Pendidikan Agama Islam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pembelajaran
12 tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya
pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran Islam.
20
Hasil Konferensi pendidikan Islam se-Dunia kedua tahun 1980 di Islamabad, Pakistan, merumuskan bahwa pendidikan Islam adalah
suatu usaha untuk mengembangkan manusia dalam semua aspeknya, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, dan ilmiah baik
secara individual maupun kolektif menuju kearah pencapaian kesempurnaan hidup sesuai dengan ajaran Islam.
21
Berdasarkan pengertian di atas tentang pendidikan agama Islam, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam
adalah suatu kegiatan untuk merubah individu kedalam suatu sistem kepercayaan dan prilaku yang bersumber dari ajaran Allah.
Pendidikan Agama Islam sangat erat hubungannya dengan kecerdasan
spiritual, karena
kecerdasan spritual
merupakan kemampuan memenuhi kebutuhan ruh manusia, berupa ibadah agar ia
dapat kembali kepada penciptanya dalam keadaan suci. Kecerdasan spritual merupakan kecerdasan qalbu yang berhubungan dengan
kualitas batin seseorang. b.
Dasar- dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Pelaksanaaan pendidikan agama Islam disekolah mempunyai dasar
yang kuat. Dasar tersebut menurut Zuhairini dkk. Dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu:
1 Dasar yuridishukum Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-
undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama disekolah secara formal.
Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam yaitu:
20
Azyumardi Azra, Esei-esei Intelektual Muslim Pendidikan Islam Jakarta: Logos Wacana ilmu, 1999, h. 6
21
A. Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam Malang : UIN Malang Press, 2008, h. 24
13 a
Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara pancasila, sila pertama: ketuhanan Yang Maha Esa
b Dasar strukturalkonstitusional, yaitu UUD 45 dalam bab XI
pasal 2, yang berbunyi: 1 Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; 2 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
c Dasar operasional, yaitu yang terkandung dalam undang-
undang sistem pendidikan nasional. 2 Segi religius
Yang dimaksud dengan dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah
perintah Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepadaNya. Dalam al-
Qur’an banyak ayat yang menunjukkan perintah tersebut antara lain:
a Q.S. An-Nahl: 125:
“Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik……”
22
b Q.S. Al-Imran: 104:
“Dan hendaklah diantara kamu ada golongan umat yang menyeru kepada kebijakan, meyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar. ”
23
22
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surat An-Nahl Ayat 125
23
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surat Al-Imran Ayat 104
14 c
Al-Hadits:
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf, dari
ibnu Tsauban, yaitu Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban, dari Hasan bin Athiyah, dari Abu Kabsyah as Saluli, dari Abdullah
bin Amru, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda:
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan ceritakanlah dari bani Israil, dan tidak ada dosa, barangsiapa
berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah ia
menempati tempat duduknya dari neraka.” Hadits Hasan Shohih
3 Aspek Psikologis Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan
kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa hidup manusia baik segi individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan
pada hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tenteram sehingga memerlukan pegangan hidup. Sebagaimana
dikemukakan oleh Zuhairini dkk bahwa: semua manusia di dunia ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut
agama. Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang maha Kuasa, tempat
mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolonganNya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitive
maupun masyarakat yang sudah modern. Mereka merasa tenang dan tenteram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi
kepada zat yang Maha Kuasa.
15 Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa untuk membuat hati tenang
dan tenteram ialah dengan jalan mendekatkan diri kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-
Ra’ad ayat 28 yaitu :
yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-
lah hati menjadi tenteram.
24
c. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Agama Islam
1 Tujuan Pendidikan agama Islam Menurut Ahmad D. Marimba tujuan akhir pendidikan Islam
adalah identiksejalan dengan tujuan hidup seorang muslim, sebagaimana yang digariskan alam Al-
Qur’an surat Az-Zariyat ayat 56:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku.”
25
Surat Al-Bayyinah ayat 5:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan
24
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surat Ar-Ra’ad Ayat 28
25
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surat Az-Zariyat Ayat 56
16 agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.”
26
Surat Ali Imron ayat 102:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
27
Inti dari tiga ayat diatas adalah menjadi seorang hamba Allah yang beriman, bertaqwa dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah
SWT atau berarti terbentuknya kepribadian muslim.
28
Menurut Muhammad Fadhil Al-Jamaly, tujuan pendidikan Islam menurut al-
Qur’an meliputi: 1 menjelaskan posisi peserta didik sebagai manusia diantara makhluk Allah lainnya dan tanggung
jawabnya dalam kehidupan ini. 2 menjelaskan hubungannya sebagai makhluk sosial dan tanggung jawabnya dalam tatanan
kehidupan bermasyarakat. 3 menjelaskan hubungan manusia dengan alam dan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan
dengan cara memakmurkan alam semesta. 4 menjelaskan hubungannya dengan Khaliq sebagai pencipta alam semesta.
