35 yang cukup rendah telihat pada organ jantung, otot, hati, paru dan paling rendah
yaitu testis. Aktivitas Cs-137 yang terakumulasi ditestis menunjukkan nilai yang
paling rendah dibandingkan organ lain. Dosis 3000 mg aktivitas Cs-137 yang terukur sebesar 0,80, dosis 4500 mg sebesar 0,73 dan dosis 6000 mg sebesar
0,69, sedangkan kontrol aktivitas Cs-137 yang terakumulasi dalam testis yaitu sebesar 0,93. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian AFCF dapat
meminimalisir penyerapan Cs-137 dalam testis. Pemberian AFCF dapat menekan aktivitas Cs-137 dalam organ monyet
dibandingkan tanpa pemberian AFCF kontrol, karena pemberian AFCF efektif mencegah penyerapan Cs-137 melalui pencernaan sehingga pengendapan Cs-137
dalam organ dapat diminimalisir sekecil mungkin. Pemberian AFCF dosis 3000 mg paling efektif menekan aktivitas Cs-137 dalam organ dibandingkan dosis 4500
mg, 6000 mg dan 0 kontrol. Dengan demikian dapat diketahui semakin rendah dosis yang diberikan ternyata semakin kecil aktivitas Cs-137 yang terakumulasi
dalam darah
4.3. Aktivitas Cs-137 Yang Diekskresikan Melalui Urin
Urin merupakan produk utama untuk proses penghilangan bahan bersifat racunradioaktif. Persenyawaan dalam tubuh yang telah dibiotransformasikan ke
dalam bentuk produk dilarutkan dengan air yang dikeluarkan adalah dalam bentuk urin. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa aktivitas Cs-137 yang diekskresikan
melalui urin pada monyet yang diberi dekontaminan AFCF lebih tinggi daripada
36 kontrol Gambar 5. Aktivitas Cs-137 yang diekskresikan paling tinggi terjadi
pada dosis 6000 mg yaitu 20,50, dosis 4500 mg yaitu 17,70 dan dosis 3000 mg yaitu 17,63 dibandingkan kontrol yaitu 15,05 Gambar 5.
Gambar 5. Persentase Aktivitas Cs-137 Yang Diekskresikan Melalui Urin Pasca Pemberian AFC
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui urin pada keempat perlakuan tidak terdapat perbedaan yang
nyata Lampiran 3.2c. Pemberian dosis AFCF ternyata tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui
urin. Hasil pengamatan aktivitas Cs-137 harian yang diekskresikan melalui urin
pasca pemberian dekontaminan AFCF dengan dosis 3000 mg, 4500 mg, 6000 mg dan 0 kontrol menunjukkan perbedaan dalam mengekskresikan Cs-137.
Aktivitas Cs-137 yang diekskresikan paling tinggi melalui urin terjadi pada hari ke-1, kemudian menurun pada hari ke-2, sampai hari ke-35.
37 Aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui urin pada hari ke-1
menunjukkan aktivitas yang paling tinggi, yaitu dosis 3000 mg mampu mengekskresikan sebesar 9,36, dosis 4500 mg sebesar 10,97, dosis 6000 mg
sebesar 12,01 dan kontrol sebesar 8,74. Hal ini disebabkan pengaruh fisiologi monyet. Hasil penelitian Rahardjo 2007 menyebutkan bahwa terjadinya
peningkatan aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui urin karena monyet banyak mengkonsumsi air, sehingga banyak pula mengeluarkan urin dan
menyebabkan proses pelarutan di dalam tubuhnya lebih cepat. Pengamatan hari ke-2 sampai ke-35 terjadi penurunan aktivitas Cs-137
dalam urin, kecuali pada hari ke-14 dan hari ke-28 terjadi peningkatan. Hari ke- 14 terjadi peningkatan pada dosis 3000 mg, yaitu sebesar 0,20 dan kontrol
sebesar 0,24. Peningkatan tersebut terjadi karena aktivitas Cs-137 yang terakumulasi dalam darah pada hari ke-14 cukup rendah pada dosis 3000 mg.
Rendahnya aktivitas Cs-137 tersebut menyebabkan tingginya aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui urin, karena Cs-137 yang terakumulasi dalam darah
sudah diekskresikan melalui urin. Pengamatan hari ke-35 terjadi penurunan aktivitas Cs-137 yang
diekskresikan melalui urin. Dosis 3000 mg mampu mengekskresikan Cs-137 melalui urin sebesar 0,07, dosis 0,05, dosis 6000 mg sebesar 0,05
sedangkan kontrol sebesar 0,06. Terjadinya penurunan aktivitas pada hari ke-35, diduga karena pada hari ke-35 aktivitas Cs-137 sudah banyak terakumulasi dalam
organkarkas dan sudah terjadi penyerapan dalam jaringan-jaringan tubuh, sehingga Cs-137 yang diekskresikan melalui urin cukup rendah. Dakk 2002
38 menerangkan bahwa perpindahan senyawa kimia dari darah ke dalam cairan atau
organ ekskretori misalnya urin, paru atau ginjal, menyebabkan berkurangnya toksik di dalam tubuh.
Dosis 6000 mg paling efektif meningkatkan aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui urin dibandingkan dosis 3000 mg, 6000 mg dan kontrol.
Dengan demikian dapat diketahui semakin tinggi dosis yang diberikan kemungkinan semakin tinggi aktivitas Cs-137 yang diekskresikan melalui urin.
4.4. Aktivitas Cs-137 Yang Diekskresikan Melalui Feses