Teori Peran Kerangka Pemikiran

14 organisasi teknis dan materi resmi seperti konstitusi formal, peralatan fisik, mesin, emblem, alat tulis kop surat, staf, hirarki adminsitrasi dan sebagainya 31 . Terdapat beberapa fungsi organisasi internasional dalam sistem internasional berdasarkan perannya yaitu sebagai instrumen, arena dan aktor. Organisasi internasional berfungsi dalam artikulasi dan agregasi, penyebaran norma, rekrutmen, sosialisasi, pembuat kebijakan, pengaplikasi aturan, pemberi keputusan peradilan dan dalam fungsi operasional. 32 Menurut J. Craig Barker , menyatakan bahwa organisasi internasional khusus organisasi internasional antar negara dianggap sebagai international legal personality subjek hukum internasional karena memiliki kemampuan untuk menjadi bagian dalam perjanjian internasional, mengadakan konferensi internasional, menerima dan mengerjakan misi diplomatik dan menyatakan protes terhadap negara serta menegaskan klaim internasional. 33 Dalam konteks Organisasi internasional, ICRC merupakan organisasi internasional yang bersifat unik. ICRC merupakan organisasi yang kerap disamakan seperti organisasi non-negara karena didirikan berdasarkan inisiatif individu, tapi memiliki keistimewaan seperti organisasi antar-negara yang memiliki keistimewaan hak-hak tertentu dalam memenuhi kewajiban tertentu pula. 34 Mochtar Kusuma Atmaja dan Etty R. Agoes dalam buku Pengatar Hukum Internasional menyebutkan bahwa ICRC diakui sebagai organisasi internasional 31 Archer, International Organizations, 3. 32 Archer, International Organizations, 94-107. 33 J. Craig Barker, International Law and Internantional Relations: Internantional Relations for the 21 st Century, London: Continuum 2000,25 34 Lindblom, Non-Governmental Organization, 61-62. 15 yang memiliki kedudukan sebagai subjek hukum internasional walaupun dengan ruang lingkup yang terbatas dan memiliki keunikan dalam hukum internasional. 35 Pada awalnya hanya negara yang dianggap mampu untuk mengemban hak dan kewajiban . Menurut Barker, sebuah entitas dapat diakui sebagai subjek hukum internasional harus mampu untuk mengemban hak dan kewajiban di bawah hukum internasional dan memiliki kapasitas prosedural untuk menegakkan hak-hak dan kewajibannya. 36 Selanjutnya Barker menyatakan bahwa kategori lain yang diakui sebagai subjek hukum internasional ini adalah Individu dan organisasi internasional akan tetapi dengan hak dan kewajiban yang terbatas. Selain dari negara, individu dan organisasi internasional terdapat sebuah entitas unik yang mendapat status sebagai subjek hukum internasional. Oleh karena itu entitas ini disebut sebagai Sui Generis. Terdapat tiga entitas yang memiliki subjek hukum internasional dengan karakter unik yaitu: Hollysee Vatican, Sovereign Order of Malta dan ICRC. 37 Keberadaan Sui Generis ini menunjukan bahwa negara hukum internasional menerima keberadaan entitas non-negara dan non-organisasi internasional sebagai internasional legal personality. 38 Dalam penulisan skripsi ini, penulis meletakkan ICRC sebagai sebuah organisasi yang bersifat internasional yang memiliki subjek hukum internasional juga yang memiliki hak dan kewajiban. Kewajibannya ini berkaitan erat dengan 35 Mochtar Kusuma Atmaja dan Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional, Bandung: PT Alumni, 2003, 101. 36 Barker, International Law and Internantional Relations, 44. 37 Anna-Karin Lindblom, Non-Governmental Organization in International Law, Camridge Studies in International And Comparative law CSICL, USA: Camridge University Press, 2005, 63 38 Lindblom, Non-Governmental Organization, 63-64. 16 peran aktif ICRC dalam hubungan internasional, khususnya di RD Kongo untuk mengurangi perekrutan tentara anak. Sedangkan hak ICRC antara lain adalah perlindungan dan kekebalan hukum organisasi ini di negara tersebut. ICRC dalam sistem internasional memenuhi fungsi sebagai aktor yang beroperasi bidang kemanusiaan, penyebar norma hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia, pembuat peraturan konvensi dan protokol internasional tentang tentara anak, penerap peraturan serta berperan dalam sosialisasi hukum humaniter internasional.

3. Konsep Humanitarianisme

Sejarah humanitarianisme kerap dikaitkan dengan Henry Dunant ketika melakukan perjalanan bisnis ke Italia. Henry melewati sebuah perang di daerah Solferino. Melihat banyaknya korban yang berjatuhan hatinya menjadi tergerak, sehingga Henry dan masyarakat sekitar bergabung untuk membantu korban tanpa memilih-milih siapa yang harus dibantu olehnya. Sepulangnya dari Italia ia menulis buku yang berjudul A Memory Of Soferino yang akhirnya menggugah hati masyarakat. Opini masyarakat yang besar akhrinya mendorong terbentuknya ICRC. Kejadian inilah yang menjadi momentum humanitarianisme modern. 39 Terdapat tiga asumsi umum yang digunakan untuk mendefinisikan humanitarianism. 40 Pertama, pendapat bahwa seluruh manusia adalah setara. Kedua, humanitarianisme adalah etika kebaikan, kebajikan dan simpati yang 39 Michael Barnett, The International Humanitarian Order, Ingrris: Routledge, 2010, 1. 40 Linda L. Lyman, Jane Strachan dan Angeliki Lazaridou, Shaping Social Justice Leadership Insights of Women Educators Worldwide, Marryland: Roman and Littlefield Publisher 2012, 79.