Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

1.3 Melancarkan pengeluaran ASI

Berdasarkan hasil penelitian ada 5 informan yang melakukan upaya untuk melancarkan ASI sangat erat kaitannya juga dengan perawatan payudara ibu, apa yang ibu konsumsi, serta upaya-upaya yang ibu lakukan sehingga ASI lancar dan tidak ada masalah. Berbagai upaya turut diberikan oleh orang tuakeluarga kepada ibu untuk mempercepat pengeluaran ASI dan memperbanyaknya seperti: pemijatan pada payudara, minum air sari daun- daunan seperti daun kates, daun kacang panjang, daun katuk, dan juga ibu menyusui dianjurkan untuk makan tape. Air susu ibu ASI adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi sesuai dengan kebutuhannya. Meski demikian, banyak hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin berkaitan erat dengan nutrisi ibu. Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI: makanan, ketenangan jiwa dan pikiran, penggunaan alat kontrasepsi, perawatan payudara, pola istirahat dan lain lain. Nurjannah, 2013. Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. 10 pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam ayat-Nya: ” Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan…” QS. Al Baqarah2: 233 Menurut Ambarwati 2010, upaya untuk memperbanyak ASI adalah: pemberian ASI segera setelah lahir, memberikan ASI sesering mungkin, cara menyususui yang benar, serta dukungan psikologis dari keluarga dan lingkungan sekitar.

1.4 Personal hygiene pada ibu postpartum

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan: partisipan penelitian yaitu Ibu suku Aceh sangat mengutamakan kebersihan diri mereka. Terlebih lagi saat mereka pada masa postpartum. Karena mereka meyakini dengan menjaga kebersihan maka akan semakin cepat pulalah pemulihan mereka. Banyak cara yang mereka lakukan seperti segera mandi setelah bersalin menggunakan air jeruk purut atau dengan menggunakan air sirih setiap kali mereka cebok. kebersihan diri bagi ibu nifas dianjurkan untuk: menjaga kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air, menyarankan ibu menggantikan pembalut setiap kali mandi, BAKBAK, paling tidak dalam waktu 3-4 jam supaya ganti pembalut, menyarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh alat kelamin Rahmawati, 2009. Jaga kebersihan seluruh tubuh untuk mencegah infeksi dan alergi kulit pada bayi. Kulit ibu yang kotor karena keringat atau debu dapat menyebabkan kulit bayi mengalami alergi melalui sentuhan kulit ibu dengan bayi Sulistyawati, 2009 Menurut vivieku 2007, menjaga kebersihan vagina juga harus menjadi perhatian khusus dan utama. Karena vulva yang tidak dibersihkan akan meningkatkan resiko terjadinya infeksi, vulva harus selalu dibersihkan dari depan ke belakang. Membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah vulva terlebih dahulu, dar depan ke belakag, baru kemudian membersihkan daerah anus Sulistyawati, 2009

1.5 Aktifitas pada ibu postpartum

Berdasarkan hasil penelitian ada 5 informan yang melakukan pantangan aktifitas pada masa postpartum mereka percaya kalau melanggar peraturan tersebut mempunyai dampak yang kurang baik bagi ibu pada masa postpartum. Ambulasi dini sangat penting dalam mencegah trombosis vena. Tujuan dari ambulasi dini itu sendiri ialah untuk membantu menguatkan otot- otot perut dengan menghasilkan bentuk tubuh yang baik, mengencangkan otot dasar panggul sehingga memperbaiki sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Wanita menyatakan bahwa mereka merasa lebih baik dan lebih kuat setelah ambulasi awal. Komplikasi kandung kencing dan konstipasi kurang sering terjadi. Ambulasi dini juga menurunkan frekuensi trombosis dan emboli paru pada ibu postpartum. Rukiyah, 2011 Beberapa informan mengatakan kebiasaan perilaku yang mereka lakukan selama postpartum hanya semata-mata untuk menghindari dari hal- hal yang tidak diinginkan yang mana akan berdampak buruk bagi kesehatan ibu misalnya ibu hanya diperbolehkan jalan hanya ke kamar mandi, larangan bekerja, saat jalan harus rapat dan melangkah sepelan mungkin, larangan membaca buku atau menjahit, pemakaian bangku atau WC duduk saat BAB, dan berbicara dengan suara yang keras.