29
Menurut Omar al-Toumy al-Syaibany bahwa tujuan pendidikan
26
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surat Al-Bayyinah Ayat 5
27
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surat Al-Imran Ayat 102
28
Ahmad D Marimba, Pengantar Filsafat …, h. 19
29
Al-Rasyidin dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, PT.Ciputat Press: Ciputat, 2005, cet II, h.37
17 Islam adalah untuk mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga
mencapai tingkat akhlak al-karimah.
30
Sedangkan menurut Zakiyah Darajat dkk, tujuan akhir pendidikan Islam adalah terbentuknya Insan Kamil dengan pola
Taqwa yang terbentuk dapat mengalami perubahan naik turun, bertambah atau berkurang karena itu, orang yang sudah bertaqwa
dalam bentuk Insan kamil masih perlu pendidikan sepanjang hayatnya guna pengembangan dan penyempurnaan, sekurang-
kurangya pemeliharaan supaya tidak luntur dan berkurang
31
. Sedangkan Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, menyimpulkan
bahwa tujuan pendidikan Islam terdiri atas 5 sasaran, yaitu: 1 membentuk akhlak mulia 2 mempersiapkan kehidupan dunia dan
akhirat 3 persiapan untuk mencari rizki dan memelihara segi kemanfaatannya 4 menumbuhkan semangat ilmiah dikalangan
peserta didik 5 mempersiapkan tenaga professional yang terampil.
32
2 Fungsi Pendidikan Agama Islam Abdul Majid dan Dian Andayani memaparkan fungsi pendidikan
agama Islam adalah sebagai berikut: a
Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada allah SWT yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga. Pada dasarnya dan pertama-tama kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan dilakukan
oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui
bimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai
dengan tingkat perkembangannya.
b Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencapai
hidup didunia dan diakhirat.
30
Jalaludin, Teologi…, h. 76
31
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam Jakarta : Bumi Aksara, 1996 cet, III, h. 31
32
Muhammad Athiyah Al-Abrayi, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1970 cet, I, h. 15-18
18 c
Penyesuaian mental, yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik secara fisik maupun lingkungan sosial dan
dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai
dengan ajaran agama Islam.
d Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran
dalam kehidupan sehari-hari.
e Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari
lingkungannya atau
dari budaya
lain yang
dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangnnya
menuju manusia Indonesia seutuhnya. f
Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum alam nyata dan nir nyata, sistem dan fungsionalnya.
g Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang
memiliki bakat khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut
berkembang secara
optimal sehingga
dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.
33
Berdasarkan tujuan dan fungsi pendidikan agama Islam di atas sangat erat kaitannya dengan kecerdasan spritual, karena kecerdasan spritual
dalam pandangan Islam merupakan kemampuan seseorang untuk yakin dan berpegang teguh terhadap nilai spritual islam, selalu berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai islam dalam hidupnya, dan mampu untuk menempatkan dirinya dalam kebermaknaan diri yaitu ibadah dengan merasakan dirinya
selalu dilihat Tuhan, sehingga ia dapat hidup dengan mempunyai jalan dan kebermaknaan yang akan membawanya terhadap kebahagiaan dan
keharmonisan yang hakiki. Allah berfirman:
Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman. yaitu orang- orang yang khusyu’ dalam shalatnya. Dan orang-orang yang
menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada
33
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam…, h. 133
19 berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat QS: Al-
Mu’minun: 1-4.
34
d. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam Ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup keseluruhan ajaran
agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Ajaran yang berisi pedoman pokok yang mengatur berbagai aspek kehidupan untuk
kesejahteraan hidup manusia di dunia dan diakhirat nanti, dalam hal ini, ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan
dan keseimbangan yang meliputi: 1 Hubungan manusia dengan Allah SWT
Hubungan manusia dengan Allah merupakan hubungan yang vertikal antara manusia dengan Khalik, menempati prioritas utama dalam
pendidikan agama Islam, isi ajarannya meliputi segi Iman, Islam dan Ihsan.
2 Hubungan Manusia dengan Dirinya Hubungan manusia dengan dirinya merupakan sesuatu hal yang sangat
penting, yaitu dengan memiliki rasa tangggung jawab, menjaga dan memelihara yang terdapat dalam diri agar manusia nantinya dapat
menjaga diri dari hal-hal yang sifatnya dapat menjerumuskan kedalam kehancuran.
3 Hubungan Manusia dengan Sesama Manusia Merupakan hubungan yang bersifat horizontal, yaitu antara manusia
dengan manusia dalam kehidupan. Ruang lingkup pengajarannya berkisar pada pengaturan hak dan kewajiban antara manusia dengan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat. 4 Hubungan Manusia dengan Makhluk Lain dan Lingkungan
Hubungan manusia dengan alam juga merupakan hal yang penting, yaitu manusia dituntut untuk mengenal, memanfaatkan dan menjaga
serta mengembangkan kelestarian alam.
