Larangan keluar rumah sebelum 40 hari

bebek dan ikan laut akan menyebabkan cairan yang keluar semakin banyak dari vagina dan bau darah ibu akan menjadi amis dan ibu menjadi gatal-gatal. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: adat istiadatnya maksudnya tidak boleh makan telur bebek gitu... atau ikan laut yang bikin alergi katanya gatal-gatal...telur bebek katanya sih larangan aja saya gatau juga gimana tapi katanya rahimnya ga bagus nanti cairannya keluar aja trus nanti juga bikin bau badan. Partisipan a pada dasarnya orang Aceh ini makan nasinya harus ada ikan, tapi kata orang tua, kalau saya makan ikan nanti darah saya amis. Partisipan b Saya hanya boleh makan nasi dengan sayur dan tahu atau tempe. Telur juga boleh. Tapi tidak dengan telur bebek serta ikan laut. Partisipan d tapi saya ga makan daging atau ikan. Partisipan e 3. Upaya Memperlancar ASI Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi akan sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Ibu menyusui harus mendapatkan tambahan zat makanan sebanyak 700 kkalhari yang digunakan untuk kebutuhan produksi ASI dan untuk aktifitas ibu sendiri. Produksi ASI sangat erat kaitannya juga dengan perawatan payudara ibu, apa yang ibu konsumsi, serta upaya-upaya yang ibu lakukan sehingga ASI lancar dan tidak ada masalah. Berbagai upaya turut diberikan oleh orang tuakeluarga kepada ibu untuk mempercepat pengeluaran ASI dan memperbanyaknya seperti : pemijatan pada payudara, minum air sari daun-daunan seperti daun kates, daun kacang panjang, daun katuk, dan juga ibu menyusui dianjurkan untuk makan tape. 3.1 Pemijatan pada payudara Pemijatan pada payudara diketahui berdasarkan hasil wawancara dari kelima partisipan menyebutkan bahwa ibu postpartum suku Aceh meyakini bahwa pijat tidak hanya digunakan untuk orang patah tulang dan cedera akan tetapi juga digunakan pada ibu postpartum. Pada ibu postpartum, tukang pijit akan dipanggil kerumah ibu untuk dilakukannya pemijatan. Khusus pada payudara, pemijatan bertujuan untuk mempercepat produksi ASI pada ibu pasca salin, dan memperbanyak produksi ASI pada ibu postpartum. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: payudara saya juga dipijat khusus supaya asinya cepat keluar Partisipan a ya satu badan. Paha juga. Payudara juga. Supaya air susunya keluar dan begitu diurut payudaranya pasti akan langsung keluar airnya. Partisipan b itulah dek, yang pas badan dipijat, payudara juga dipijat khusus, Partisipan c Ada orang tua ahli kusuk kerumah, untuk kusuk badan sekalian payudara juga Partisipan d Kan sesudah melahirkan kita capek. Payudara juga dipijat sekalian. hari hari pertama belum keluar ASI. Nah tujuan pijatan ini biar ASI nya cepat keluar. Partisipan e 3.2 Minum air sari daun-daunan seperti daun kates, daun kacang panjang, daun katuk, dan lain-lain. Minum air sari daun-daunan seperti daun kates, daun kacang panjang, daun katuk, dan lain-lain diketahui berdasarkan hasil wawancara dari ketiga partisipan menyebutkan bahwa sayuran juga merupakan salah satu sumber ASI terbaik selain energi yang dibutuhkan oleh ibu postpartum dari karbohidrat. Banyaknya kandungan didalam sayur membuat produksi ASI menjadi lancar. Ibu postpastum suku Aceh diwajibkan untuk mengkonsumsi sayuran setiap harinya. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Untuk memperbanyak ASI saya makan daun katuk, kates juga... Partisipan b Untuk memperbanyak ASI, kakak harus makan banyak sayuran, daun daunan seperti daun katuk, Partisipan c Biar banyak asi katanya sayuran khasiatnya besar. Daun kates, sayur-sayuran hijau... Partisipan d 3.3 Minum abu dari dapur yang dicampur dengan air. Minum abu dari dapur yang dicampur dengan air diketahui berdasarkan hasil wawancara dari ketiga partisipan menyebutkan bahwa pada masa postpartum, ibu harus minum abu dari dapur yang dicampur dengan air, kemudian disaring, dicampur garam dan asam lalu diminumkan kepada si ibu supaya ASI banyak. