42
dunia
103
.  Di  bawah  ini  terdapat  tabel  yang  menjelasan  kategori  anak-anak  yang menjadi korban atau terlibat dalam konflik
104
: Tabel 2.2.
Kategori anak dalam konflik.
Anak Anak  adalah  setiap  orang  di  bawah  usia  18  tahun,  kecuali  di  bawah
hukum yang berlaku kedewasaan di capai lebih awal
Separated Children Separatd Children  adalah anak yang terpisah dari kedua orang tuanya
atau  dari  walinya,  tetapi  tidak  terpisah  dari  kerabat  lainnya.  Karena mungkin  saja  anak  yang  terpisah  dengan  orang  tuanya  itu  masih
didampingi oleh anggota keluarga dewasa lainnya.
Unacompanied Childern
Unacompanied  children  atau  unaccompanied  minor,  adalah  anak- anak tanpa pendamping yang telah terpisah dari orang tua dan kerabat
lainnya sejak awal dan tidak sedang dirawat oleh orang dewasa yang oleh hukum atau kebiasaan bertanggung jawab untuk melakukannya.
Anak-anak yang terlibat langsung
dengan kelompok atau angkatan
bersenjata Seorang  anak  yang  berhubungan  atau  terlibat  langsung  dengan
kekuatan  bersenjata  atau  kelompok  bersenjata  adalah  setiap  orang  di bawah 18 tahun yang sedang atau telah di rekrut atau digunakan oleh
angkatan bersenjata atau kelompok bersenjata menjadi pejuang, koki, kuli, utusan, mata-mata atau tujuan seksual dan lain-lain. Kategori ini
mempromosikan  ide  bahwa  semua  anak  yang  berhubungan  dengan angkatan  dan  kelompok  bersenjata  harus  berhenti  terkait  dan  harus
mendapatkan  manfaat  dari  pelucutan  senjata,  demobilisasi  dan reintegrasi, terlepas dari peran mereka dengan aktor bersenjata.
Sumber: ICRC Annual Report 2012, h. 36.
103
ICRC,  Annual Repport 2012, Annex 3:  The ICRC Oprational Approach to Childern, 35,  www.icrc.orgengassetsfilesannual-reporticrc-annual-report-2012.pdf.  Diakses  21  Oktober
2013.
104
ICRC, Annual Repport 2012,36.
43
G. Peran ICRC di Beberapa Negara
Peran  ICRC  pada  anak-anak  merata  dilakukan  di  semua  negara.  Akan tetapi  terdapat  beberapa  negara  yang  rawan  perekrutan  tentara  anak  terutama  di
daerah  Afrika.
105
Masalah  perekrutan  tentara  anak  merupakan  pelanggaran terhadap  hukum  humaniter  yang  harus  ditangani.  ICRC  berperan  aktif  dalam
program  reintegrasi  kembali  tentara  anak  baik  dengan  keluarga  maupun masyarakat.  Program-program  yang telah di  paparkan dalam  subbab sebelumnya
merupakan  upaya  yang  dilakukan  ICRC  di  setiap  negara  yang  bekerjasama dengan organisasi ini.
Diantara  program-program  tersebut  terdapat  beberapa  program  khusus yang  dimiliki  ICRC  masing-masing  negara.  Sebagai  contoh,  Uganda  merupakan
salah  satu  negara  yang  rawan  perekrutan  tentara  anak  karena  konflik.  LRA merupakan  sebuah  kelompok  bersenjata  yang  aktif  di  daerah  Utara  Uganda.
106
Kelompok  bersenjata  ini  melakukan  perekrutan  tentara  anak,  kekerasan  seksual terhadap anak dan berbagai kejahatan lain. Pada  tahun 2005  angkatan bersenjata
Uganda  berhasil  mengusir  LRA  keluar  dari  wilayah  negara  tersebut.  Pada akhirnya  LRA  kini  tersebar  di  DR  Kongo,  Republik  Afrika  Tengah  dan  Sudan
Selatan.
107
105
Elizabeth  Flock,  Washingtonpost:  Child  Soldiers  Still  Used  In  More  Than  25 Countries
Around The
World, 14
Maret 2012,
http:www.washingtonpost.comblogsworldviewspostchild-soldiers-still-used-in-more-than-25- countries-around-the-world20120314gIQAl2FNCS_blog.html, diakses pada 28 Desember 2014.
106
BBC,  Uganda  Profile,  21  Mei  2013,  http:www.bbc.comnewsworld-africa- 14112297, diakses pada 30 Desember 2014.
