38 menerangkan bahwa perpindahan senyawa kimia dari darah ke dalam cairan atau
organ ekskretori misalnya urin, paru atau ginjal, menyebabkan berkurangnya toksik di dalam tubuh.
Dosis 6000 mg paling efektif meningkatkan aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui urin dibandingkan dosis 3000 mg, 6000 mg dan kontrol.
Dengan demikian dapat diketahui semakin tinggi dosis yang diberikan kemungkinan semakin tinggi aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui urin.
4.4. Aktivitas Cs-137 Yang Diekskresikan Melalui Feses
Aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui feses terlihat sangat tinggi pada kelompok monyet yang diberi AFCF dibandingkan tanpa pemberian
dekontaminan AFCF kontrol. Aktivitas paling tinggi yaitu pada dosis 3000 mg sebesar 28,69, dosis 4500 mg yaitu sebesar 26,50 dan dosis 6000 mg sebesar
24,89 lebih tinggi dibandingkan kontrol yaitu 19,32 Gambar 6.
Gambar 6. Persentase Aktivitas Cs-137 Yang Diekskresikan Melalui Feses Pasca Pemberian AFCF
39
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui feses pada keempat perlakuan tidak terdapat perbedaan
yang nyata Lampiran 3.2d. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian dosis AFCF tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas Cs-137 yang
diekskresikan melalui feses, karena masing-masing perlakuan mampu mengekskresikan Cs-137 yang hampir sama. Namun hasil persentase menunjukan
bahwa dosis 3000 mg paling efektif mengekskresikan Cs-137 dari dalam tubuh dibandingkan dosis lain.
Peningkatan Aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui feses hari ke-1, yaitu dosis 4500 sebesar 2,39 dan kontrol sebesar 1,21, sedangkan dosis 3000
mg dan 6000 mg belum menunjukkan peningkatan, Karena hari ke-1 Cs-137 telah diekskresikan cukup tinggi melalui feses, sehingga cukup sedikit diekskresikan
melalui urin. Namun dosis 4500 mg sudah menunjukkan peningkatan dibandingkan dosis 3000 mg, 6000 mg dan 0 kontrol. Peningkatan aktivitas Cs-
137 dosis 4500 mg disebabkan pemberian AFCF pada monyet tidak langsung dicerna oleh sistem tubuhnya, dekontaminan AFCF langsung mengikat Cs-137
di dalam saluran pencernaan dan langsung dikeluarkan sehingga terjadi peningkatan aktivitas Cs-137 pada hari pertama.
Aktivitas Cs-137 yang diekskresikan paling tinggi terjadi pada hari ke-3. Dosis 3000 mg menunjukkan aktivitas yang paling tinggi, yaitu sebesar 7,48,
dibandingkan dosis 4500 mg sebesar 5,31, dosis 6000 mg sebesar 3,11 dan kontrol sebesar 5,36. Hal ini menunjukkan bahwa dosis 3000 mg efektif,
40 sehingga radionuklida Cs-137 dapat terikat oleh AFCF dalam saluran pencernaan
dan dapat dikeluarkan melalui feses dengan jumlah relatif besar. Peningkatan ini juga dipengaruhi oleh aktivitas darah dan ekskresi Cs-137 melalui urin. Terlihat
pada hari ke-3 rendahnya aktivitas Cs-137 dalam darah dan rendahnya aktivitas Cs-137 melalui urin, sehingga tingginya aktivitas Cs-137 yang diekskresikan
melalui feses. Dosis 3000 mg paling efektif meningkatkan aktivitas Cs-137 yang
diekskresikan melalui feses dibandingkan dosis 4500 mg, 6000 mg dan 0 kontrol. Dengan demikian dapat diketahui, ternyata dosis yang rendah lebih
tinggi dalam mengekskresikan Cs-137 melalui feses dan tingginya aktivitas Cs- 137 yang diekskresikan melalui feses menyebabkan rendahnya aktivitas yang
terakumulasi dalam darah dan organ, sehingga tidak terjadinya pengendapan radionuklida terlalu lama dalam tubuh. Tingginya aktivitas Cs-137 pada dosis
3000 mg karena dosis 3000 mg paling tinggi menekan Cs-137 dalam darah pada hari ke-3, sehingga aktivitas Cs-137 banyak diekskresikan melalui feses pada hari
tersebut.
4.5. Total Aktivitas Cs-137 Yang Diekskresikan Melalui Urin dan Feses