1.6 Istirahat Tidur ibu postpartum

Kehadiran bayi dalam rumah tangga pasti akan mengurangi waktu tidur ibu, inilah yang menjadikan alasan kelelahan sebagai alasan nomor satu bagi ibu-ibu baru, ada beberapa cara untuk mengatasi lelah, antara lain, makan dengan baik karena nutrisi yang tepat bisa meningkatkan energi ibu, cobalah tidur disaat bayi juga tidur, usahakan tidur lebih cepat daripada biasanya, sebelum tidur jangan makan terlalu banyak atau minum minuman yang mengandung kafein. Kelelahan akan menjadi lebih mudah dilawan jika membuat urutan kegiatan setiap hari, ibu dan bayi akan merasa rileks, dengan menetapkan jadwal tidur, mandi, memberi minum, dan menyelesaikan pekerjaan rumah lainnya. Wyeth, 2007 Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa seluruh partisipan memenuhi kebutuhan istirahatnya selama masa postpartum. Walaupun dengan pembatasan pada siang hari serta pada saat mengurus bayinya. Artinya selama bayinya tidur itulah waktu istirahat bagi ibu. Ibu postpartum sangat membutuhkan istirahat yang berkualitas untuk memulihkan kembali keadaan fisiknya. Keluarga disarankan untuk memberikan kesempatan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan untuk energi menyusui bayinya nanti. Kurangnya istirahat pada ibu postpartum akan mengakibatkan beberapa kerugian salah satunya adalah jumlah produksi ASI sedikit, dan memperlambat proses involusi uterus. Sulystiawati, 2009 Oleh sebab itu ibu harus dibantu untuk mengatur sendiri bagaimana memanfaatkan waktu istirahatnya ini: pergi ke toilet sebelum istirahat, berbaring telungkup untuk membantu drainase uterus jika posisi ini nyaman baginya, Periode istirahat ini umumnya memberikan manfaat fisik maupun psikologis yang sangat besar. Rukiyah, 2011.

