Radionuklida Cs-137 Efektifitas dekontaminan Ammonium Iron (III) Hexacyanoferrate (NH4Fe[Fe(CN)6]) terhadap Cesium-137 pada Monyet ekor panjang (Mocaca Fascicularis)

16

2.5. Jalan masuk Radionuklida ke dalam Tubuh

Masuknya radionuklida ke dalam tubuh melalui saluran pernafasan dapat berupa gas, cairan atau padatan, misalnya partikel aerosol gas dengan campuran partikel padat dan cair yang melayang di udara. Radionuklida tersebut setelah mengalami berbagai proses di dalam tubuh, sebagian dapat terendap pada saluran pernafasan bagian atas dan paru-paru, sebagian lain dikeluarkan secara exhalasi. Bagian yang terendap dapat masuk ke saluran pencernaan, dan apabila senyawa tersebut bersifat mudah larut maka akan segera diserap oleh cairan tubuh dan akhirnya dikeluarkan melalui urin. Contoh radionuklida bersifat mudah larut yang masuk melalui saluran pernafasan adalah I-131, Sr-90 dan Cs-137 Syaifudin et al , 1995.

2.6. Radionuklida Cs-137

Kata “Caesium” berasal dari bahasa latin “Caesius” yang artinya langit biru. Nama tersebut didasarkan pada intensitas warna biru dengan λ: 456 nm. Seperti logam alkali, Cs sangat elektropositif dan memiliki radius kristal ionik yang tinggi Kaikkonen, 2006. Cesium dengan simbol Cs adalah logam yang bisa bersifat stabil non radioaktif atau tidak stabil radioaktif. Cs yang paling umum dikenal sebagai radioaktif adalah Cs-137. Cs-137 memiliki struktur yang bersifat lembut, lunak, berwarna putih perak dan berbentuk cair pada suhu kamar 28 o C 83 o F Anonimous, 2005. 17 Cs-137 yang terdapat di lingkungan berasal dari berbagai sumber, sumber yang terbesar adalah dari kecelakan Chernobyl yang tersebar dan terdeposit di seluruh dunia. Cs-137 radioaktif dihasilkan ketika uranium U 235 atau plutonium P 239 menyerap neutron dan mengalami proses fisi pembelahan. Cs ditemukan pada tahun 1941 oleh Glenn T. Seaborg dan Margaret Melhase, akan tetapi pada tahun 1860 oleh R.W. Bunsen dan G.R. Kirchroff menggunakan spektroskop menamakannya berdasarkan karakteristik 2 garis biru terang pada spektrumnya Anonimous, 2005. Cs-137 merupakan salah satu radioisotop yang sering digunakan dalam industri. Radioisotop ini digunakan dalam berbagai macam pengukuran alat, seperti mengukur densitas kelembaban, mengukur ketebalan dari lembaran logam, juga digunakan sebagai pemancar sumber radiasi gamma untuk penyakit kanker. Cs juga digunakan untuk diagnosa penyakit, sebagai sumber kalibrasi peralatan radiasi dan sumber dalam jumlah besar digunakan untuk mensterilkan peralatan kedokteran Dotzel, 2003. Cs-137 memiliki waktu paruh fisik 30 tahun, termasuk radionuklida yang bersifat mudah larut sehingga mudah diserap oleh jaringan tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi serapan rata-rata adalah 0,99 untuk senyawa berbentuk klorida dan 0,82 untuk senyawa oksida Alatas et al, 1996. Cs-137 juga masuk ke dalam darah akan terdistribusi atau terserap ke jaringan tubuh, 10 dari Cs dikeluarkan dengan waktu biologi 2 hari dan 90 dikeluarkan secara lambat dengan waktu paruh biologi 110 hari dan kurang dari 1 dari Cs terendap dalam tubuh dengan waktu paruh biologi sekitar 500 hari Le Gall et al, 2006. 18 Bahan radioaktif memiliki waktu paruh biologi yang berbeda-beda tergantung jenis individu yang terkontaminasi. Dalam tubuh manusia Cs-137 memiliki waktu paruh biologi selama 110 hari, sedangkan anjing selama 25 hari, monyet selama 19 hari, tikus selama 6,5 hari dan mencit selama 1,2 hari. Cs-137 diserap oleh seluruh organ tubuh, khususnya ginjal, otot, hati, paru-paru, jantung dan limpa Syaifudin et al, 1995. Dalam dosis tinggi Cs-137 dapat membunuh sedangkan dalam dosis kecil dapat memicu kanker. Paparan zat-zat berbahaya itu dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara yang terhirup atau termakan, sehingga bahan radioaktif dapat tersebar pada jaringan halus, khususnya jaringan otot Dotzel, 2003.

2.7. Dekontaminasi Radionuklida