xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Peta kantor ICRC di RD Kongo Lampiran 2 : Struktur Pembuat Kebijakan ICRC
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Skripsi ini membahas tentang upaya  ICRC dalam  mengurangi  perekrutan tentara  anak  di  Republik  Democratik  Kongo  RD  Kongo.  Negara  RD  Kongo
dipilih  karena  dalam  sejarah  tercatat  bahwa  negara  ini  menjadi  pemicu  utama Perang  Afrika
1
tahun  1998-2003  yang  memakan  hingga  empat  juta  korban  jiwa akibat  tindak  kekerasan,  kelaparan  dan  penyakit
2
.  Hingga  saat  ini  konflik  di  RD Kongo masih  juga belum  mereda dan kasus  perekrutan tentara anak terus terjadi
dengan angka yang tinggi. Perekrutan  tentara  anak  dimulai  dari  konflik  bersenjata  yang  terjadi  di
negara  tersebut.  Perintah  resmi  perekrutan  tentara  anak  di  RD  Kongo  muncul tahun  1998  ketika  Perdana  Menteri  Laurent  Desire  Kabila  memerintahkan
prajuritnya untuk merekrut anak-anak menjadi prajurit perang. Sekitar 30.000 ribu anak-anak  telah  ikut  berperang  antara  tahun  2003-2006.  Mereka  bukan  hanya
sebagai  tentara  kelompok-kelompok  pemberontak,  bahkan  sebagai  tentara pemerintah.  Sepertiga  dari  anak-anak  ini  merupakan  perempuan  yang  direkrut
baik  untuk  kegiatan  militer  dan  tujuan  pelampiasan  seksual.  Pada  tahun  2003 sebenarnya Perdana Menteri Joseph Kabila telah melarang penggunaan anak-anak
1
Disebut  Perang  Afrika  karena  melibatkan  7  negara:  RD  Kongo,  Rwanda,  Uganda, Namibia, Zimbabwe, Angola dan Chad.
2
Abdul  Hadi  Adnan,  Perkembangan  Hubungan  Internasional  di  Afrika  Bandung:  CV. Angkasa, 2008, 164.
2
dalam  peperangan,  akan  tetapi  praktek  ini  masih  di  pertahankan  oleh  National Congress for the Defense of The People CNDP dan kelompok bersenjata lain
3
. Beberapa  kelompok  yang  merekrut  anak-anak  adalah  Movement  Du  23
Mars  M23,    Kelompok  bersenjata  Mai-Mai  Seperti:  Congolese  Resistance Patriots  Pareco  dan  Aliance  of  Patriots  for  a  Free  and  Sovereign  Congo
APCLS  dan  Front  for  Patriotic  Resistance  in  Ituri  FRPI.
4
Bahkan  juga kelompok  Transnational  Networks  seperti  The  Democratic  Forces  for  the
Liberation  of  Rwanda  FDLR-Rwanda  dan Lord‟s  Resistance  Army  LRA-
Uganda
5
. Pada  pemilu  30  Juli  2006  di  RD  Kongo  terdapat  33  calon  presiden  yang
mendaftarkan  diri.  Calon  terkuat  berdasarkan  sejumlah  polling  ialah  Presiden Joseph  Kabila  yang  telah  memerintah  negara  tersebut  sejak  2001
6
.  Pada  babak pertama  pemilu,  tidak  ada  dari  salah  satu  calon  presiden  yang  berhasil
mendapatkan suara hingga 50 persen. Kemudian diadakanlah putaran kedua pada 29 Oktober 2006. Pada putaran kedua tersebut Presiden Kabila memenangkan lagi
pemilu  dengan  jumlah  suara  44,8  persen  suara  disusul  oleh  Jean  Pierre-Bemba
3
Dora Szuj, Childern in Armed Conflicts- A General Review Of Child Soldier, Especially in  The  Democratic  Republic  Of  The  Congo,  Jurnal  AARMS  Vol  9,  no.  2  2010,  355,    Miclos
Zrinyi National
Defense University,
Budapest, Hunggary,
http:www.zmne.huaarmsdocsVolume9Issue2pdf12.pdf. Diakses pada 23 November 2013.
4
MONUSCO,  Child  Recruitment  by  Armed  Groups  in  DRC,  24  Oktober  2014,  24, http:monusco.unmissions.orgLinkClick.aspx?fileticket=DazRcHfpAJo3Dtabid=10701mid
=13689language=en-US. Diakses pada tanggal 11 September 2014
5
Child-Soldiers,  Democratic  Republic  of  the  Congo  DRC  Briefing  Note  to  the  UN Secutiry Council Working Group On Childern and Armed Conflict, England: Coalition to stop the
Use of
Child Soldiers,
2011, 5-6,
http:child- soldiers.orguser_uploadspdffinaldrcbriefingtoscwg4feb20111596791.pdf.  Diakses  pada  21
November 2013.
6
Adnan, Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika, 164.