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Minum ramuan dari abu dapur yang udah disaring juga supaya ASInya banyak dek Partisipan c Trus ada juga ramuan yang dari abu dapur untuk diminum. Abu dapurnya disaring kemudian ditambah dengan garam dan asam. Partisipan d Saya ada juga dek disuruh minum air abu yang udah disaring ditambahin asam sama madu kalau ga salah saya... Partisipan e 3.4 Ibu yang menyusui juga dianjurkan untuk makan tape. Ibu yang menyusui juga dianjurkan untuk makan tape ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dari ketiga partisipan menyebutkan bahwa pada masa postpartum Ibu postpartum suku Aceh meyakini bahwa mengonsumsi tape akan meningkatkan produktivitas dari pada ASI. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Saya dianjurkan makan tape sebagai selingan karena bagus untuk ASI. Partisipan a Ya, makan tape biar air susunya banyak Partisipan b Harus makan sayuran, daun katuk, kates, makan tape, supaya ASInya tetap banyak Partisipan c 4. Personal hygiene pada ibu postpartum Ibu suku Aceh sangat mengutamakan kebersihan diri mereka. Terlebih lagi saat mereka pada masa postpartum. Karena mereka meyakini dengan menjaga kebersihan maka akan semakin cepat pulalah pemulihan mereka. Banyak cara yang mereka lakukan seperti segera mandi setelah bersalin menggunakan air jeruk purut atau dengan menggunakan air sirih setiap kali mereka cebok. 4.1 Memandikan ibu segera setelah bersalin yang siraman terakhirnya diikuti dengan siraman dengan ie boh kruet jeruk purut. Memandikan ibu segera setelah bersalin yang siraman terakhirnya diikuti dengan siraman dengan ie boh kruet jeruk purut ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dari kelima partisipan menyebutkan bahwa setelah melahirkan, dengan bantuan ibukeluarga, ibu dimandikan. Pada siraman terakhir, disiram dengan ie boh kruet jeruk purut guna menghilangkan bau amis. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: saya langsung dimandikan menggunakan air hangat yang ada jeruk purutnya juga di akhir oleh keluarga saya. Partisipan a Setelah melahirkan, saya disuruh mandi oleh mama saya. Airnya sudah dicampur dengan jeruk purut... Partisipan b Setelah melahirkan, saya langsung dibantu ke kamar mandi oleh kakak dan mama saya untuk mandi.... Partisipan c Setelah melahirkan 1 hari, besok pulang kerumah dimandiin sama air jeruk purut dan daun-daunan. Partisipan d Kemudian saya langsung dimandikan..... Partisipan e 4.2 Menggunakan air sirih saat cebok. Menggunakan air sirih saat cebok ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dari ketiga partisipan menyebutkan bahwa setiap kali ibu cebok baik sesudah buang air kecil maupun mengganti pembalut, ibu menggunakan air sirih sebagai air untuk mencebok. Ada juga yang hanya menggunakan air hangat saja, atau ada juga yang membatasi penggunaan air sirih ini. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: ya setiap kali cebok kita pakai air sirih dan air hangat untuk cucinya. Partisipan b Cebok bersih menggunakan air hangat. Bisa diselingi dengan air sirih sesekali. Partisipan c hari ke dua ada memakai air daun sirih di ceboin. Partisipan d 5. Aktifitas pada ibu postpartum Ibu postpartum suku Aceh akan diperlakukan bak seorang ratu pasca melahirkan seorang bayi. Keluarga sangat bersyukur dan berbahagia atas pemberian anggota keluarga barunya yakni seorang bayi. Sebagai rasa syukur mereka, Ibu postpartum suku Aceh akan dipenuhi segala kebutuhannya dan keinginannya seperti kebutuhan harian ibu. Keluarga akan menemani dan mengurus kebutuhan selama ibu postpartum. Ibu hanya diperbolehkan jalan apabila ke kamar mandi dan menyusui, larangan bekerja, larangan untuk membaca dan menjahit, pemakaian bangku atau wc duduk saat ibu BAB, ibu juga harus jalan sepelan mungkin, ibu juga tidak diperbolehkan untuk berbicara dengan suara yang keras. 