1.7 Perawatan pada ibu selama masa postpartum

Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan, banyaknya perawatan yang telah dilakukan oleh ibu postpartum suku Aceh mempunyai manfaat yang positif bagi tubuh ibu sendiri. Pemulihan yang seperti sedia kala serta keadaan fisik yang sama seperti belum melahirkan yang diharapkan oleh ibu. Pemakaian pilis yang digunakan masyarakat Aceh yang bertujuan untuk mengobati mata ternyata tidak sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Musbikin 2005 yang menyatakan bahwa ramuan pilis salah satunya mengandung pala, senyawa kimia buah pala terdapat di kulit, daging, dan daging buah pala, sedangkan bunga pala mengandung minyak atsiri, zat samak dan zat pati, sedangkan dari bijinya sangat tinggi kandungan minyak atsiri, saponin, miristisin, elemisi, enzim lipase, pectin, lemonenadenasamoleanolat, namun mamfaat dari buah pala. Ini adalah untuk membantu mengobati masuk angin, bukan untuk menjaga kesehatan mata Musbikin, 2005. Akan tetapi, pada kenyataannya kesesuaian dilapangan dengan teori juga ada seperti penelitian yang dilakukan mayoritas ibu nifas memakai parem, pemakaian parem berkhasiat untuk mencegah masuk angin, hal tersebut sesuai dengan pernyataan berikut :”kandungan kencur kaempferia galanga yang merupakan tumbuhan Zingiberaceae, digolongkan sebagai tanaman jenis empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat, merupakan tanaman kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air, banyak dikenal sebagai tanaman yang berguna untuk mencegah masuk angin. Mursito, 2001. Mayoritas masyarakat Aceh juga melakukan pengurutan pada seluruh tubuh mereka. Hal ini dipercaya berguna agar rasa lelah mereka berkurang dan memperbaiki uterus agar kembali ke ukuran yang normal. Pendapat ini sesuai dengan uang dikemukakan oleh Prawirohardjo 2002, keluhan wanita bahwa “kandungan turun” setelah melahirkan, dikarenakan oleh ligament, fasia, jaringan penunjang alat genetalia menjadi agak kendor. Tidak jarang ligamentum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan uterus jatuh ke belakang. Pada waktu hamil dapat terjadi perubahan besar pada otot rahim, yang menglami pembesaran ukuran karena pembesaran selnya hepertrofi dan pembesaran ukuran karena pertambahan jumlah selnya hyperplasia. Sehingga dapat menampung pertumbuhan dan perkembangan janin sampai cukup bulan dengan berat lebih dari 2500 gram. Berat rahim menjadi sekitar 1 kg, yang semula hanya 30 gram. Setelah persalinan terjadi proses sebaliknya yang disebut ‘involusi” kembalinya rahim ke ukuran semula secara berangsur otot rahim mengecil kembali. Sampai seberat semula pada minggu ke-7 42 hari. Bandiyah, 2009. Pemakaian gurita yang diyakini untuk mengembalikan otot otot perut yang kendur ternyata tidak sesuai dengan yang teoritis yang dikemukakan oleh Hamdayani 2003 yang menyatakan bahwa pemasangan gurita tidak baik bagi kesehatan ibu serta mengganggu kenyamanan ibu, pemkaian gurita terlalu ketat dalam jangka waktu lama akan menyebabkan aliran darah tungkai kurang lancar, sehingga tungkai terasa sakit atau bengkak Handayani, 2003. Selama dua jam pertama segera setelah post partum adanya gurita akan menyulitkan petugas pada ssaat memeriksa fundus apakah berkontraksi dengan baik Prawirohardjo, 2002. Mayoritas ibu-ibu nifas suku Aceh minum jamu, hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Mursito 2001 yang mengemukakan bahwa kandungan jamu untuk menjaga kesehatan dan kecantikan juga memperlancar produksi ASI.Kandungan kunyit curcuma domestic yang ada dalam bahan jamu. Yang termasuk salah satu tanaman rempah dan obat. Hampir setiap orang Indonesia dan india serta bangsa Asia mumnya pernah mengkonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-zat mamfaat lainnya ini dikenal salah satunya untuk memperlancar produksi ASI Mursito, 2001. Pada masyarakat suku Aceh yang sedang masa nifas, ibu-ibu nifas memakai batu hangat dan sale. Ini dianggap untuk mempercepat proses perut kecut dan kempes, kemaluan rapat kembali. Dan juga untuk menghangatkan badan. Haal ini tidak sesuai dengan yang pernyataan Edjun 2002 yang menyatakan bahwa mandi tradisional yang dilakukan dengan pemanasan atau menduduki sesuatu yang panas, sehingga menimbulkan efek yang dapat membahayakan kesehatan ibu.seperti duduk diatas bara yang panas atau melakukan pemanasan dapat menyebabkan vasodilatasi, menurunkan tekanan darah, bahkan bisa merangsang pendarahan, serta dapat menyebabkan dehidrasi pada ibu postpartum Edjun, 2002. Duduk diatas bara yang panas dapat menyebabkan vasolidatasi, menurunkan tekanan darah ibu dan menambah perdarahan juga dapat menyebabkan dehidrasi Prawirohardjo A, 2002. Dari uraian hasil penelitian tampak adanya bermacam-macam tradisi atau kebiasaan yang dilakukan ibu Suku Aceh pada saat masa post partum. Upaya- upaya yang dilakukan disaat masa post partum melibatkan semua anggota keluarga. Periode post partum merupakan hal yang penting bagi seluruh keluarga karena terdapat kemungkinan krisis dalam proses penyesuaian keluarga. Masalah budaya juga sangat dipertimbangkan pada masa ini. Penting bagi para bidan untuk tidak menggunakan keyakinan budayanya sebagai kerangka kerja. Walaupun keyakinan budaya dan perilaku orang lain mungkin tampak aneh sebaiknya bidan tetap membiarkan hal tersebut asal hal ini tidak membahayakan ibu dan bayinya. Dilain pihak, bidan juga tidak boleh mengangap bahwa seorang ibu pasti suka melakukan tindakan dari suatu kelompok budaya tertentu hanya karena ibu ini berasal dari kelompok budaya tersebut. Banyak ibu muda, yang merupakan generasi pertama atau generasi kedua dan lahir disuatu tempat, mengikuti tradisi budaya mereka hanya jika ada anggoata yang lebih tua. Bidan perlu lebih mengenal setiap wanita sebagai individu dan memvalidasi keyakinan budaya yang bermakna bagi wanita tersebut. Dengan pengetahuan ini, bidan dapat mendukung dan memelihara keyakinan yang meningkatkan adaptasi fisik dan emosinya pasca melahirkan. Hasil akhir yang diharapkan adalah bahwa ibu dan keluarganya dapat mengidentifikasi tindakan yang meningkatkan penyesuaian pribadi yang sehat pada saat persalinan dan mempertahankan fungsi keluarga secara sehat berdasarkan norma budaya dan harapan pribadi. Namun, jika keyakinan tertentu diidentifikasi dapat membahayakan, bidan harus berhati-hati dalam menggali keyakinan tersebut pada pasien dan guna keyakinan tersebut dalam proses reduksi dan modifikasi Bobak, 2005.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini terdapat pada keterbatasan peneliti sebagai alat pengumpul data. Kemampuan wawancara yang dimiliki peneliti hanya kemampuan wawancara dasar, sehingga menyebabkan banyak keterbatasan dalam tekhnik wawancara karena ini merupakan pengalaman pertama peneliti melakukan penelitian fenemonologi. 1. Implikasi untuk Asuhan KebidananPendidikan Kebidanan Dari hasil penelitian ditemukan perawatan ibu postpartum menurut budaya Aceh, seperti adanya kebiasaan-kebiasaan ritual yang dilakukan setelah ibu bersalin, nutrisi pada ibu postpartum, menyusui, personal hygiene pada ibu postpartum, aktifitas ibu postpartum, Istirahat Tidur ibu postpartum, perawatan pada ibu selama masa postpartum, serta pencegahan penyakit pada ibu postpartum. Dan hasil penelitian ini dapat diimplikasikan bagi tenaga kesehatan khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan bagi peneliti selanjutnya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian yang diperoleh peneliti dari kelimtuma partisipan tentang perawatan ibu post partum menurut budaya Aceh meliputi kebiasaan-kebiasaan ritual yang dilakukan setelah ibu bersalin, nutrisi pada ibu nifas, menyusui, personal hygiene pada ibu nifas, aktifitas ibu nifas, perawatan pada ibu selama masa nifas, serta pencegahan penyakit pada ibu nifas yang dilakukan sesuai tradisi suku Aceh tersebut. Dari kelima partisipan hampir semua melakukan perawatan tradisional yang disebutkan diatas.

