BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama, yaitu Neraca dan Laporan Rugi-laba. Laporan keuangan
disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut antara lain manajemen, pemilik, kreditor, investor, dan pemerintah, Sutrisno 2009:9.
Analisis laporan keuangan adalah segala sesuatu yang menyangkut penggunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi.
Laporan keuangan dirancang bagi pengusaha, investor, dan kreditor dimana mereka harus memahami bagaimana membaca, mengartikan, serta menganalisis
laporan keuangan. Laporan keuangan melaporkan posisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun selama beberapa periode yang lalu, Astuti
2002:29. Diantara laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan kepada pemegang saham, laporan tahunan annual report adalah laporan yang paling
penting. Laporan tahunan ini diterbitkan setiap tahun oleh perusahaan kepada para pemegang saham. Astuti, 2002:15.
Pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi suatu perusahaan akan
dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Melalui analisis terhadap laporan keuangan, akan dapat diketahui posisi keuangan dan
hasil usaha perusahaan yang bersangkutan, dimana dari hasil analisis tersebut pihak-pihak yang berkepentingan dapat mengambil suatu keputusan, Halim
2007:156. Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya, kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan.
Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran
kinerja dalam laporan laba-rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba-rugi dan
perubahan dalam berbagai unsur neraca, Harmono 2009:22. Informasi yang didasarkan pada analisis laporan keuangan mencakup penilaian keadaan keuangan
perusahaan, baik yang telah lampau, saat ini, dan masa depan. Muslich, 2007:44. 1. Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan, analisis rasio merupakan hal yang sangat umum
digunakan, yang menghubungkan dua data keuangan neraca dan laporan rugi- laba, baik secara individu atau kombinasi dari keduanya dengan cara membagi
data yang satu dengan data yang lainya. Analisis rasio dalam banyak hal mampu memberikan indikator dan gejala-gejala yang muncul di sekitar kondisi
yang melingkupinya. Apabila rasio-rasio yang dihitung diinterpretasikan secara
tepat, maka akan mampu menunjukan pada aspek mana evaluasi dan analisis lebih lanjut harus dilakukan, Halim 2007:156. Analisis rasio keuangan
dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan perusahaan dan kemudian
melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan, sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan. Dalam penghitungan rasio keuangan
digunakan data yang terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi. Astuti, 2004:29.
Laporan Keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai
bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut antara lain manajemen, pemilik, kreditor, investor, dan
pemerintah, Sutrisno 2009:9. Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam
beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya, kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan, Harmono 2009:22. Tujuan dari analisi
laporan keuangan adalah untuk mengidentifikasi setiap kelemahan dari keadaan keuangan yang dapat menimbulkan masalah di masa depan, dan menentukan
setiap kekuatan yang dapat dipergunakan. Analisis rasio keuangan merupaka alat utama dalam analisis keuangan, karena analisis ini dapat digunakan untuk
menjawab berbagai pertanyaan tentang keadaan keuangan perusahaan, Muslich 2007:44. Analisis rasio keuangan membantu kita untuk mengidentifikasi
beberapa kelemahan dan kekuatan keuangan perusahaan. Rasio keuangan memberikan dua cara bagaimana membuat perbandigan dan data keuangan
perusahaan, yaitu kita dapat meneliti rasio antar waktu katakanlah untuk 5
tahun terakhir untuk meneliti pergerakanya dan kita dapat membandingkan suatu rasio perusahaan dengan dengan rasio perusahaan lainya. Keown et. al.,
2008:74. 2. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama, yaitu Neraca dan Laporan Rugi-laba:
a. Neraca adalah laporan yang menunjukan posisi keuangan pada saat tertentu. Neraca mempunyai dua sisi, sisi debit dan kredit. Pada sisi
debit menunjukan posisi kekayaan perusahaan aktiva, dan pada sisi kredit menunjukan sumber kekayaan perusahaan yang terdiri dari dua
sumber yaitu utang dan modal, Sutrisno 2009:9. Neraca merupakan suatu laporan tentang posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu
waktu tertentu, yang meliputi aktiva, utnag, dan modal. Aktiva merupakan sumber daya yang dimiliki perusahaan, sedangkan utang
dan modal menunjukan bagaimana sumber daya ini dibelanjai oleh perusahaan, Muslich 2007:44. Neraca adalah laporan posisi keuangan
perusahaan pada waktu tertentu dimana pada sisi kiri neraca menunjukan aktiva perusahaan, sedangkan di sisi kanan neraca
menunjukan kewajiban dan ekuitas, atau klaim terhadap aktiva tersebut, Astuti 2002:19.
b. Laporan rugi-laba merupakan suatu laporan hasil operasi perusahaan dalam suatu periode tertentu, Muslich 2007:44. Laporan rugi-laba
adalah laporan yang mengikhtiarkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu yang umumnya setiap kuartal atau
setiap tahun. Jadi laporan rugi-laba melaporkan operasi perusahaan
periode tertentu untuk tujuan perencanaan dan pengendalian manajemen biasanya meramalkan laporan ini secara bulanan kemudian
membandingkan hasil aktual dengan laporan yang dianggarkan, Astuti 2002:17. Laporan rugi-laba dapat digunakan sebagai indikator
keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya selama satu periode tertentu. Laporan rugi-laba pada dasarnya menggambarkan dua
macam arus yang menggambarkan rugi atau laba. Laba terjadi apabila penghasilan yang diperoleh dalam satu periode lebih besar
dibandingkan biaya yang dikeluarkan, sebaliknya rugi akan timbul bila pendapatan lebih rendah dibanding dengan biaya yang dikeluarkan.
Sutrisno, 2009:10.
B . Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih laba. Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran penghasilan bersih laba
adalah penghasilan dan beban. Unsur penghasilan dan beban di definisikan sebagai berikut:
1. Penghasilan income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
2. Beban expenses adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar dan berkurangnya aktiva atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal, Harmono 2009:23
Informasi dan gambaran perkembangan keuangan atau kinerja perusahaan dapat diperoleh dengan mengadakan interpretasi dari laporan keuangan, yaitu
dengan menghubungkan elemen-elemen yang ada dalam laporan keuangan seperti elemen-elemen dari berbagai aktiva satu dengan lainya, elemen-elemen pasiva
yang satu dengan lainya, elemen-elemen aktiva dengan pasiva, elemen-elemen neraca dengan elemen-elemen rugi-laba, akan dapat diperoleh banyak gambaran
mengenai kondisi keuangan atau kinerja suatu perusahaan, Sutrisno 2009:212. Unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perusahaan dalam laporan rugi-
laba adalah pendapatan dan beban. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan,
penghasilan jasa, bunga, dan lain-lain. Pendapatan pada hakekatnya tidak berbeda dengan keuntungan, yaitu mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi. Sedangkan
beban menkacup kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa meliputi beban pokok penjualan, gaji, dan
penyusutan. Arifin, 2007:13.
C. Rasio Likuiditas