5.1 Ibu hanya diperbolehkan jalan apabila ke kamar mandi dan untuk menyusui. Ibu hanya diperbolehkan jalan apabila ke kamar mandi dan untuk menyusui ini diketahui dari hasil wawancara dengan kedua partisipan yang menyebutkan bahwa ibu hanya diperbolehkan untuk bergerak hanya dalam keadaan darurat atau kebutuhan ibu yang sangat mendesak. Seperti ke kamar mandi atau kebutuhan menyusui bayinya. Selain daripada itu, kebutuhan dan keperluan ibu akan dilayani dan disediakan oleh keluarga. Bahkan, pada saat jadwal makan tiba, makanan ibu akan diantarkan ke kamar ibu dan ibu makan didalam kamarnya. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Gak tidak diperbolehkan jalan aja kecuai ke kamar mandi atau mengambil bayi yang nangis. Partisipan a Kalau dulu ibu nifas itu tidak boleh banyak bergerak. Tidak boleh mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu, hanya sebatas ke kamar mandi atau menyusui. Makan minumpun ditempat tidur. Partisipan b 5.2 Larangan bekerja pada ibu postpartum Larangan bekerja pada ibu postpartum ini diketahui dari hasil wawancara dengan ketiga partisipan yang menyebutkan bahwa ibu postpartum suku Aceh dilarang bekerja selama masa postpartum. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Tidak banyak aktifitas yang saya lakukan, saya lebih banyak istirahat.... Partisipan a Kalau dulu ibu nifas itu tidak boleh banyak bergerak. Tidak boleh mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu, Partisipan b tidak boleh mengangkat barang-barang berat... nanti rahimnya keluar. Partisipan d 5.3 Saat jalan kaki ibu harus rapat dan melangkah sepelan mungkin Saat jalan kaki ibu harus rapat dan melangkah sepelan mungkin ini diketahui dari hasil wawawncara dengan ketiga partisipan yang menyebutkan bahwa Ibu postpartum suku Aceh apabila berjalan harus dengan langkah kecil dan pelan serta kaki ibu harus rapat. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Jalannya harus sepelan mungkin... Partisipan a Kalau Jalan harus rapat kakinya dan pelan-pelan. Partisipan c Tidak boleh jalan cepat harus pelan-pelan jalan... Partisipan d 5.4 Larangan membaca buku dan menjahit Larangan membaca buku dan menjahit ini diketahui dari hasil wawancara dengan kedua partisipan yang menyebutkan bahwa selama masa postpartum, ibu tidak boleh membaca maupun menjahit. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: orang postpartum tidak boleh baca buku, tidak boleh menjahit, nanti matanya rabun. Partisipan d Ibu nifas ga bole membaca atau menjahit dulu, nanti otot-otot matanya capek karena kerja keras Partisipan e 5.5 Pemakaian bangku atau duduk saat buang air besar BAB Pemakaian bangku atau duduk saat BAB ini diketahui dari hasil wawancara dengan kedua partisipan yang menyebutkan bahwa Ibu postpartum suku Aceh akan menggunakan wc duduk atau bangku kecil pada wc jongkok jika ibu ingin buang air besar. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: trus kalau kita buang air besar ga boleh jongkok lebar lebar itu mesti pake bangku atau secara duduk. Partisipan a Kalau mau BAB, Harus di WC duduk biar gak keluar anusnya. Partisipan d 5.6 Berbicara dengan suara yang kecil. Berbicara dengan suara yang kecil ini diketahui dari hasil wawancara dengan partisipan yang menyebutkan bahwa ibu tidak boleh berbicara dengan suara yang lantang dan keras. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Mama saya marah kalau suara saya besar-besar, nanti putus pita suara saya katanya. Apalagi habis melahirkan, gak sama kayak orang sehat... Partisipan c Kalau bicara suaranya ga boleh besar. Partisipan d 6. Perawatan pada ibu selama masa postpartum Berbagai macam upaya dilakukan oleh ibu postpartum suku Aceh dalam mempercepat pemulihan dan kondisi tubuh ibu agar kembali normal ke sedia kala. Mulai dari pemberian ramuan daun-daunan yang terdiri dari daun peugaga, daun pacar gaca, un seumpung urang-aring, Pemberian ramuan, dari kunyit, gula merah, asam jawa, jeura eungkot, boh cuko kencur, dan lada, Mengkonsumsi jamu , Peletakkan batu panas di perut dan di peumadeung disale, Membalurkan ramuan jeruk nipis diatas perut, Muka dan badan ibu diberi bedak dingin, Ibu harus dipijat atau diurut, diberi pilis atau lerongan dan tapel, dan memakai stagen atau gurita. 