Komitmen Organisasi Landasan Teori 1. Kinerja Auditor

45 1. Angka kredit S.2 jurusan Akuntansi dan Manajemen dapat dihitung sebagai berikut : a. Angka kredit D.IV STAN atau S.1 Akuntansi dan Manajemen dari Universitas lainnya b. telah mendapat angka kredit 75, sedangkan angka kredit yang diperoleh dari S.2 jurusan c. Manajemen 100, sehingga penambahan angka kredit yang diberikan sebesar 25 100-75. d. Angka kredit S.2 di luar jurusan Akuntansi dan Manajemen memperoleh angka kredit dari unsur penunjang sebesar 5. 2. Pendidikan kesarjanaan dari pasca sarjana yang diikuti PFA harus berdasarkan ijin atau penugasan dari Deputi Bidang Administrasi atau Pejabat yang ditunjuk dan ijazah yang diperolehnya mendapat akreditasi dari Depdiknas.

2.1.4. Komitmen Organisasi

Komitmen adalah kesanggupan untuk bertanggung jawab terhadap hal-hal yang dipercayakan kepada seorang Kalbers dan Fogarty 1995. Komitmen sama sekali tidak ada hubunganya dengan bakat, kepintaran atau talenta. Dengan Komitmen yang kuat memungkinkan seseorang bisa mengeluarkan sumber daya fisik, mental dan spiritual tambahan yang dapat diperoleh, sebaliknya tanpa komitmen maka pekerjaan – pekerjaan besar akan sulit terlaksana. 46 Menurut Kalbers dan Fogarty 1995 komitmen organisasi cenderung didefinisikan sebagai suatu perpaduan antara sikap dan perilaku. Komitmen organisasi menyangkut tiga sikap yaitu, rasa mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa keterlibatan dengan tugas organisasi, dan rasa kesetiaan kepada organisasi. Kalbers dan Fogarty 1995 menggunakan dua pandangan tentang komitmen organisasional yaitu, affective dan continuence. Hasil penelitiannya mengungkapkan bahwa komitmen organisasi affective berhubungan dengan satu pandangan profesionalisme yaitu pengabdian pada profesi, sedangkan komitmen organisasi continuance berhubungan secara positif dengan pengalaman dan secara negatif dengan pandangan profesionalisme kewajiban sosial. Buchanan dan Vandenberg dalam Trisnaningsih 2007 mendefinisikan komitmen adalah sebagai penerimaan karyawan atas nilai-nilai organisasi identification, keterlibatan secara psikologis psychological immerson, dan loyalitas affection attachement. Komitmen merupakan sebuah sikap dan perilaku yang saling mendorong reinforce antara satu dengan yang lain. Karyawan yang komit terhadap organisasi akan menunjukkan sikap dan perilaku yang positif terhadap lembaganya, karyawan akan memiliki jiwa untuk tetap membela organisasinya, berusaha meningkatkan prestasi, dan memiliki keyakinan yang pasti untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi. Komitmen karyawan terhadap organisasinya adalah kesetiaan karyawan terhadap organisasinya, disamping juga akan menumbuhkan loyalitas serta mendorong keterlibatan diri karyawan dalam mengambil berbagai 47 keputusan. Oleh karenanya komitmen akan menimbulkan rasa ikut memiliki sense of belonging bagi karyawan terhadap organisasi. Komitmen organisasi menunjukkan suatu daya dari seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi Mowday, et al. Dalam dalam Trisnaningsih 2007. Komitmen organisasional dibangun atas dasar kepercayaan pekerja atas nilai-nilai organisasi, kerelaan pekerja membantu mewujudkan tujuan organisasi dan loyalitas untuk tetap menjadi anggota organisasi. Oleh karena itu, komitmen organisasi akan menimbulkan rasa ikut memiliki sense of belonging bagi pekerja terhadap organisasi. Jika pekerja merasa jiwanya terikat dengan nilai-nilai organisasional yang ada maka dia akan merasa senang dalam bekerja, sehingga kinerjanya dapat meningkat. Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan sangat ditentukan oleh profesionalisme terhadap bidang yang ditekuninya. Profesionalisme sendiri harus ditunjang dengan komitmen serta independensi untuk mencapai tingkatan yang tertinggi. Komitmen merupakan suatu konsistensi dari wujud keterikatan seseorang terhadap suatu hal, seperti: karir, keluarga, lingkungan pergaulan sosial dan sebagainya. Adanya suatu komitmen dapat menjadi suatu dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik atau malah sebaliknya menyebabkan seseorang justru meninggalkan pekerjaannya, akibat suatu tuntutan komitmen lainnya. Komitmen yang tepat akan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan dampak yang positif terhadap kinerja suatu pekerjaan. 48 Komitmen yang tak kalah pentingnya harus dimiliki oleh seorang auditor, selain komitmen profesional adalah komitmen organisasi. Komitmen organisasi merupakan tingkat sampai sejauh mana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Seringkali, komitmen organisasi diartikan secara individu dan berhubungan dengan keterlibatan orang tersebut pada organisasi tersebut.

2.1.5. Sistem RewardImbalan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia, Komitmen Organisasi, dan Motivasi Kerja dengan Tindakan Supervisi sebagai Variabel Moderating terhadap Kinerja Auditor pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

8 130 110

Hubungan pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

1 42 138

Pengaruh Pelatihan Jabatan Fungsional Auditor Terhadap Kinerja Auditor (Studi Kasus Pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara).

4 54 87

Pengaruh SDM, Komitmen, Motivasi Terhadap Kinerja Auditor Dan Reward Sebagai Variabel Moderating Pada Inspektorat Provinsi Jambi

6 74 116

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, KOMITMEN ORGANISASI, PENGALAMAN DAN MOTIVASI AUDITOR TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA AUDITOR PEMERINTAH WILAYAH LAMPUNG

1 7 52

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, Kompetensi, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Pemeri

0 2 15

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi, Kompetensi, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi Empiris Pada Kantor Inspektorat Pemeri

1 4 17

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PROFESIONALISME AUDITOR DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA AUDITOR INSPEKTORAT SUMATERA UTARA.

1 3 22

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 0 16

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Auditor Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan Motivasi Auditor sebagai Variabel Moderating

0 0 2