benar ditentukan secara jelas biasanya sebuah perusahaan yang mengalami kerugin operasi yang terus-menerus akan menyusutkan aktiva lancar
sehubungan dengan total aktiva. Di antara penilaian terhadap rasio likuiditas, rasio ini terbukti paling berharga. Rasio ini merupakan likuiditas dari total
aktiva dan posisi modal kerja, Riyanto 2001:333. Working capital to total asset ratio
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibanya dan memberikan
indikasi distribusi dari asset perusahaan apakah likuid atau tidak likuid, Nelson 2008:458. Menurut Harmono 2009:108 working capital to total
asset ratio dapat dihitung dengan rumus:
D. Penelitian Sebelumnya Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dian Meriewaty dan Astuty Yuli
Setyani 2005 yang berjudul “Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja pada Perusahaan di Industri Food and Beverages yang terdaftar di BEJ”,
menunjukkan hasil bahwa rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap operating profit
adalah current ratio, yang berpengaruh positif terhadap operating profit
pada level a = 1 dengan tingkat signifikan sebesar 4,494. Hasil uji statistik mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap perubahan kinerja pada perusahaan
di industri food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEJ, menunjukkan bahwa rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap
perubahan kinerja untuk operating profit adalah Current Ratio. Penelitian yang dilakukan Yuni Nurmala Sari 2007 dalam penelitian yang
berjudul ”Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Total Asset Turn Over
Terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar
Working Capital To Total Asset Ratio =
Jumlah Aktiva Total Asset
Jakarta” menunjukkan hasil Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil simpulan antara lain: Secara simultan ketiga rasio keuangan yaitu Current Ratio CR, Debt
to Equity Ratio DER dan Total Assets Turn Over TATO dapat berpengaruh
terhadap perubahan laba, dengan konstribusi sebesar 52,4. CR secara parsial berpengaruh positif terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Jakarta dengan nilai signifikasi uji variabel CR terhadap perubahan laba sebesar 5. DER secara parsial berpengaruh positif terhadap perubahan laba
pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta dengan nilai signifikasi uji variabel DER terhadap perubahan laba sebesar 5. TATO secara parsial tidak
berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta dengan nilai signifikasi uji variabel TATO terhadap perubahan laba
sebesar 5. Penelitian yang di lakukan Ardi Hamzah 2006 dalam jurnal yang berjudul
“Analisis Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Aktifitas, Solvabilitas, dan Investment Opportunity Set
dalam Tahapan Siklus Kehidupan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ” menunjukkan hasil pengujian dengan regresi berganda antara
variabel-variabel independent berupa rasio likuiditas, profitabilitas, aktivitas, dan solvabilitas terhadap variabel dependen berupa investment opportunity set IOS
berpengaruh secara signifikan pada tahap pendirian start-up dan ekspansi awal initial expansion, sedangkan pada tahap ekspansi akhir final expansion,
kedewasaan mature, dan decline tidak berpengaruh secara signifikan. Untuk pengujian regresi secara parsial pada tahap pendirian hanya rasio aktivitas dan
solvabilitas yang berpengaruh secara signifikan pada IOS, sedangkan pada tahap ekspansi awal hanya rasio aktivitas yang berpengaruh secara signifikan pada IOS.
Pada tahap ekspansi akhir, kedewasaan, dan decline tidak ada satu pun rasio
keuangan dalam penelitian ini yang berpengaruh secara signifikan terhadap IOS. Dengan adanya hal itu, maka rasio-rasio keuangan dapat digunakan sebagai alat
analisis perusahaan manufaktur yang dijadikan sample penelitian ini pada tahap pendirian dan ekspansi awal, tetapi tidak pada tahap ekspansi akhir, kedewasaan,
dan decline. Penelitian yang dilakukan oleh Trie Mulyati 2005 Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Negeri Jakarta penelitian yang berjudul ”Analisis Pengaruh Rasio-rasio Operasi dan Finansial Perusahaan serta Rasio Persaingan Industri
Terhadap Kinerja Perusahaan Dilihat Dari Perspektif Internal dan Eksternal Pada Sektor Industri Tekstil dan Pakaian Jadi” menghasilkan analisis sebagai berikut:
Hasil uji regresi menunjukan hasil bahwa kinerja perusahaan dipengaruhi secara signifikan oleh variabel Quick Ratio dan Inventory Share. Berdasarkan
nilai koefisien determinasi dapat dikatakan bahwa proporsi sumbangan dari variabel tersebut terhadap variabel dependen secara bersama-sama relatif lemah,
yaitu sebesar 20.5. Nilai koefisien regresi variabel quick ratio berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Marlina 2004 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri yang berjudul “Analisis Pengaruh Likuiditas
Terhadap Tingkat Penjualan Pada Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEJ” menghasilkan analisis, yaitu hasil uji regresi linear berganda
antara variabel independen likuiditas terhadap tingkat penjualan menunjukan nilai adjust R. Square sebesar 35.8, dapat diartikan bahwa perubahan tingkat
penjualan dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 35.8. Hasil uji f menunjukan variabel independen likuiditas berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen. Disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
antara current ratio, quick ratio, cash ratio terhadap variabel tingkat penjualan. Setelah dilakukan uji parsial didapatkan hasil bahwa current ratio berpengaruh
secara positif terhadap variabel dependen, sedangkan quick ratio dan cash ratio berpengaruh secara negatif terhadap variabel dependen.
Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah 2006 yang berjudul “Analisis Pengaruh Quick Ratio, Debt to Asset Ratio, dan Effesiensi Ratio Terhadap Harga
Saham Perusahaan Perdagangan, Jasa, dan Investasi” yang diobservasi selama 3 tahun yaitu, quick ratio mempunyai angka signifikansi sebesar 0.094 yang berarti
lebih besar dari nilai alpha 0.05, maka variabel quick ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Susanto
2009 “Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Investment, Working Capital, Earning Per Share
, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga Saham”, menunjukan bahwa hasil uji t untuk variabel working
capital mempunyai signifikansi sebesar 0.064 yang berarti lebih besar dari nilai
alpha 0.05, maka H
a
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel working capital
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Astuti 2004 yang berjudul “Faktor-faktor yang
mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan Properti yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”, variabel current ratio dan quick ratio mempunyai nilai uji t sebesar
0.260 dan -1.076, sedangkan tingkat signifikansinya sebesar 0.285 dan 0.555, nilai tersebut jauh diatas nilai alpha sebesar 0.05. Hal ini berarti bahwa variabel current
ratio dan quick ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
profitabilitas.
E. Kerangka Pemikiran