7.1 Pemberian ramuan daun-daunan yang terdiri dari daun peugaga, daun pacar gaca, un seumpung urang-aring. Pemberian ramuan daun-daunan yang terdiri dari daun peugaga, daun pacar gaca, un seumpung urang-aring diketahui dari hasil wawancara dengan partisipan yang menyebutkan bahwa ibu diberikan ramuan daun-daunan yang terdiri dari daunpeugaga, daun pacar gaca, un seumpung urang-aring daun-daunan ini diremas dengan air lalu diminum. Hal tersebut berkhasiat untuk membersihkan darah kotor. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini : Dianjurkan minum air rebusan daun 44 isinya ada 44 macam daun rebusan untuk diminum. Salah satunya daun peugaga, daun pacar, urang-aring, sebaiknya setiap kali haus minum ini lebih bagus lagi. Partisipan a Saya dikasih obatminuman yang dibuat sendiri. Isinya banyak daun daunan obat pacar, urang-aring dan ada lagi isi lainnya... Partisipan e 7.2 Pemberian ramuan, dari kunyit, gula merah, asam jawa, jeura eungkot, boh cuko kencur, dan lada. Pemberian ramuan, dari kunyit, gula merah, asam jawa, jeura eungkot, boh cuko kencur, dan lada ini diketahui dari hasil wawancara dengan kedua partisipan bahwa ibu diberikan ramuann yang terbuat dari dari kunyit, gula merah, asam jawa, jeura eungkot, boh cuko kencur, dan lada, kemudian semua bahan ini ditumbuk sampai halus lalu dicampur dengan air ditambah madu dan kuning telur. Khasiatnya menambah darah dan membersihkan darah kotor. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Ada, kunyit atau induk kunyit trus jinten trus pakai gula merah, asam jawa, kemudian buah mangkeng, dan bahan bahan yang lain dihaluskan ditambah madu dan diminum dalam keadaan hangat. Partisipan a Dikasih ramuan dari kunyit, gula merah, asam jawa, jeura eungkot, kencur dan lada. Semua bahan ditumbuk sampai halus lalu dicampur dengan air ditambah dengan madu dan kuning telur untuk diminum. Partisipan c Buat sendiri isinya kunyit, telur ayam kampung, madu, asam jawa, kencur, lada, ditumbuk halus diminum setiap pagi Partisipan e 7.3 Mengkonsumsi jamu. Mengkonsumsi jamu ini diketahui dari hasil wawancara dengan ketiga partisipan yang menyebutkan ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi jamu. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini : Kalau malam saya minumnya jamu.malam harinya sebelum makan Partisipan a Jamu yang dijual di pasar yang siap minum. Tiap pagi minum jamu. Partisipan d Minum jamu atau kunyit setiap pagi... Partisipan e 7.4 Peletakkan batu panas tot batee di perut dan di peumadeung disale. Peletakkan batu panas tot batee di perut dan di peumadeung disale ini diketahui dari hasil wawancara dengan kelima partisipan yang menyebutkan bahwa ibu mulai dari hari pertama diletakkan batu panas di perut dan dipeumadeung disale. Ibu tidur di atas tempat tidur yang terbuat dari bambu yang dibawahnya dihidupkan api. Kebiasaan tot batee dan sale ini 30 sampai 40 hari. Hal ini bertujuan untuk membersihkan darah kotor, mengembalikan otot dan merampingkan tubuh. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini : kebetulan itu disebuah rakit atau dipan tapi ga pake alas. Karena kalau pake alas ditakutkan terbakar dengan uap. Jadi gitu aja. Rasanya seperti di steam. Kayak kita pergi ke tempat sauna. Banyak keluar keringat kalau disale itu.. Partisipan a Kemudian ada sale juga selama 20 hari. Sesudahnya dibakar batunya diletakkan diatas perut. Kita alas berupa kain supaya tidak langsung membakar kulit. Partisipan b Bakar batunya dari hari kesebelas sampai dua puluh, disalenya dari hari kedua puluh sampai ketiga puluh Partisipan c Ada juga cara sale panasin badan, di uapinlah istilahnya orang Aceh. Partisipan d Kemudian hari keduanya langsung bakar arang sale. Diatas tempat tidur khusus dari bambu. Proses berlangsung sampai sebulan atau lebih kalau tidak tahan 15-20 hari saja. Partisipan e 7.4 Membalurkan ramuan jeruk nipis diatas perut Membalurkan ramuan jeruk nipis diatas perut ini diketahui dari hasil wawancara dengan partisipan yang menyebutkan bahwa, jeruk nipis dicampurkan dengan kapur dan oen lawah kleng kemudian dibalurkan diatas perut. Tujuannya untuk mengencangkan perut, menghilangkan bekas striae pada daerah perut. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini : kita balurkan di atas perut. Dicapurkan dengan kapur terlebih dahulu. Jeruk nipis itu pada dasarnya panas. Kemudian kita campurkan dengan oen lawah juga. Kita balurkan di atas perut seperti jamu. Kita tutup dengan kertas. Untuk menghilangkan bekas parutan di perut, mengencangkan juga. Partisipan b Banyak bekas pelebaran kulit sesudah melahirkan, disana saya balurkan jeruk nipis yang dicampur dengan kapur. Partisipan d 7.5 Muka dan badan ibu diberi bedak dingin Muka dan badan ibu diberi bedak dingin ini diketahui dari hasil wawancara dengan partisipan yang menyebutkan bahwa selama dalam masa perawatan, di bagian muka dan badan ibu diberi bedak dingin. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan sebagai berikut : Pada hari kelima selesai kusuk, badan dan muka mulai dibalurkan bedak dingin ... Partisipan a Kemudian dipakaikan bedak dingin juga Partisipan d 7.6 Ibu harus dipijat atau diurut, diberi pilis atau lerongan dan tapel Ibu harus dipijat atau diurut, diberi pilis atau lerongan dan tapel ini diketahui dari hasil wawancara dengan kelima partisipan yang menyebutkan bahwa setelah melahirkan ibu harus dipijat atau diurut, diberi pilis atau lerongan dan tapel. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan sebagai berikut: Makanya dikusuk. Dulu saat saya melahirkan anak terakhir 3 hari baru lahir. Badan entah sudah diapa apakan. Sakit setelahnya. Makanya habis itu dikusuk. Kemudian diberi pilis, param, untuk di kepala, badan... Partisipan b sesudah 5 hari kita panggil tukang urut. Untuk mengurut badan. Kemudian dibalurkan badan kita dengan ramuan ramuan untuk bagian luarnya. Nanti ada obat minum ada juga. Yang oles ada juga. Partisipan c Saya dipakaikan pilis dan param. Kemudian Ada juga melakukan kusuk, panggil orang tua ahli kusuk ke rumah. Kusuk dilakukan setelah 5 hari melahirkan secara selang seling, selama postpartum pokoknya 7 hari. Partisipan d Ada dukun kampung yang sudah dipercaya, badan kita dikusuk semua untuk mengembalikan kesegaran tubuh kita. Partisipan e 7.7 Memakai stagen atau gurita. Memakai stagen atau gurita ini diketahui dari hasil wawancara dengan satu partisipan yang menyebutkan bahwa Ibu harus memakai stagen atau udet centing. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan sebagai berikut: Kalau dalam istiadat kami itu 100 hari harus betul- betul tidak boleh tidak pake mangkung atau gurita seperti itu. Partisipan a 7. Pencegahan penyakit pada ibu postpartum Ada berbagai cara dan upaya pencegahan penyakit yang dapat dilakukan pada ibu nifas. Diantaranya adalah, minum segelas saripati kunyit, memakai sandal kemanapun ibu pergi, dan larangan makan makanan yang padat sesudah magrib. Untuk lebih jelasnya kita lihat hasil paparan berikut ini. 8.1 Minum segelas saripati kunyit Minum segelas saripati kunyit ini diketahui dari hasil wawancara yang dilakukan pada keempat partisipan yang menyebutkan bahwa ibu akan minum saripati kunyit setiap harinya. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini : Kunyit dihaluskan kemudian, dicampur semua bahannya ditambahkan madu kemudian diminum dengan air hangat Partisipan a Air kunyit bikinan sendiri setiap pagi saya minum... Partisipan b Kemudian saya minum sari kunyit jadi minuman harian saya setiap pagi supaya tidak cepat hamil lagi. Partisipan d Ibu mertua saya membuatkan saya air kunyit untuk diminum setiap hari selama 44 hari Partisipan e 8.2 Memakai sandal kemanapun ibu pergi Memakai sandal kemanapun ibu pergi diketahui dari hasil wawancara yang menyebutkan bahwa sandal merupakan suatu kewajiban pemakaiannya kemanapun ibu melangkah. ibu memakai sandal kemanapun ibu pergi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini : Jauh dekat, saya harus pakai sandal Partisipan c Sandal jadi alas kaki wajib dirumah selama saya postpartum supaya tidak masuk angin Partisipan e