3
dengan  perolehan  20  persen  suara.  Kekalahan  Bemba  dalam  pemilu  inilah  yang menyebabkan ia melakukan kekacauan politik bahkan dengan penembakan
7
. Selain  konflik  politik,  juga  terjadi  pergolakan  etnik  di  RD  Kongo,  antara
lain  konflik  Ituri  yang  merupakan  konflik  antara  agrikulturalis  Lendu  dan peternak Hema di wilayah Ituri sebelah Timur laut negara ini
8
. Konflik lain yang juga  muncul  adalah  konflik  Kivu.  Hal  ini  terjadi  akibat  kontak  bersenjata  antara
militer  RD  Kongo  melawan  pasukan  pemberontak  yang  dipimpin  oleh  Laurent Nkunda
9
. Pemberontakan yang dipimpin oleh Laurent Nkunda ini terjadi pada bulan
Agustus  2008.  Konflik  ini  merupakan  konflik  yang  terjadi  pertama  kali  sejak perjanjian  damai  pada  Januari  2008.  Diperkirakan  100.000  warga  sipil  terpaksa
mengungsi  karena  konflik.  Selain  orang  dewasa  korban  konflik  juga  merupakan anak-anak.  Di  kamp  pengungsian  anak-anak  dipaksa  untuk  bekerja,  seperti
mencari  kayu  bakar.  Akan  tetapi  keadaan  disekitar  mereka  sangat  rentan  dan mudah  direkrut  oleh  kelompok.
10
Merekapun  tidak  dapat  kembali  ke  rumah karena situasi konflik yang masih berjalan.
Berbagai  permasalahan  yang  telah  disebutkan  di  atas  menjadikan  anak- anak  sebagai  korban  yang  paling  dirugikan.  Selain  mereka  harus  mengalami
kekerasan  dan  kematian,  anak-anak  juga  dilibatkan  dalam  proses  konflik
7
Adnan, Perkembangan Hubungan Internasional di Afrika, 164.
8
Chris  Simpson, Congo‟s  Forgotten  War,  BBC  News,  5  Januari  2001,
http:news.bbc.co.uk2hiafrica1102289.stm. Diakses pada 22 November 2013.
9
BBC,  PBB  Minta  Tambahan  Pasukan,  BBC  Indonesia,  12  November  2008, http:www.bbc.co.ukindonesiannewsstory200811081112_drcongo.shtml. Diakses pada 3 Apil
2014.
10
Human  Right  Watch,  DR  Congo:  Humanitarian  Crisis  Deepens  as  Peace  process Falters,  25  September  2008,  http:www.hrw.orgnews20080925dr-congo-humanitarian-crisis-
deepens-peace-process-falters, diakses pada 29 Desember 2014.
4
bersenjata secara langsung.Mereka direkrut  menjadi  anggota angkatan bersenjata oleh  kelompok-kelompok  bersenjata  termasuk  oleh  pemerintah  RD  Kongo.  Pada
tahun  2007,  diperkirakan  terdapat  sekitar  7000  anak-anak  yang  masih  aktif menjadi  prajurit  di  kelompok  bersenjata  yang  berada  di  sekitar  Timur  Kongo.
Sampai  sekarang.  belum  ada  pencegahan  yang  efektif  untuk  menganggulangi perekrutan anak di bawah umur menjadi angkatan bersenjata
11
. Salah  satu  organisasi  internasional  yang  berperan  dalam    permasalahan
tentara  anak  ini  adalah    The  International  Commitee  of  The  Red  Cross  ICRC. Ini  adalah  organisasi  yang  tidak  memihak,  netral  dan  mandiri.  ICRC  memiliki
misi  kemanusian  untuk  melindungi  kehidupan  dan  martabat  korban  koflik bersenjata  dan  korban  situasi  kekerasan  lain  serta  memberi  mereka  bantuan
12
. ICRC juga  merupakan organisasi yang mengawasi berjalannya hukum humaniter
internasional ini.
13
Dalam pasal 39 Convention On The Right Of The Child 1989 dinyatakan bahwa
14
:
“State  parties  shall  take  all  appropriate  measures  to  promote physical  and  psychological  recovery  and  social  reintegration  of  a
child victim of: any form of neglect, exploitation, of abuse; toture or any  other  form  of  cruel,  inhuman  or  degrading  treatment  of
punishment;  or  armed  conflicts.  Such  recovery  and  reintegration shall  take  place  in  an  environment  which  fosters  the  health,  self-
respect and dignity of the child.
Negara-negara  peserta  akan  mengambil  semua  langkah  yang  tepat untuk  meningkatkan  pemulihan  fisik  maupun  psikologis  dan
reintegrasi  dalam  masyarakat  seorang  anak  yang  menjadi  korban dari:  setiap  bentuk  penelantara,  eksploitasi,  atau  penyalahgunaan;
penyiksaan atau setiap bentuk kekejaman atau hukuman yang kejam, tidak manusiawi atau yang merendahkan martabat atau pertentangan
11
Szuj, Children in Armed Conflicts, 355.
12
ICRC, The
ICRC: Its
Mission and
Work, 4
September 2009,
4, http:www.icrc.orgengassetsfilesothericrc_002_0963.pdf.  Diakses pada 23 November 2014,
13
Ambarwati,  Denny  Ramadhany,  dan  Rina  Rusman,  Hukum  Humaniter  Internasional dalam Studi Hubungan Internasional, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2009, xix.
14
Convention On The Right Of The Child, 1989.