Larangan keluar rumah sebelum 40 hari
bebek dan ikan laut akan menyebabkan cairan yang keluar semakin banyak dari vagina dan bau darah ibu akan menjadi amis dan ibu menjadi
gatal-gatal. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: adat istiadatnya maksudnya tidak boleh makan telur
bebek gitu... atau ikan laut yang bikin alergi katanya gatal-gatal...telur bebek katanya sih larangan aja saya
gatau juga gimana tapi katanya rahimnya ga bagus nanti cairannya keluar aja trus nanti juga bikin bau
badan.
Partisipan a pada dasarnya orang Aceh ini makan nasinya harus
ada ikan, tapi kata orang tua, kalau saya makan ikan nanti darah saya amis.
Partisipan b Saya hanya boleh makan nasi dengan sayur dan tahu
atau tempe. Telur juga boleh. Tapi tidak dengan telur bebek serta ikan laut.
Partisipan d tapi saya ga makan daging atau ikan.
Partisipan e
3. Upaya Memperlancar ASI
Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi akan sangat berpengaruh terhadap produksi ASI. Ibu menyusui harus mendapatkan tambahan zat
makanan sebanyak 700 kkalhari yang digunakan untuk kebutuhan produksi ASI dan untuk aktifitas ibu sendiri. Produksi ASI sangat erat
kaitannya juga dengan perawatan payudara ibu, apa yang ibu konsumsi, serta upaya-upaya yang ibu lakukan sehingga ASI lancar dan tidak ada
masalah. Berbagai upaya turut diberikan oleh orang tuakeluarga kepada ibu untuk mempercepat pengeluaran ASI dan memperbanyaknya seperti :
pemijatan pada payudara, minum air sari daun-daunan seperti daun kates,
daun kacang panjang, daun katuk, dan juga ibu menyusui dianjurkan untuk makan tape.
3.1 Pemijatan pada payudara
Pemijatan pada payudara diketahui berdasarkan hasil wawancara dari kelima partisipan menyebutkan bahwa ibu postpartum suku Aceh
meyakini bahwa pijat tidak hanya digunakan untuk orang patah tulang dan cedera akan tetapi juga digunakan pada ibu postpartum. Pada ibu
postpartum, tukang pijit akan dipanggil kerumah ibu untuk dilakukannya pemijatan. Khusus pada payudara, pemijatan bertujuan
untuk mempercepat produksi ASI pada ibu pasca salin, dan memperbanyak produksi ASI pada ibu postpartum. Hal tersebut
didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: payudara saya juga dipijat khusus supaya asinya cepat
keluar Partisipan a
ya satu badan. Paha juga. Payudara juga. Supaya air susunya keluar dan begitu diurut payudaranya pasti
akan langsung keluar airnya.
Partisipan b itulah dek, yang pas badan dipijat, payudara juga
dipijat khusus, Partisipan c
Ada orang tua ahli kusuk kerumah, untuk kusuk badan sekalian payudara juga
Partisipan d Kan sesudah melahirkan kita capek. Payudara juga
dipijat sekalian. hari hari pertama belum keluar ASI. Nah tujuan pijatan ini biar ASI nya cepat keluar.
Partisipan e 3.2
Minum air sari daun-daunan seperti daun kates, daun kacang panjang, daun katuk, dan lain-lain.
Minum air sari daun-daunan seperti daun kates, daun kacang panjang, daun katuk, dan lain-lain diketahui berdasarkan hasil wawancara dari
ketiga partisipan menyebutkan bahwa sayuran juga merupakan salah satu sumber ASI terbaik selain energi yang dibutuhkan oleh ibu
postpartum dari karbohidrat. Banyaknya kandungan didalam sayur membuat produksi ASI menjadi lancar. Ibu postpastum suku Aceh
diwajibkan untuk mengkonsumsi sayuran setiap harinya. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini:
Untuk memperbanyak ASI saya makan daun katuk, kates juga...
Partisipan b Untuk memperbanyak ASI, kakak harus makan banyak
sayuran, daun daunan seperti daun katuk, Partisipan c
Biar banyak asi katanya sayuran khasiatnya besar. Daun kates, sayur-sayuran hijau...
Partisipan d
3.3 Minum abu dari dapur yang dicampur dengan air.
Minum abu dari dapur yang dicampur dengan air diketahui berdasarkan hasil wawancara dari ketiga partisipan menyebutkan
bahwa pada masa postpartum, ibu harus minum abu dari dapur yang dicampur dengan air, kemudian disaring, dicampur garam dan asam
lalu diminumkan kepada si ibu supaya ASI banyak. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini:
Minum ramuan dari abu dapur yang udah disaring juga supaya ASInya banyak dek
Partisipan c Trus ada juga ramuan yang dari abu dapur untuk
diminum. Abu dapurnya disaring kemudian ditambah dengan garam dan asam.