B. Pembahasan

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian yang diperoleh dari partisipan sesuai dengan teori yang berhubungan yaitu mengenai perawatan ibu postpatum menurut Budaya Aceh dimana meliputi meliputi: kebiasaan- kebiasaanritual yang dilakukan setelah ibu bersalin, nutrisi pada ibu postpartum, menyusui, personal hygiene pada ibu postpartum, aktifitas ibu postpartum, Istirahat Tidur ibu postpartum, perawatan pada ibu selama masa postpartum, serta pencegahan penyakit pada ibu postpartum. Di antara kebudayaan maupun adat istiadat dalam masyarakat Indonesia ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan bagi status kesehatan. Jika masyarakat mengetahui dan memahami hal-hal yang mempengaruhi status kesehatan tersebut maka diharapkan masyarakat tidak melakukan kebiasaanadat istiadat yang merugikan kesehatan khususnya bagi ibu hamil, bersalin dan postpartum. Pengaruh sosial budaya sangat jelas terlihat pada ibu hamil dan keluarga yang menyambut masa-masa kehamilan. Upacara-upacara yang diselenggarakan mulai dari kehamilan 3 bulan, 7 bulan, masa melahirkan dan masa postpartum sangat beragam menurut adat istiadat daerah masing-masing Syafrudin, 2009. Oleh karena itu ilmu pengetahuan sosial kemasyarakatan sangat penting dipahami oleh seorang bidan sebagai petugas kesehatan dan berhubungan langsung dengan masyarakat, dengan latar belakang agama, budaya pendidikan dan adat istiadat yang berbeda Syafrudin, 2010. Hal ini dapat kita lihat dari informan suku Aceh bahwa pada suku Aceh masih mempertahankan tradisi adat istiadat walaupun sudah berbaur dengan kelompok-kelompok masyarakat dari suku-suku lainnya yang memiliki kultur yang berbeda tetapi dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa masyarakat Aceh masih memegang erat tradisi dan filosofi suku Aceh terhadap perawatan ibu postpartum yang diketahui berdasarkan hasil wawancara dari kelima informan yang menyatakan bahwa kebiasaan maupun pantangan perilaku yang dilakukan pada ibu postpartum berhubungan dengan pengalaman dan adat-istiadat orang terdahulu. Hal ini munculnya nilai-nilai yang mendasari praktek budaya Aceh dalam merawat ibu postpartum. Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat nilai-nilai yang mendasari praktek budaya Aceh dalam perawatan ibu postpartum yang terdiri delapan ketegori yaitu, kebiasaan-kebiasaan ritual yang dilakukan setelah ibu bersalin, nutrisi pada ibu postpartum, menyusui, personal hygiene pada ibu postpartum, aktifitas ibu postpartum, Istirahat Tidur ibu postpartum, perawatan pada ibu selama masa postpartum, serta pencegahan penyakit pada ibu postpartum yang dilakukan sesuai tradisi suku Aceh tersebut. 1. Interprestasi dan Diskusi Hasil Masa postpartum puerperium adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti semula sebelum hamil. Masa postpartum berlangsung selama kira-kira 6 minggu, atau masa postpartum adalah masa yang dimulai dari beberapa jam setelah lahir plasenta sampai 6 minggu berikutnya. Saifudin, 2002. Selama masa pemulihan tersebut berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan, baik secara fisik maupun psikologis yang sebenarnya sebagian besar merupakan perubahan yang fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui asuhan perawatan masa postpartum yang baik tidak menutup kemungkinan akan terjadi perubahan yang patologis. Oleh sebab itu, masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang kurang maksimal dapat menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah. Nurjannah, 2013.