35
34
Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya., Surat Al-Mu’minun Ayat 1-4
20 Ruang lingkup pendidikan agama Islam diatas sesuai dengan Surat Al-
Imran ayat 112 yang berbunyi:
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali agama Allah dan tali perjanjian
dengan manusia dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu, karena mereka
kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan
melampaui batas.”
36
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah meliputi tujuh unsur pokok, yaitu:
1 Keimanan Pengajaran dan pendidikan keimanan berarti proses belajar dan
pembelajaran tentang berbagai aspek kepercayaan. Dalam pelajaran keimanan, pusat atau inti pembicaraan pembahasan ialah tentang
keesaan Allah. Karena itu ilmu tentang keimanan ini disebut juga tauhid. Ruang lingkup pengajaran keimanan itu meliputi rukun iman
yang enam, yaitu percaya kepada Allah, kepada para Rasul Allah, kepada para malaikat, kepada kitab-kitab suci yang diturunkan kepada
para Rasul Allah, kepada hari kiamat, dan kepada qada dan qadar. 2
Ibadah
35
Yunus Namsa, Metodologi Pengajaran agama Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000, h. 23-24
36
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Surat Al-Imran Ayat 112
21 Dalam pengertian yang luas, ibadah itu ialah bentuk pengabdian yang
ditunjukkan kepada Allah semata yang diawali oleh niat. Materi pelajaran ibadah ini seluruhnya dimuat dalam ilmu Fiqih, selain
membicarakan ibadah, juga membicarakan kehidupan sosial, seperti perdagangan
jual-beli, perkawinan,
kekeluargaan, warisan,
pelanggaran, hukuman, perjuangan jihad, politikpemerintahan, makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain.
3 Al-Qur’an
Membaca Al- qur’an tidak sama dengan membaca buku atau membaca
kitab suci lain. Membaca al- qur’an adalah ibadah, membaca Al-qur’an
juga merupakan seni suatu ilmu yang mengandung seni yakni seni membaca
Al- Qur’an. Isi pengajaran Al-Qur’an diantaranya
penghenalan huruf-huruf hijaiyah, cara menyebutkannya, bentuk dan fungsi tanda baca, tanda berhenti, dan tanda lainnya. Ruang lingkup
pengajaran Al- qur’an ini lebih banyak berisi pengajaran yang
memerlukan latihan dan pembiasaan. 4
Akhlak Akhlak merupakan bentuk batin dari seseorang. Pengajaran akhlak
pengajaran tentang batin seseorang yang kelihatan pada tingkah lakunya. Pembentukkan akhlak dapat dilakukan dengan memberikan
pengertian tentang baik buruk dan kepentingannya dalam kehidupan, memberikan ukuran baik dan buruk, melatih dan membiasakan
berbuat, mendorong dan memberi sugesti agar mau dan senang berbuat kebaikan. Dasar pelaksanaan pengajaran ini berarti proses kegiatan
belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajar berakhlak baik.
5 Mu’amalah
Muamalah merupakan sebagian perincian dari ilmu fiqih, ilmu ini lebih membahas tentang hubungan sosial manusia, yakni muamalat
madaniyat dan muamalat maliyat. Mualamat madaniyat membahas masalah-masalah yang dikelompokkan kedalam kelompok persoalan
22 harta kekayaan, harta milik, harta kebutuhan, dan cara menggunakan
dan mendapatkanya. Sedangkan muamalat maliyat membahas masalah-masalah yang dikelompokkan kedalam kelompok persoalan
harta kekayaan milik bersama baik masyarakat kecil atau besar seperti negara perbendaharaan negara.
6 Syari’ah
Syari’ah merupakan ilmu yang mempelajari tentang syariathukum Islam. Ayat pertama yang berbunyi “Iqra” merupakan pensyariatan
pertama hukum Islam. Perintah membaca, merupakan syariat yang pertama dalam ajaran Islam. Ilmu ini membicarakan hukum-hukum
dalam kehidupan umat manusia. 7
Tarikh Tarikh Islam disebut juga sejarah Islam.
37
Pengakaran tarikh Islam sebenarnya pengajaran sejarah, yaitu sejarah yang berhubungan
dengan pertumbuhan dan perkembangan umat Islam, seperti kerajaan yang berkuasa di luar tanah arab sebelum datangnya agama Islam
maupun yang berkuasa diluar tanah arab sebelum datangnya agama Islam maupun sesudah datangnya agama Islam, peperangan yang
dilakukan Nabi Muhammad Saw dan para sahabat melawan orang kafir. Pemerintahan pada zaman Nabi Muhammad SAW, riwayat
hidup Nabi Muhammad Saw, dan lain-lain.