107
PBB,  General  Assembly  Security  Council:  Children  And  Armed  Conflict,  Report  Of Secretary
General A66782-S2012261
26 April
2012, 12,
44
Perekrutan tentara anak banyak terjadi di wilayah perbatasan Uganda dan negara  lain  seperti  DR  Kongo.  Anak-anak  yang  direkrut  dijadikan  tentara  di
wilayah pendudukan LRA sekarang. Pada tahun  2011 terdapat 3 orang anak dari Uganda yang di rekrut dan di bawa ke DR Kongo. Selanjutnya antara tahun 2012-
2013 terdapat 9 orang anak Uganda yang direkrut untuk berperang di DR Kongo oleh LRA.
108
Meskipun angka perekrutan anak tidak setinggi yang terjadi di DR Kongo akan  tetapi  Uganda  memiliki  program  bantuan  pelatihan  skill  dari  ICRC  yang
diikuti  oleh  anak-anak  korban  konflik  termasuk  para  tentara  anak  yang  di  sebut Life-Planning  Skill.  Program  ini  bertujuan  untuk  meningkatkan  skill  kerja  dari
anak-anak dan pemuda Uganda yang berusia antara 12-25 tahun terutama mantan tentara  anak.
109
Program  ini  dilakukan  sebagai  salah  satu  upaya  bantuan  untuk meningkatkan  kemampuan  mereka  sehingga  tidak  menjadikan  pekerjaan  tentara
sebagai satu-satunya alternatif mata pencarian mereka. Negara  selanjutnya  adalah  Sierra  Leone  yang  merupakan  negara  rawan
perekrutan tentara anak. Negara ini mengalami konflik panjang antara tahun 1991 hingga  2002.  Konflik  ini  juga  menyebabkan  kelompok  bersenjata  Sierra  leone
merekrut  anak-anak  sebagai  tentara.  Diperkirakan  terdapat  17  ribu  anak  yang
http:reliefweb.intreportworldchildren-and-armed-conflict-report-secretary-general- a66782E28093s2012261, diakses pada 30 Desember 2014.
108
MONUSCO,  Child  Recruitment  by  Armed  Groups  in  DRC,  24  Oktober  2014,  6, http:monusco.unmissions.orgLinkClick.aspx?fileticket=DazRcHfpAJo3Dtabid=10701mid
=13689language=en-US. Diakses pada tanggal 11 September 2014.
109
ICRC, Children Affected By Armed Conflict And Other Situation Of Violence, 12.
45
terlibat  menjadi  tentara  selama  periode  1991  hingga  2002.  Tentara  anak  yang direkrut antara usia 6-17 tahun.
110
Untuk  mengatasi  trauma  psikologi  para  mantan  tentara  anak,  Palang Merah  Sierra  Leone  dengan  bantuan  Palang  Merah  Inggris  membuat  program
bernama  Child  Advocacy  and  Rehabilitation.  Salah  satu  metode  yang  digunakan adalah  melalui  dukungan  psikososial  seperti  konseling  individual  maupun
berkelompok. Hasil yang didapat adalah setiap tahunnya terdapat sekitar 300 anak usia  10-18  tahun  yang  mendaftar  untuk  mengikuti  Program  11  bulan.
111
Berdasarkan  pemaparan  diatas  dapat  dilihat  bahwa  ICRC  berupaya  untuk meningkatkan  taraf  hidup  anak-anak  agar  tidak  bergabung  dengan  tentara  anak.
selain itu ICRC juga berupaya untuk merehabilitasi dan mengintegrasikan mantan tentara anak kedalam kehidupan keluarga dan masyarakat kembali.
Uraian bab 2 diatas, menggambarkan mengenai organisasi ICRC. Dimana ICRC  yang  merupakan  private  institution  serta  memiliki  markas  besar  di  Swiss.
Organisasi  ini  memiliki  status  sebagai  Sui  Generis  karena  menerima  pengakuan sebagai  subjek  hukum  internasional  di  mata  hukum  internasional.  Terkait
palanggaran terhadap hak anak yaitu perekrutan dan penggunaan anak-anak dalam peperangan, ICRC sebagai penegak hukum humaniter internasional berperan akrif
dalam upaya mengurangi pelanggaran tersebut. Dengan meminimalisir perekrutan anak  dan  melindungi  anak-anak  diharapkan  hak  anak  dapat  terpenuhi  dan
110
Jake  R.  Bright,  Sierra  Leone  2012:  An  Alternative  perspective  on  War  And  Child Soldiers
in Africa,
http:www.africa.comblogsierra_leone_2012_an_alternative_perspective_on_war_and_child_sol diers_in_africa, diakses pada 30 Desember 2014.
111
ICRC, Children Affected by Armed Conflict and Other Situations of Violence, 12.
46
terlaksanakan. Selanjutnya untuk lebih memahami kasus perekrutan tentara anak, maka pada bab selanjutnya akan dibahas mengenai  perekrutan tentara anak  yang
terjadi di RD Kongo.