lancar yang ditutup dengan aktiva yang diharapkan akan dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek. Astuti, 2004:31.
Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek, dengan asumsi bahwa semua aktiva lancar dikonversikan kedalam kas, Muslich 2007:49. Current ratio
merupakan rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur kesanggupan membayar hutang jangka pendek, karena rasio ini menunjukan besarnya
tagihan atas utang jangka pendek oleh kreditor yang dapat ditutup oleh harta yang diharapkan dapat diubah menjadi uang kas dalam satu saat yang
bersamaan dengan waktu pembayaran hutang tersebut, Weston 1993:116. Current ratio
adalah perbandingan antara aktiva lancar current asset dengan hutang lancar current liabilities. Brigham and Daves, 2004: 231.
2. Quick Ratio
Quick ratio adalah perbandingan antara aktiva lancar dikurangi
persediaan dengan hutang lancar, Brigham and Daves 2004:231. Angka perbandingan antara jumlah uang kas, bank, piutang dagang, dan sekuritas
yang mudah dijual terhadap jumlah utang lancar. Rasio ini dipakai sebagai ukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek
dalam perspektif waktu yang lebih singkat. Muslich, 2007:49 Riyanto 2001:104, menyatakan quick ratio adalah kemampuan untuk
membayar hutang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Rasio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi
Aktiva Lancar Current Ratio
= Kewajiban Lancar
kewajiban-kewajiban jangka pendek dengan asset yang dimiliki.. Rasio ini lebih tajam dari current ratio, karena hanya membandingkan aktiva yang
sangat likuid dengan hutang lancar. Quick ratio menunjukan besarnya alat likuid yang paling cepat yang bisa digunakan untuk melinasi hutang lancar.
Persediaan dianggap sebagai aktiva lancar yang paling tidak lancar, sebab itu untuk menjadi uang tunai kas memerlukan dua langkah, yaitu menjadi
piutang terlebih dahulu sebelum kemudian menjadi kas, Sutrisno 2009:216. Quick ratio
dihitung dengan mengurangkan persediaan dari harta lancar karena persediaan dianggap harta lancar perusahaan yang tingkat likuiditasnya
rendah dan merupakan harta yang paling sering merosot nilainya bila terjadi
likuiditas, Weston 1993:117. Menurut Astuti 2004:32 quick rasio dihitung
dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar dan kemudian membagi hasilnya dengan kewajiban lancar.
3. Working capital to total asset ratio
Working capital to total asset ratio adalah sebuah alat ukur likuiditas
perusahaan dari keseluruhan aset yang dimiliki, Newton 2009:50. Working capital to total asset ratio
menunjukkan likuiditas dan total aktiva dan posisi modal kerja netto. Dalam rasio ini diperbandingkan modal kerja netto dengan
total aktiva, hal ini sering dijumpai dalam studi kasus permasalahan perusahaan, ini adalah ukuran bersih pada aktiva lancar perusahaan terhadap
modal perusahaan, Syahyunan 2003. Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar karaktertistik likuiditas benar-
Aktiva Lancar - Persediaan Quick Ratio
= Kewajiban Lancar
benar ditentukan secara jelas biasanya sebuah perusahaan yang mengalami kerugin operasi yang terus-menerus akan menyusutkan aktiva lancar
sehubungan dengan total aktiva. Di antara penilaian terhadap rasio likuiditas, rasio ini terbukti paling berharga. Rasio ini merupakan likuiditas dari total
aktiva dan posisi modal kerja, Riyanto 2001:333. Working capital to total asset ratio
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibanya dan memberikan
indikasi distribusi dari asset perusahaan apakah likuid atau tidak likuid, Nelson 2008:458. Menurut Harmono 2009:108 working capital to total
asset ratio dapat dihitung dengan rumus:
D. Penelitian Sebelumnya Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dian Meriewaty dan Astuty Yuli