6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaran dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 pasal 1 yaitu : proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
1
Pembelajaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kata benda atau nomina yang
berarti “ proses, cara, perbuatan menjadikan orangmakhluk hidup belajar.
2
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur- unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
3
Pembelajaran merupakan suatu upaya membelajarkan atau suatu upaya mengarahkan aktivitas siswa kearah aktivitas belajar. Didalam
proses pembelajaran terkandung dua aktivitas sekaligus, yaitu aktivitas mengajar guru dan aktivitas siswa. Proses pembelajaran merupakan
proses interaksi, yaitu interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.
4
Pembelajaran secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah usaha mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar
dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran akan terjadi proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas, kreativitas, peserta didik
melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran berbeda
1
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokus Media, 2009 h. 4
2
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003 h. 17
3
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran Jakarta: Bumi Aksara, 1995 Cet, I, h, 57
4
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2006 h. 9
7 dengan mengajar yang pada prinsipnya menggambarkan aktivitas guru,
sedangkan pembelajaran menggambarkan aktivitas peserta didik. Pembelajaran adalah usaha membimbing peserta didik dan
menciptakan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
5
Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara
efektif dan efisien.
6
Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek
tingkah laku. Menurut Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
7
Menurut Chaplin dalam Dictionary of psicology membatasi belajar dengan dua macam rumusan, rumusan yang pertama adalah “…
acquisition of any experience” Belajar adalah perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua adalah process of acquiring responses as a result of
special practice Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.
8
5
Abuddin Nata, Pespektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran Jakarta: Kencana, 2009 h. 87
6
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai referensi bagi Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas Jakarta: Kencana, 2009, cet. I,
hal, 31
7
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengeruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, Cet. Ke-4, h. 2.
8
Muhibbudin Syah, Psikologi Belajar Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010 h. 65
8 Yatim Riyanto mengemukakan beberapa pendapat para tokoh tentang
belajar, antara lain: a.
Menurut Walker belajar adalah suatu perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada sangkut
pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi, perubahan dalam situasi stimulus atau faktor-faktor samar-samar lainnya yang
tidak berhubungan lansung dengan kegiatan belajar.
b. Menurut Winkel belajar adalah suatu aktifitas mental psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas.
c. Cronbach menyatakan bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman.menurut Cronbach bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan
panca indra. Dengan kata lain bahwa belajar adalah suatu cara mengamati, membaca, meniru, mengintimasi, mencoba sesuatu,
mendengar, dan mengikuti arah tertentu.
9
Ngalim Purwanto dalam bukunya “Psikologi Pendidikan” menguraikan pengertian belajar, menurut beberapa tokoh pendidikan, di
antaranya: a.
Hilgard dan Brower, dalam bukunya “Theories Of Learning” 1975 mengemukakan “Belajar adalah hubungan dengan tingkah laku
seseorang terhadap
situasi tertentu
yang disebabkan
oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecendrungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan
sesaat seseorang misalnya kelelahan pengaruh obat dan sebagainya
b. Gagne, dalam bukunya “The Condition Of Learning” 1977
menyatakan bahwa “Belajar terjadi apabila situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswi-siswi sedemikian rupa,
sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
c. Morgan, dalam bukunya “Introduction to Psychology” 1978
mengemukakan “Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.
9
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai referensi bagi Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas Jakarta: Kencana, 2009, cet. I,
hal, 5.