B. SARAN

Saran yang perlu dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan Kesehatan Diharapkan agar tenaga kesehatan selaku pelayanan kesehatan yang professional harus senantiasa memberikan pelayanan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat dengan pertimbangan budaya sehingga diperolehnya perawatan kesehatan sesuai kebudayaan masing-masing daerah yang aman dan memuaskan sesuai kebutuhan masyarakat. 2. Pendidikan Hasil penelitian diaharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa nantinya dalam menerapkan praktek budaya yang menjadi bahan asuhan kebidanan khususnya pada perawatan masa nifas yang baik dan mencegah angka kesakitan dan kematian pada ibu tersebut sesuai acuan kebidanan. 3. Peneliti Lanjutan Diharapkan peneliti lanjutan dapat meneliti tentang efektifitas praktek budaya di masyarakat sehingga dapat diberikannya pelayanan kesehatan yang komprehensif. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Yetti. 2010 Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Ambarwati, E.Retna wulandari, Diah. 2010 Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta:Mitra Cendikia. Bandiyah,S. 2009 Kehamilan, Persalinan Gangguan Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Maternity Nursing Edisi 4. Jakarta : EGC. Bungin, B.2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Burroughs, Arlene Gloria.L. 2001. Maternity Nursing. California: W.B Saunders Company Cunningham,F.G. Gant,N.F, Leveno,K.J, dkk. 2006. Obstetri Williams. Jakarta: EGC Edjun, Judi J. 2002 Mempersiapkan Kehamilan Sehat. Depok: Puspa Swara Moelong,Lexy. J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Mochtar,R. 1998 Sinopsis Obstetri Jilid I Obstetri Fisiologi dan Patologi. Edisi 2. Jakarta : EGC. Musbikin. Imam 2007 Persiapan Menghadapi Persalinan: Dari Perencanaan Kehamilan Sampai Mendidik Anak. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Nurjannannah, N, Maemunah, A, Badriah, D. 2013 Asuhan Kebidanan Postpartum. Bandung: Refika Aditama Prawirohardjo, Sarwono. 2002. PelayananKesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YayasanBinaPustaka. Polit Hungler. 2001. Essential of Nursing Research Metthods, Appraisals and Utilization. Philadelphia: Lippincott. Polit, D,F. Beck, C. T. 2012 Nursing Research: Generting and Assessing Evidence For Nursing Practice 9th ed. Philadelphia: Lippincott. Potter, Perry 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Alih Bahasa: Yasmin Asih. Jakarta: EGC Rukiyah, A.Y. 2011. AsuhanNeonatusBayidanAnakBalita.Jakarta : TIM. Saifudin. 2005 Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Saleha,Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika. Soepardan, Soeryani. 2007. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC. Stright, 2001. Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir, Jakarta: EGC Suherni, dkk 2009.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta:Fitramaya. Sulistyawati, A. 2009 Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi offset Syafruddin, 2009. Sosial Budaya Dasar Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media. Varney,H. Kriebs,J.M, Gegor.C.L. 2008 Buku ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta: EGC Widyosiswono, S. 1992. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia. Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan Penelitian Perawatan Ibu Postpartum Menurut Budaya Aceh di Desa Garot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014 Dengan hormat, Saya yang bernama Noza Sary, Nim: 145102046 adalah Mahasiswa Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Perawatan Ibu Postpartum Menurut Budaya Aceh di Desa Garot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2014 ”. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat lulus program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Universitas Keperawatan Sumatera Utara. Saya berharap saudara berpartisipasi sebagai bagian dari penelitian ini untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Partisipasi saudara bersifat sukarela dan tidak dipengaruhi oleh orang lain. Jika saudara bersedia menjadi responden penelitian ini, saudara dapat mendatangani surat persetujuan ini. Atas perhatian dan kesediaaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, saya ucapkan terima kasih. Partisipan