1.1 Kebiasaan-kebiasaan ritual yang dilakukan setelah ibu bersalin

Dari hasil penelitian partisipan menyebutkan bahwa mereka yang melakukan kebiasaan-kebiasaan ritual setelah ibu bersalin yaitu larangan keluar rumah sebelum 40 hari, larangan berhubungan intim, larangan untuk tidur sekamar dengan suami selama masa postpartum. Kebiasaan-kebiasaanritual yang ibu lakukan setelah ibu bersalin ibu lakukan dikarenakan keharusan dari pihak keluarga maupun orang tua seperti larangan keluar dari rumah dan tidur sekamar dengan suami serta larangan dari agama ibu postpartum yang mayoritas beragama Islam yang melarang berhubungan suami istri selama masa postpartum. Keluar dari rumah menjadi larangan bagi ibu yang masih dalam keadaan kotor sehingga ditakutkan akan banyaknya jin atau makhluk halus yang menganggu ibu. Ibu postpartum suku Aceh diharuskan tidur terpisah dengan suami selama masa postpartum masih berlangsung, ketergantungan ibu terhadap orang tua menyebabkan peran suami dimasa ini menjadi kurang berperan. Keberadaan suami yang terlalu sering ditakutkan akan menimbulkan hawa nafsu serta lebih cepatnya ibu hamil lagi sedangkan pemulihan kondisi ibu yang belum sempurna. Padahal, dukungan dan perhatian dari suami akan membuat psikologis ibu semakin baik dan menghindarkan ibu pada keadaan post partum blues atau depresi postpartum. Hal ini didukung oleh teori yang menyebutkan bahwa, dukungan keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan, karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangatdorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya. Nurjannah, 2013.

1.2 Nutrisi pada ibu postpartum

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa seluruh partisipan memenuhi kebutuhan nutrisinya tidak jauh berbeda seperti pada masa kehamilannya. Ibu postpartum suku Aceh meyakini, ada beberapa macam upaya untuk mengembalikan tenaga ibu yang terkuras selama bersalin dengan cepat ataupun pemilihan jenis makanan yang tepat pada masa postpartum. Adapun upaya tersebut ialah: pemberian telur merah dan madu, mengkonsumsi banyak sayuran, makan tahu tempe tanpa garam dan tanpa digoreng, dan larangan untuk makan telur bebek dan ikan laut. Untuk memulihkan tenaga ibu setelah melahirkan ibu harus mendapatkan diet yang bermutu tinggi dan cukup kalori, protein, cairan, serta banyak makan buah-buahan dan sayuran. Karena makanan yang baik akan mempercepat proses penyembuhan ibu, makanan juga akan sangat mempengaruhi produksi ASI. Wijayanegara,1999. Telur, ikan, daging merupakan sumber protein tinggi yang diperlukan oleh tubuh setiap harinya. Pembatasan makanan pada ibu nifas hanya akan merugikan tidak ada keuntungannya sama sekali. Oleh sebab itu berikan makanan yang sesuai kebutuhan dan angka kecukupan bagi ibu sehingga kelancaran ASI juga dapat dirasakan manfaatnya oleh si bayi.

1.3 Melancarkan pengeluaran ASI

Berdasarkan hasil penelitian ada 5 informan yang melakukan upaya untuk melancarkan ASI sangat erat kaitannya juga dengan perawatan payudara ibu, apa yang ibu konsumsi, serta upaya-upaya yang ibu lakukan sehingga ASI lancar dan tidak ada masalah. Berbagai upaya turut diberikan oleh orang tuakeluarga kepada ibu untuk mempercepat pengeluaran ASI dan memperbanyaknya seperti: pemijatan pada payudara, minum air sari daun- daunan seperti daun kates, daun kacang panjang, daun katuk, dan juga ibu menyusui dianjurkan untuk makan tape. Air susu ibu ASI adalah cairan kehidupan terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi sesuai dengan kebutuhannya. Meski demikian, banyak hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI. Produksi dan pengeluaran ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yaitu prolaktin dan oksitosin. Prolaktin mempengaruhi jumlah produksi ASI, sedangkan oksitosin mempengaruhi proses pengeluaran ASI. Prolaktin berkaitan erat dengan nutrisi ibu. Adapun hal-hal yang mempengaruhi produksi ASI: makanan, ketenangan jiwa dan pikiran, penggunaan alat kontrasepsi, perawatan payudara, pola istirahat dan lain lain. Nurjannah, 2013. Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. 10 pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam ayat-Nya: ” Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan…” QS. Al Baqarah2: 233