9 tingkat   energinya   yang   berada   pada   keadaan   tereksitasi   maka   akan   berubah
dengan memancarkan radiasi gamma Achmad, 2001.
2.2. Interaksi Radiasi Dengan Materi
Radiasi  apabila  menumbuk  suatu  materi  maka  akan  terjadi  interaksi  yang akan  menimbulkan  berbagai  efek.  Efek-efek  radiasi  ini  bergantung  pada  jenis
radiasi,   energi   dan   juga   bergantung   pada   jenis   materi   yang   ditumbuk.   Pada umumnya  radiasi  dapat  menyebabkan  proses  ionisasi  atau  proses  eksitasi  ketika
melewati materi.
2.2.1.   Interaksi Sinar Gamma Dengan Materi
Berkurangnya  energi  dari  sinar  gamma  pada  saat  melewati  suatu  materi terjadi karena :
a. Efek Fotolistrik
Pada  efek  fotolistrik,  energi  foton  diserap  oleh  elektron  orbit,  sehingga elektron   tersebut   terlepas   dari   atom.   Tiap   elektron   yang   yang   dipancarkan
sebanding  dengan  intensitas terang  cahayanya,  partikel  cahaya  ini  disebut  foton dengan  menyimpulkan  bahwa  tiap  foton  harus  memiliki  energi  E  yang  diberikan
oleh persamaan : E = hv , dengan  h adalah frekuesi cahaya Chang, 2004 b.
Hamburan Compton Pada  efek  Compton,  foton  dengan  energi  hv  berinteraksi  dengan  elektron
terluar  dari  atom,  selanjutnya  foton  dengan  energi  hv  dihamburkan  dan  elektron
10 tersebut  dilepaskan   dari  ikatannya  dengan  atom   dan  bergerak  dengan   energi
kinetik tertentu. c.
Produksi Pasangan Proses  produksi  pasangan  hanya  terjadi  bila  foton  datang    1,02  MeV.
Apabila  foton  semacam  ini  mengenai  inti  atom  berat,  foton  tersebut  akan  lenyap dan  sebagai  gantinya  timbul  sepasang  elektron-positron.  Positron  adalah  partikel
yang  massanya  sama  dengan  elektron  dan  bermuatan listrik  positif  yang besarnya juga sama dengan muatan elektron Kamil, 2008.
2.2.2.   Detektor Sintilasi
Alat  ini  menggunakan  bahan  logam  yang  atom-atomnya  dengan  mudah dideteksi   oleh   radiasi   yang   datang   efek   fotolistrik.   Efek   fotolistrik   adalah
keluarnya  elektron-elektron  dari  permukaan  logam  ketika  terkena  radiasi.  Bahan- bahan   yang  umum   digunakan  sebagai  sintilator  adalah   kristal-kristal   natrium
iodida.  Bahan-bahan  ini  diletakkan  di  salah  satu  ujung  peralatan  yang  disebut tabung  foto  pengganda  photomultiplier  sehingga  foton  yang  dikeluarkan  oleh
sintilator  dapat  diubah  menjadi  sinyal  listrik.  Tabung  foto  pengganda  terdiri  atas beberapa   elektroda  yang   disebut   dinoda.  Detektor  sintilasi   lebih  sensitif  bila
dibandingkan   pencacah   Geiger-Muller,   terutama   terhadap   sinar   gamma   yang berinteraksi    lebih    kuat    dengan    zat    dibandingkan    dengan    partikel-partikel
bermuatan Akhadi, 2000.
11
2.2.3.   Detektor Sintilasi NaITl
Detektor  sintilasi  NaITl  digunakan  untuk   mendeteksi  intensitas  sinar gamma  dari  bahan  radioaktif  pada  daerah  energi  0,1-100  MeV  dengan  efisiensi
cukup   tinggi   10-60   dan   resolusi   energi   menengah   5-15.   Detektor   ini terbuat  dari  bahan  yang  dapat  memancarkan  kilatan  cahaya  apabila  berinteraksi
dengan sinar gamma Ardisasmita, 2008.
Gambar 2. Detektor Sodium Iodida NaI Kamil, 2008. Detektor radiasi  NaI yang diaktivasi  dengan  0,1 – 0,2 persen thallium Tl
merupakan   jenis   detektor   yang   hingga   kini   digunakan   secara   luas   untuk pemantauan sinar gamma. Kerapatan NaI yang tinggi 3,7 gcm3 dan nomor atom
Z  yang  tinggi  dari  iodine  I  menjadikan  interaksinya  dengan  radiasi  gamma cukup baik Akhadi, 2000.
2.2.4.   Prinsip spektrometri Gamma
Apabila  radiasi   gamma  memasuki  tabung  detektor,   maka  akan  terjadi interaksi   antara   radiasi   gamma   dengan   bahan   NaITl.   Interaksi   itu   dapat
menghasilkan efek fotolistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Karena
12 interaksi  ini  maka  elektron-elektron  atom  bahan  detektor  akan  terpental  keluar
sehingga atom-atom itu berada dalam keadaan tereksitasi. Atom-atom  yang  tereksitasi  akan  kembali  ke  keadaan  dasarnya  sambil
memancarkan    kerlipan    cahaya.    Cahaya    yang    dipancarkan    itu    selanjutnya diarahkan  ke  foto  katoda  sensitif.  Apabila  foto  katoda  terkena  kerlipan  cahaya,
maka  dari  permukaan  foto  katoda  itu  akan    dilepaskan  elektron.  Elektron  yang dilepaskan  oleh  foto  katoda  akan  dipercepat  oleh  medan  listrik  dalam  tabung
pelipat ganda elektron menuju dinoda pertama. Hasil  akhir   jumlah  pelipatgandaan   elektron  bergantung  pada   jumlah
dinoda.   Tabung   pelipat   ganda   elektron   yang   mempunyai   10   tingkat   dinoda misalnya,  pada  anoda  dinoda  terakhir  yang  sekaligus  berperan  sebagai  pelat
pengumpul  elektron  bisa  didapatkan  faktor  penggandaan  elektron  antara  107  - 108.  Dengan  demikian,  sinar  gamma  yang  dipantau  akan  menghasilkan  pulsa
listrik sebagai keluaran dari detektor NaITl. Tenaga elektron yang dilepaskan ini bergantung  pada  intensitas  sinar  gamma  yang  mengenai  detektor.  Makin  tinggi
energi  elektron,  makin tinggi  pula  pulsa  listrik  yang  dihasilkannya, sedang  makin banyak  elektron  yang  dilepaskan  makin  banyak  pula  cacahan  pulsanya  Akhadi,
2000
2.3. Kontaminasi Bahan Radioaktif