Konsep Budaya Dalam Perawatan Postpartum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini akan menggunakan desain kualitatif femenologi. Femenologi adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk menggambarkan pengalaman hidup seseorang PolitHungler,1997 dengan tujuan untuk menelaah dan mendiskripsikan sebuah fenomena sebagaimana fenomena tersebut dialami secara langsung oleh manusia dalam hidupnya sehari- hari seperti melahirkan Asih, 2005. hal ini sesuai dengan tujuan peneliti yang ingin mengidentifikasi pengalaman perawatan nifas yang dilakukan oleh ibu dengan budaya Aceh.

B. Partisipan

Pada penelitian kualitiatif, jumlah partisipan tidak ditentukan dari awal tetapi dengan menggunakan saturasi data. Apabila informasi baru yang didapatkan sama dengan informasi sebelumnya maka data dikatakan telah sampai pada titik jenuh dan pengambilan partisipan berikutnya dihentikan. Penelitian kualitatif menggunakan partisipan dalam jumlah yang sedikit dan tidak acak. Jumlah sampel partisipan dari penelitian kualitatif kurang lebih 10 orang. Polit Beck,2012. Pengambilan partisipan dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling Moelong,2005. Metode purposive sampling adalah metode pemilihan partisipan dalam suatu penelitian dengan menentukan terlebih dahulu kriteria sampel secara sengaja dan dengan terlebih dahulu mempelajari ciri khas dari populasi masalah yang diteliti Saryono, Anggraini, 2013. Adapun kriteria partisipan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ibu Suku Aceh yang sedang menjalani perawatan nifas dan masih melakukan praktik nifas berdasarkan apa yang diajarkan oleh orang tua maupun berdasarkan tradisi 2. Dapat berbahasa Indonesia 3. Melahirkan secara spontannormal 4. Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini

C. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari dan akan dilaksanakan di Desa Garot Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar dengan pertimbangan kenaturalisasian data dan masih dilaksanakannya perawatan nifas sesuai budaya dan tradisi Aceh di daerah tersebut.

D. Pertimbangan Etik

Pada penelitian ini dilakukan pertimbangan etik, yaitu memberi penjelasan kepada calon partisipan penelitian tentang makna dan tujuan penelitian. Apabila calon partisipan bersedia berpartisipasi dalam penelitian, maka partisipan dipersilahkan untuk mendatangani lembar persetujuan atau informed consent yang sebelumnya sudah dibaca oleh partisipan dan mengerti isinya. Peneliti tidak akan memaksa jika partisipan menolak untuk diwawancarai dan tetap menghargai haknya. Penelitian ini juga tidak menimbulkan risiko bagi individu yang menjadi partisipan, baik risiko fisik maupun psikis. Selanjutnya, untuk menjaga kerahasiaan identitas partisipan, lembar pengumpulan data kuesioner hanya diberi nomor kode yang hanya diketahui oleh peneliti sehingga kerahasiaan identitias semua informasi yang diberikan tetap terjaga.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen yaitu: a. Kuesioner data demografi berisi tentang data umum partisipan pada lembar pengumpulan data Kuesioner yakni: usia, agama, tingkat pendidikan, pekerjaan, pengalaman berdasarkan penyuluhan, bantuan persalinan, perawatan nifas, dan lokasi persalinan b. Panduan wawancara mendalam depth interview berupa pertanyaan seputar perawatan dan kebiasaan yang dilakukan selama masa nifas dan tujuannya.

F. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat izin dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan USU dan meminta izin kepada bidan Sumi untuk melakukan penelitian. Setelah itu peneliti melakukan wawancara awal sebagai pilot studi dan membicarakan hasilnya dengan pembimbing untuk melihat teknik wawancara yang dilakukan peneliti mulai dari probling sampai analisis data sudah benar dan bisa dipakai untuk penelitian. Kemudian peneliti melakukan prolog engagement dengan cara pendekatan dan memperkenalkan diri kepada partisipan dan menjelaskan hal–hal yang terkait serta tujuan dari penelitian ini sehingga peneliti dan pertisipan dapat saling mengenal dan patisipan dapat mempercayai peneliti sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan. Partisipan terlebih dahulu diminta mengisi kuesioner data demografi, setelah itu memulai wawancara sebanyak 2 kali, dan atas kesediaan partisipan peneliti merekam proses wawancara. Setelah itu hasil wawancara ditulis dalam bentuk transkip dan dibaca berulang-ulang. Peneliti menganalisa data yang telah dilakukan dan mengelompokkan data lalu menguraikannya kedalam bentuk narasi. Peneliti