Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
Lochea sanguinolenta ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 post partum. Pada hari
ke- 8 mulai keluar lochea serosa yang berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar
pada hari ke-7 sampai hari ke-14. Dan setelah hari ke 14, Lochea mulai berwarna putih yang mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput
lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba ini dapat berlangsung selama 2-6 minggu post partum. Varney,2008
c. Serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan- perubahan yang terdapat pada serviks postpasrtum adalah bentuk serviks
yang akan membuka seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat berkontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi,
sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan serviks uteri terbentuk semacam cincin. Warna serviks sendiri merah kehitam-hitaman
karena penuh pembuluh darah. Beberapa hari setelah persalinan, ostium externum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi
retak-retak kareana robekan dalam persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan lingkaran retraksi berhubungan
dengan bagian atas dari canalis servikalis. Pada serviks terbentuk otot- otot baru yang mengakibatkan serviks memanjang seperti celah. Karena
hiperpalpasi ini dan karena retralsi dari serviks, robekan serviks menjadi sembuh, setelah 6 minggu persalinan serviks menutup. Walaupun begitu,
setelah involusi selesai, ostium externum tidak serupa dengan keadaannya sebelum hamil, pada umumnya ostium externum lebih besar dan tetap ada
retak-retak dan robekan-robekan pada pinggirnya, terutama pada pinggir sampingnya. Oleh robekan ke samping ini terbentuk bibir depan dan bibir
belakang pada serviks. Nurjannah,dkk,2013 d.
Vulva dan vagina Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang
sangat besar selama proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam
keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur
akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol. Nurjannah,dkk,2013
e. Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada
postnatal hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum
melahirkan. Tipe penurunan tonus otot dan motilitas traktus intestinal berlangsung hanya beberapa waktu setelah persalinan. Penggunaan
analgetik dan anastesi yang berlebihan dapat memperlambat pemulihan kontraksi dan motilitas otot. Nurjannah,dkk,2013
f. Payudara
Payudara juga akan mengalami perubahan meliputi, terjadinya penurunan kadar estrogen dan progesteron dengan peningkatan sekresi
prolaktin setelah melahirkan. Kolostrum sudah ada pada waktu melahirkan, ASI diproduksi pada hari ke-3 atau ke-4 pasca persalinan.
Payudara lebih besar dan lebih keras terjadi karena laktasi pembengkakan primer. Kongesti berkurang dalam 1-2 hari. Didalam
payudara prolaktin menstimulasi, bayi baru lahir memicu pelepasan oksitosin dan kontuksilitas sel-sel miopitelial, yang menstimulasi aliran
susu, ini dikenal sebagai reflek let-down, jumlah rata-rata ASI yang dihasilkam selama 24 jam meningkat pada minggu pertama 6-10 ons, 1-4
minggu 20 ons dan setelah 4 minggu 30 ons. 2.
Perubahan sistem endokrin Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan. HCG
Human Chorionic Gonadotropin menurun dengan cepat dan menetap sampai 10 dalam 3 jam hingga hari ke- 7 post partum dan sebagai onset
pemenuhan mamae pada hari ke-3 post partum. Prolaktin darah akan meningkat dengan cepat. Pada wanita yang tidak menyusui, prolaktin
menurun dalam waktu 2 minggu. FSH dan LH akan meningkat pada fase konsentrasi folikuler Minggu ke-3 dan LH tetap rendah hingga ovulasi
terjadi. Lamanya seorang wanita mendapat menstruasi juga dipengaruhi oleh
faktor menyusui. Seringkali menstruasi pertama ini bersifat anovulasi karena rendahnya kadar estrogen dan progesteron. Setelah persalinan, terjadi
penurunan kadar estrogen yang bermakna sehingga aktivitas prolaktin yang juga sedang meningkat dapat mempengaruhi kelenjar mamae dalam
menghasilkan ASI. Sulistyawati,2009. 3.
Perubahan Sistem Pencernaan Ibu akan mengalami konstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan
karena waktu persalinan, alat pencernaan mengalami tekanan yang