Alat dan Bahan Metode Penelitian Cara Kerja

24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomedika, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, Badan Tenaga Nuklir Nasional PTKMR- BATAN yang terletak di Jalan Lebak Bulus No. 49, Pasar Jum’at, Jakarta Selatan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juni 2009.

3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat pencacah radioaktifitas Cs-137 di dalam sampel, yaitu sistem spektrometer gamma dengan detektor NaITl model sumur Well Type merek BICRON dilengkapi dengan perisai timbal Pb. Kandang hewan uji dibuat dari besi berukuran tinggi 90 cm dan lebar 60 cm, dilengkapi dengan tempat pakan berupa mangkuk terbuat dari stainless steel dan tempat minum, di bawah kandang diberi penampung feses dan urin berupa ember metabolism cage. Jarum suntik, tempat sampel vial, timbangan, gunting, pinset dan kamera digital Fujifilm Finefix F480. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah monyet ekor panjang, kontaminan Cs-137 konsentrasi 1 µ Ciml, dekontaminan Ammonium Iron III Hexacyanoferrate , obat bius ketamine hydrochloride, kapas, masker dan sarung tangan. 24 25

3.3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan eksperimen dengan mengamati kondisi fisik dan perlakuan terhadap hewan percobaan untuk menguji efektifitas AFCF dalam mereduksi Cs-137.

3.4. Cara Kerja

3.4.1. Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan

Sebanyak 12 ekor monyet ekor panjang berumur ± 5 tahun dengan berat badan ± 7 kg yang diperoleh dari bagian Primata IPB-Bogor, dipelihara dan dikarantina dalam kandang hewan Laboratorium Biomedika selama 7 hari, diberi makanan dan minuman serta dicek kesehatannya oleh dokter hewan Lampiran 4. Hewan dibagi ke dalam 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 ekor dan diberi perlakuan sebagai berikut : No Hewan Uji Kontaminan Cs-137 1 µ Ci ml Dosis total dekontaminan AFCF mgekor 1 KEL 1 3 ekor monyet 1 3000 2 KEL 2 3 ekor monyet 1 4500 3 KEL 3 3 ekor monyet 1 6000 4 KEL 4 3 ekor monyet 1 0 kontrol Semua hewan uji pada masing-masing kelompok diberikan kontaminan Cs-137 sebanyak 1 ml dengan aktifitas 1 µ Ci secara oral, kemudian setelah satu jam diberikan dekontaminan AFCF melalui oral dengan dosis yang telah 26 ditentukan pada masing-masing kelompok hewan uji. Pemberian AFCF dilakukan sebanyak 3 kali sehari selama 3 hari berturut-turut pada monyet dalam keadaan pingsan.

3.4.2. Pengambilan Sampel Feses dan Urin

Pengambilan sempel feses dan urin pada masing-masing kelompok perlakuan dengan cara menampung dalam penampung feses dan urin ember. Untuk sampel urin diambil sebanyak 10 ml dengan menggunakan pipet posteur, kemudian sampel dimasukkan ke dalam vial yang telah diberi label. Pengambilan sampel urin dan feses dilakukan pada hari-hari ke 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 14, 21, 28 dan 35 pasca pemberian kontaminan Cs-137 dan dekontaminan AFCF.

3.4.3. Pengambilan Sampel Darah

Pengambilan sampel darah dilakukan dengan cara monyet dibius dengan ketamin hydrochloride sebanyak 0,1 ml, setelah monyet pingsan dilakukan pengambilan darah pada bagian vena kaki monyet sebanyak 5 ml dengan menggunakan alat suntik, kemudian dimasukkan ke dalam vial yang telah diberi label dan dilakukan pencacahan Lampiran 4.2. Pengambilan sampel darah pada hari-hari ke 1, 7, 14, 21, 28 dan 35 setelah pemberian kontaminan Cs-137 dan dekontaminan AFCF. 27

3.4.4. Pengambilan sampel Organ dan Karkas

Pada hari ke 35 pasca kontaminasi dilakukan proses pembedahan monyet setelah dibius dengan ketamin secara intramuskuler, setelah mati diambil organ- organ tubuhnya yaitu hati, jantung, paru-paru, tulang, testis, limpa, otot, ginjal dan karkas. Sampel organ tersebut ditempatkan pada vial berisi formalin yang telah diberi label dan dilakukan pencacahan, setelah organ diambil, karkas ditempatkan dalam wadah plastik ember yang direndam dalam 1-2,5 liter asam nitrat 65, sampai homogen, setelah homogen dimasukkan dalam vial yang telah diberi label kemudian dilakukan pencacahan Lampiran 4.2.

3.4.5. Pencacahan counting

Pencacahan sampel dilakukan untuk mengetahui aktivitas Cs-137 yang terakumulasi dalam tubuh dan diekskresikan oleh monyet. Pencacahan dilakukan dengan menggunakan Spektrometer gamma dengan cara sampel dalam vial dimasukkan ke dalam tempat sampel berbentuk sumur yang dilapisi perisai timbal shielding, dilengkapi dengan detektor NaITl Lampiran 4.1. Sebelum sampel dicacah, terlebih dahulu dilakukan pencacahan standar dan Background, kemudian dilakukan pencacahan sampel yang berada dalam vial. Pencacahan dilakukan pada sampel hari ke-1 sampai sampel hari ke-35 dengan waktu pencacahan 1000 detik. Satu sampel dilakukan dua kali pencacahan. 28

3.5. Analisis Data