Partisipan d Saya ada juga dek disuruh minum air abu yang udah
disaring ditambahin asam sama madu kalau ga salah saya...
Partisipan e
3.4 Ibu yang menyusui juga dianjurkan untuk makan tape.
Ibu yang menyusui juga dianjurkan untuk makan tape ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dari ketiga partisipan menyebutkan
bahwa pada masa postpartum Ibu postpartum suku Aceh meyakini bahwa mengonsumsi tape akan meningkatkan produktivitas dari pada
ASI. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Saya dianjurkan makan tape sebagai selingan karena
bagus untuk ASI. Partisipan a
Ya, makan tape biar air susunya banyak Partisipan b
Harus makan sayuran, daun katuk, kates, makan tape, supaya ASInya tetap banyak
Partisipan c 4.
Personal hygiene pada ibu postpartum Ibu suku Aceh sangat mengutamakan kebersihan diri mereka. Terlebih
lagi saat mereka pada masa postpartum. Karena mereka meyakini dengan menjaga kebersihan maka akan semakin cepat pulalah pemulihan mereka.
Banyak cara yang mereka lakukan seperti segera mandi setelah bersalin menggunakan air jeruk purut atau dengan menggunakan air sirih setiap
kali mereka cebok. 4.1
Memandikan ibu segera setelah bersalin yang siraman terakhirnya diikuti dengan siraman dengan ie boh kruet jeruk purut.
Memandikan ibu segera setelah bersalin yang siraman terakhirnya diikuti dengan siraman dengan ie boh kruet jeruk purut ini diketahui
berdasarkan hasil wawancara dari kelima partisipan menyebutkan bahwa setelah melahirkan, dengan bantuan ibukeluarga, ibu
dimandikan. Pada siraman terakhir, disiram dengan ie boh kruet jeruk purut guna menghilangkan bau amis. Hal tersebut didukung oleh
pernyataan partisipan berikut ini: saya langsung dimandikan menggunakan air hangat
yang ada jeruk purutnya juga di akhir oleh keluarga saya.
Partisipan a Setelah melahirkan, saya disuruh mandi oleh mama
saya. Airnya sudah dicampur dengan jeruk purut... Partisipan b
Setelah melahirkan, saya langsung dibantu ke kamar mandi oleh kakak dan mama saya untuk mandi....
Partisipan c Setelah melahirkan 1 hari, besok pulang kerumah
dimandiin sama air jeruk purut dan daun-daunan. Partisipan d
Kemudian saya langsung dimandikan..... Partisipan e
4.2 Menggunakan air sirih saat cebok.
Menggunakan air sirih saat cebok ini diketahui berdasarkan hasil wawancara dari ketiga partisipan menyebutkan bahwa setiap kali ibu
cebok baik sesudah buang air kecil maupun mengganti pembalut, ibu menggunakan air sirih sebagai air untuk mencebok. Ada juga yang hanya
menggunakan air hangat saja, atau ada juga yang membatasi penggunaan air sirih ini. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini:
ya setiap kali cebok kita pakai air sirih dan air hangat untuk cucinya.
Partisipan b Cebok bersih menggunakan air hangat. Bisa diselingi
dengan air sirih sesekali. Partisipan c
hari ke dua ada memakai air daun sirih di ceboin. Partisipan d
5. Aktifitas pada ibu postpartum
Ibu postpartum suku Aceh akan diperlakukan bak seorang ratu pasca melahirkan seorang bayi. Keluarga sangat bersyukur dan berbahagia atas
pemberian anggota keluarga barunya yakni seorang bayi. Sebagai rasa syukur mereka, Ibu postpartum suku Aceh akan dipenuhi segala
kebutuhannya dan keinginannya seperti kebutuhan harian ibu. Keluarga akan menemani dan mengurus kebutuhan selama ibu postpartum. Ibu
hanya diperbolehkan jalan apabila ke kamar mandi dan menyusui, larangan bekerja, larangan untuk membaca dan menjahit, pemakaian
bangku atau wc duduk saat ibu BAB, ibu juga harus jalan sepelan mungkin, ibu juga tidak diperbolehkan untuk berbicara dengan suara yang
keras. 5.1
Ibu hanya diperbolehkan jalan apabila ke kamar mandi dan untuk menyusui.
Ibu hanya diperbolehkan jalan apabila ke kamar mandi dan untuk menyusui ini diketahui dari hasil wawancara dengan kedua partisipan
yang menyebutkan bahwa ibu hanya diperbolehkan untuk bergerak hanya dalam keadaan darurat atau kebutuhan ibu yang sangat mendesak. Seperti
ke kamar mandi atau kebutuhan menyusui bayinya. Selain daripada itu,
kebutuhan dan keperluan ibu akan dilayani dan disediakan oleh keluarga. Bahkan, pada saat jadwal makan tiba, makanan ibu akan diantarkan ke
kamar ibu dan ibu makan didalam kamarnya. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini:
Gak tidak diperbolehkan jalan aja kecuai ke kamar mandi atau mengambil bayi yang nangis.
