Tingkat Keabsahan Data TINJAUAN TEORITIS

membahas hasil penelitian sesuai dengan analisa data yang telah dilakukan. Jika ada hal yang kurang jelas maka peneliti akan melakukan wawancara ulang terhadap partisipan sampai data yang dibutuhkan terpenuhi sehingga memperoleh saturasi data setelah itu wawancara dihentikan. Dan peneliti mengadakan member chek terhadap data yang diperoleh. G. Analisa Data Analisa data didahului dengan proses transkripsi hasil wawancara secara verbatim. Kemudian setiap transkripsi diberi identitas, diperiksa keakuratannya, kemudian dianalisa. Menurut metode Collaizi 1978 hal ini meliputi : 1. Membaca transkrip berulang-ulang agar dapat menyaru dengan data 2. Merumuskan pernyataan-pernyataan spesifik 3. Menformulasikan makna dari pernyataan spesifik 4. Menformulasikan tema dan kluster tema 5. Membuat deskrpsi lengkap dengan cara memberikan deskripsi kepada partisipan. Asih,2005

H. Tingkat Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua prinsip dan kriteria dalam menentukan tingkat keabsahan data, yaitu: a. Prinsip creadibility karena untuk memenuhi kriteria ini, peneliti akan melakukan member check. Member checking merupakan suatu teknik untuk mempertahankan kepercayaan data dengan cara pertisipan memferifikasi dan menguraikan data yang diperoleh. Jadi dengan cara ini peneliti mengklarifikasi kembali data yang telah diperoleh kepada partisipan untuk mengetahui kesesuainnya. Member checking di lakukan peneliti dengan bertanya kembali kepada partisipan mengenai jawaban yang telah diberikan. b. Prinsip confirmability karena untuk memenuhi kriteria tersebut peneliti menginformasikan hasil penelitian kepada pembimbing, karena pembimbing merupakan seorang yang ahli dalam penelitian kualitatif fenomenologi, dan mendiskusikan kembali hasil wawancara dan proses member checking yang telah dilakukan dengan dosen pembimbing.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian perawatan ibu postpartum menurut budaya Aceh di Desa Garot, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh besar. yang telah dilaksanakan pada tanggal 15 Januari sampai 25 Maret 2015. Penelitian fenomenologi ini bertujuan mengetahui dan mengeksplor secara mendalam bagaimana tentang perawatan ibu postpartum menurut budaya Aceh. Lima orang partisipan dalam penelitian ini berdomisili di Desa Garot, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh besar. Dalam pengumpulan data peneliti melakukan wawancara mendalam dengan para partisipan. A. Karakteristik Partisipan Lima orang partisipan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah partisipan yang memenuhi kriteria dan bersedia untuk diwawancarai serta mau menandatangani perjanjian sebelum wawancara dimulai. Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai pengalaman post partum, bersuku Aceh dan tinggal di desa Garot. Umur kelima partisipan berkisar antara 20-50 tahun. Rata-rata umur partisipan adalah 35 tahun. kelima partisipan beragama Islam. Bersuku Aceh. Mayoritas partisipan bekerja sebagai ibu rumah tangga yaitu empat orang, dua partisipan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, satu orang partisipan bekerja sebagai wiraswasta. Tiga orang partisipan pendidikan terakhirnya SMP, dua orang SMA dan dua orang Perguruan Tinggi. Kelima partisipan menceritakan bagaimana perawatan bayi baru lahir menurut budaya Aceh. Data demografi dapat dilihat di Tabel 4.1.