Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel Metode Pengumpulan Data

45

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian hubungan kausal causal effect. Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh fakta dan fenomena serta mencari keterangan keterangan secara factual yaitu penelitian yang bersifat menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja auditor Inspektorat.

4.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Inspektorat Jl. H. Wahid Hasyim No.8 Medan.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Pejabat Fungsional Auditor PFA Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sebanyak 71 orang yang terdiri dari berbagai bidang disiplin ilmu. Responden penelitian ini adalah Pejabat Fungsional Auditor PFA sebanyak 71 tujuh puluh satu orang auditor. Hal ini sesuai dengan Peraturan PFA dipilih dengan pertimbangan berdasarkan pada Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan metode sensus dimana semua populasi dijadikan sampel 53 penelitian, sehingga jumlah observasi dalam penelitian ini sebanyak 71 tujuh puluh satu responden yaitu auditor pejabat fungsional Inspektorat tersebut.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara interview dan menyebarkan daftar pertanyaan questionaire. Data primer diperoleh dari jawaban para responden penelitian yaitu auditor Pejabat Fungsional Auditor PFA Inspektorat. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa kuisioner. Kuisioner disebarkan dengan menjumpai dan mewawancarai secara langsung auditor Pejabat Fungsional Auditor PFA Inspektorat. Kuisioner Kinerja Auditor Y diadopsi dari Batubara 2008 dengan mengacu pada aplikasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Per05M.Pan032008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Pemeriksaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 28 Tahun 2007 tanggal 30 Mei 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawasan Pemerintah. Kuisioner Tingkat Pendidikan X1 dan Pendidikan Berkelanjutan X 2 mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Per05M.Pan032008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Standar Pemeriksaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Kuisioner Komitmen Organisasi X3, Sistem Reward X4 dan Pengalaman X5 diadopsi dari Brayfield dan Rothe, 54 1951, Rogers, Clow dan Kash, 1994 dalam Istijanto 2006. Sedangkan kuisioner variabel Motivasi X6 diadopsi dari Perry 1996 dalam Istijanto 2006. Kuisioner diberikan pada 71 tujuh puluh satu responden terdiri dari 2 dua tahap yaitu : 1. Tahap Pertama : kuisioner diantar langsung kemudian ditunggu selama 5 lima hari kerja dengan pertimbangan kesibukan auditor. 2. Tahap kedua adalah pengambilan kuisioner yang telah diisi oleh auditor Inspektorat untuk dilakukan pengolahan data. Sebelum dilakukan pengolahan data dilakukan uji respon bias. Menurut Istijanto 2006 setelah instrumen disusun dalam bentuk draft maka uji respon bias dilakukan pada sejumlah responden yang sama dengan responden penelitian yang sebenarnya. 4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

1. Tingkat Pendidikan X

1 Tingkat Pendidikan adalah jenjang pendidikan staf Auditor Inspektorat yang diukur dengan tingkat atau strata pendidikan yang dimiliki oleh staf Auditor Inspektorat. Untuk staf Auditor Inspektorat, tingkat pendidikan dimulai dari tingkat SLTA sampai dengan tingkat Pasca Sarjana. Indikator lainnya adalah jurusan pendidikan yang dimiliki oleh staf Auditor Inspektorat, yang terdiri dari jurusan Ekonomi, FISIP, Hukum, Teknik, dan lainnya. Skala yang digunakan adalah skala Interval. 55

2. Pendidikan Berkelanjutan X

2 Pendidikan Berkelanjutan yang dimaksud didalam penelitian ini adalah staf Auditor Inspektorat yang telah mengikuti program pendidikan singkat, baik di dalam maupun di luar negeri. Indikator lainnya adalah materi pelatihan yang diikuti, jenis pelatihan, dan frekuensi pelatihan yang telah diikuti. Artinya semakin banyak mengikuti pelatihan maka kualitas sumber daya manusia pada staf Auditor Inspektorat akan semakin lebih baik. Skala yang digunakan adalah skala Interval.

3. Komitmen Organisasi X

3 Komitmen adalah kesanggupan untuk bertanggung jawab terhadap hal-hal yang diperayakan kepada seorang. Komitmen sama sekali tidak ada hubunganya dengan bakat, kepintaran atau talenta. Dengan Komitmen yang kuat memungkinkan seseorang bisa mengeluarkan sumber daya fisik, mental dan spiritual tambahan yang dapat diperoleh, sebaliknya tanpa komitmen maka pekerjaan – pekerjaan besar akan sulit terlaksana. Skala yang digunakan adalah skala Interval.

4. Sistem

Reward Penghargaan X 4 Sistem reward adalah berbagai penghargaan yang diberikan kepada personal yang berhasil meningkatkan keuntungan institusi. Sistem reward merupakan suport yang sangat mendukung dalam rangka memotivasi pelaksanaan pekerjaan. Pada umumnya penghargaan dapat digolongkan pada dua kelompok yaitu penghargaan intrinsik dan penghargan ekstrinsik. Penghargaan instrinsik adalah berupa rasa 56 diri yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaanya dengan baik dan telah mencapai sasaran tertentu. Sedangkan penghargaan ekstrinsik adalah berupa rasa puas orang yang lain diperoleh dari yang telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan telah mencapai sasaran tertentu. Menurut Mulyadi, 2001 sistim penghargaan berbasis kinerja merupakan satu alat pengendalian penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personil agar mencapai tujuan perusahaan dengan perilaku sesuai dengan yang diharapkan perushaaan. Penerapan sistem penghargaan berbasis kinerja dilakukan melalui tiga langkah yaitu : 1. Penetapan Asumsi tentang lingkungan bisnis yang dimasuki 2. Penetapan faktor penentu keberhasilan perusahaan 3. Penetapan ukuran kinerja berbasis faktor keberhasilan perusahaan. Penetapan sistem penghargaan berbasis kinerja. Skala yang digunakan adalah skala Interval.

