Membentuk Kebiasaan Membaca yang Efisien Usaha-usaha Mengembangkan Minat dan Kebiasaan

proses berpikir. Bahan-bahan pelajaran membaca dini haruslah yang berada dalam ruang lingkup kemampuan bahasa dan berpikir anak; d Membaca tidak harus bergantung pada pengajaran menulis. Ini berarti bahwa anak dapat diajar membaca, walaupun dia belum dapat menulis; e Pengajaran membaca harus menyenangkan bagi anak. Dari penjelasan di atas kiranya dapat dilihat bahwa pengajaran membaca adalah bersifat individual. Program dan metode harus disesuaikan dengan perkembangan setiap anak. Dengan demikian, pada dasarnya orang tua atau guru KB atau TK dapat juga menyusun dan mengembangkan program bahan-bahan pelajaran nya sendiri dan juga metode mengajar sesuai dengan perkembangan anak atau anak-anak yang bersangkutan.

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, yang pertama dilakukan oleh Megita Maha Putri Sandani pada tahun 2011 dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara”. 35 Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa indeks prestasi dapat dioptimalkan dengan meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan. Untuk itu diperlukan startegi khusus untuk meningkatkan kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan mahasiswa keperawatan USU. Perbedaan penelitian yang dilakukan Magita dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah, penulis meneliti tentang hubungan antara kebiasaan membaca dangan kemampuan pemahaman bacaan siswa kelas XI SMA Insan Kamil Bogor, sedangkan penelitian yang dilakukan Megita bertujuan untuk mencari hubungan antara kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan 35 Megita Maha Putri Sandani, Hubungan Kecepatan Membaca dan Pemahaman Isi Bacaan dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara: USU, 2011 dengan indeks prestasi, selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mencari prediksi indeks prestasi dari kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan mahasiswa keperawatan USU. Penelitian relevan yang kedua dilakukan oleh Amalia Harjanti pada tahun 2012 dalam skripsinya yang berjudul “Korelasi Antara Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri se- Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo”. 36 Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri se-Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Perbedaan penelitian yang dilakukan Amalia Harjanti dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah, penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan pemahaman bacaan siswa kelas XI SMA Insan Kamil Bogor, sedangkan penelitian yang dilakukan Amalia Harjanti bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kemampuan membaca pemahaman dengan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri se-Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo. Selanjutnya penelian relevan yang ketiga dilakukan oleh Evi Rahmawati pada tahun 2012 dalam skripsinya ya ng berjudul “Hubungan Kebiasaan Membaca Tajuk Rencana dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI SMA Negeri Kota Yogyakarta Yang Berkategori Sedang” 37 . Penelitian yang dilakukan Evi Rahmawati bertujuan untuk: 1 mendeskripsikan tingkat kebiasaan membaca tajuk rencana; 2 mendeskripsikan tingkat kemampuan menulis argumentasi; 3 menguji hubungan antara kebiasaan membaca tajuk rencana dengan kemampuan menulis argumentasi. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa 36 Amalia Harjanti, Korelasi Antara Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri se-Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta: UNY, 2012 37 Evi Rahmawati, Hubungan Kebiasaan Membaca Tajuk Rencana dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa Kelas XI SMA Negeri Kota Yogyakarta Yang Berkategori Sedang, Yogyakarta: UNY, 2012 tajuk rencana dengan karangan argumentasi mempunyai hubungan timbal balik. Hal ini dikarenakan dalam tajuk rencana pasti terdapat argumentasi yang menjadi dasar sebuah tajuk rencana. Perbedaan penelitian yang dilakukan Evi Rahmawati dengan penelitian yang dilakukan penulis terletak pada hubungan yang diteliti, penelitian yang dilakukan Evi Rahmawati bertujuan untuk menguji hubungan antara kebiasaan membaca tajuk rencana dengan kemampuan menulis argumentasi siswa kelas XI SMA Negeri Kota Yogyakarta yang berkategori sedang, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan pemahaman bacaan siswa kelas XI SMA Insan Kamil Bogor. Dari ketiga penelitian yang relevan dipaparkan, penulis akan mencoba melakukan penelitian mengenai hubungan kebiasaan membaca dengan kemampuan pemahaman bacaan. Penulis akan melihat hubungan yang terjadi, apakah kebiasaan membaca dapat mempengaruhi kemampuan pemahaman bacaan siswa.

E. Pengajuan Hipotesis

1. Hipotesis verbal Hipotesis verbal dalam penelitian ini adalah: H o = Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Insan Kamil Bogor. H 1 = Ada korelasi positif yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Insan Kamil Bogor. 2. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah: X = Kebiasaan membaca siswa kelas XI SMA Insan Kamil Bogor Y = Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Insan Kamil Bogor XY = Hubungan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas XI SMA Insan Kamil Bogor. H0 = XY = 0 H1 = XY ≠ 0 H0 = Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel XI dan variabel Y. H1 = Ada korelasi positif yang signifikan antara variabel XI dan variabel Y.