan sebelumnya telah di uji coba terlebih dahulu Kendall Kendall, 2003.

2.8 Perangkat Lunak Pendukung