5. Pengalaman X

5 Pengetahuan Auditor seorang auditor dimulai dengan pendidikan formal yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman, selanjutnya dalam praktik audit. Skala yang digunakan adalah skala Interval.

6. Motivasi Auditor X

6 Tuntutan atau dorongan terhadap pemenuhan kebutuhan individu dan tuntutan atau dorongan yang berasal dari lingkungan, kemudian diimplementasikan dalam bentuk perilaku. Skala yang digunakan adalah skala Interval. 57

7. Variabel Dependen Y

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja auditor Y yaitu kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja output individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi lebih baik. Skala yang digunakan adalah skala Interval. Adapun Tabel Operasionalisasi Variabel dan skala pengukurannya sebagai berikut : Tabel 4.1. Defenisi Operasionalisasi Variabel, Indikator dan Skala Pengukuran Jenis Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran Independen Tingkat Pendidikan X 1 Tingkat Pendidikan didefinisikan sebagai tingkat pendidikan formal staf Auditor Inspektorat yang diukur dengan tingkat atau strata pendidikan yang dimiliki oleh staf Auditor. 1. Latar belakang pendidikan 2. Strata Pendidikan 3. Pendidikan dilakukan secara periodik Interval Pendidikan Berkelanjutan X 2 Program pendidikan singkat, baik di dalam maupun di luar negeri 1. Memiliki kompetisi teknis 2. Memiliki sertifikasi JFA 3. Mengikuti pendidikan berkelanjutan 4. Jenis pelatihan 5. Frekuensi pelatihan Interval Komitmen Organisasi X 3 Kesanggupan untuk bertanggung jawab terhadap hal-hal yang diperayakan kepada seorang 1. Loyalitas terhadap organisasi 2. Tanggungjawab terhadap organisasi 3. Menjunjung tinggi nilai organisasi 4. Sikap terhadap organisasi Interval Sistem reward X 4 Berbagai penghargaan yang diberikan kepada personal yang berhasil meningkatkan keuntungan perusahaan adalah merupakan suport yang sangat mendukung dalam rangka memotivasi pelaksanaan pekerjaan. 1. Kepuasan terhadap gaji 2. Jaminan kesehatan 3. Tunjangan 4. Asuransi jiwa 5. Fasilitas lainnya Interval Pengalaman X 5 Pengetahuan Auditor seorang auditor dimulai dengan pendidikan formal yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman, selanjutnya dalam praktek audit. 1. Kepuasan dalam bekerja 2. Penguasaan terhadap bidang kerja 3. Keterlibatan dalam pekerjaan 4. Pelaksanaan pekerjaan 5. Perencanaan terhadap pekerjaan Interval 58 Motivasi X 6 Tuntutan atau dorongan terhadap pemenuhan kebutuhan individu dan tuntutan atau dorongan yang berasal dari lingkungan, kemudian diimplementasikan dalam bentuk prilaku. 1. Kesempatan berkembang 2. Penghormatan 3. Keadaan ruangan 4. Penghargaan atas pekerjaan 5. Kedisiplinan 6. Perhatian pimpinan 7. Loyalitas pimpinan 8. Jaminan hari tua 9. Promosi Jabatan Interval Dependen Kinerja Auditor Y Kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja output individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi lebih baik. 1. Melaksankana Tupoksi dengan efektif 2. Mempersiapkan KKP 3. Melaksanakan perencanaan dan kordinasi audit 4. Menilai efektifitas tindak lanjut hasil audit 5. Konsistensi penyajian laporan hasil audit Interval Setiap pernyataan dari variabel yang diteliti menggunakan skala Likert dan masing-masing butir pernyataan diberi skor 1 sampai 5. Alternatif jawaban pada setiap pernyataan adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Alternatif Jawaban Setiap Pernyataan No. Alternatif Jawaban Skor Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. Sangat Tidak Setuju Kurang Setuju Netral Setuju Sangat Setuju 1 2 3 4 5

4.6. Model dan Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja dengan Tindakan Supervisi sebagai Variabel Moderating terhadap Kinerja Auditor pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

8 130 110

Hubungan pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

1 42 138

Pengaruh Pelatihan Jabatan Fungsional Auditor Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara).

4 54 87

Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja Auditor Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Jambi

6 74 116

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, KOMITMEN ORGANISASI, PENGALAMAN DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA AUDITOR PEMERINTAH WILAYAH LAMPUNG

1 7 52

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, Kompetensi, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Pemeri

0 2 15

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, Kompetensi, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Pemeri

1 4 17

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PROFESIONALISME AUDITOR DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA AUDITOR INSPEKTORAT SUMATERA UTARA.

1 3 22

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 0 16

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 0 2