Partisipan a Kalau dulu ibu nifas itu tidak boleh banyak bergerak.
Tidak boleh mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu, hanya sebatas ke kamar mandi atau menyusui.
Makan minumpun ditempat tidur.
Partisipan b
5.2 Larangan bekerja pada ibu postpartum
Larangan bekerja pada ibu postpartum ini diketahui dari hasil wawancara dengan ketiga partisipan yang menyebutkan bahwa ibu
postpartum suku Aceh dilarang bekerja selama masa postpartum. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini:
Tidak banyak aktifitas yang saya lakukan, saya lebih banyak istirahat....
Partisipan a Kalau dulu ibu nifas itu tidak boleh banyak bergerak.
Tidak boleh mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dahulu,
Partisipan b tidak boleh mengangkat barang-barang berat... nanti
rahimnya keluar. Partisipan d
5.3 Saat jalan kaki ibu harus rapat dan melangkah sepelan mungkin
Saat jalan kaki ibu harus rapat dan melangkah sepelan mungkin ini diketahui dari hasil wawawncara dengan ketiga partisipan yang
menyebutkan bahwa Ibu postpartum suku Aceh apabila berjalan harus dengan langkah kecil dan pelan serta kaki ibu harus rapat. Hal tersebut
didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Jalannya harus sepelan mungkin...
Partisipan a Kalau Jalan harus rapat kakinya dan pelan-pelan.
Partisipan c Tidak boleh jalan cepat harus pelan-pelan jalan...
Partisipan d 5.4 Larangan membaca buku dan menjahit
Larangan membaca buku dan menjahit ini diketahui dari hasil wawancara dengan kedua partisipan yang menyebutkan bahwa selama
masa postpartum, ibu tidak boleh membaca maupun menjahit. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini:
orang postpartum tidak boleh baca buku, tidak boleh menjahit, nanti matanya rabun.
Partisipan d Ibu nifas ga bole membaca atau menjahit dulu, nanti
otot-otot matanya capek karena kerja keras Partisipan e
5.5 Pemakaian bangku atau duduk saat buang air besar BAB
Pemakaian bangku atau duduk saat BAB ini diketahui dari hasil wawancara dengan kedua partisipan yang menyebutkan bahwa Ibu
postpartum suku Aceh akan menggunakan wc duduk atau bangku kecil pada wc jongkok jika ibu ingin buang air besar. Hal tersebut
didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: trus kalau kita buang air besar ga boleh jongkok lebar
lebar itu mesti pake bangku atau secara duduk.
Partisipan a Kalau mau BAB, Harus di WC duduk biar gak keluar
anusnya. Partisipan d
5.6 Berbicara dengan suara yang kecil.
Berbicara dengan suara yang kecil ini diketahui dari hasil wawancara dengan partisipan yang menyebutkan bahwa ibu tidak
boleh berbicara dengan suara yang lantang dan keras. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini:
Mama saya marah kalau suara saya besar-besar, nanti putus pita suara saya katanya. Apalagi habis
melahirkan, gak sama kayak orang sehat...
Partisipan c Kalau bicara suaranya ga boleh besar.
Partisipan d
6. Perawatan pada ibu selama masa postpartum
Berbagai macam upaya dilakukan oleh ibu postpartum suku Aceh dalam mempercepat pemulihan dan kondisi tubuh ibu agar kembali normal ke
sedia kala. Mulai dari pemberian ramuan daun-daunan yang terdiri dari daun peugaga, daun pacar gaca, un seumpung urang-aring, Pemberian
ramuan, dari kunyit, gula merah, asam jawa, jeura eungkot, boh cuko kencur, dan lada, Mengkonsumsi jamu
,
Peletakkan batu panas di perut dan di peumadeung disale, Membalurkan ramuan jeruk nipis
diatas perut, Muka dan badan ibu diberi bedak dingin, Ibu harus dipijat atau diurut, diberi pilis atau lerongan dan tapel, dan memakai stagen atau
gurita.
7.1 Pemberian ramuan daun-daunan yang terdiri dari daun peugaga, daun
pacar gaca, un seumpung urang-aring. Pemberian ramuan daun-daunan yang terdiri dari daun peugaga, daun
pacar gaca, un seumpung urang-aring diketahui dari hasil wawancara dengan partisipan yang menyebutkan bahwa ibu diberikan
ramuan daun-daunan yang terdiri dari daunpeugaga, daun pacar gaca, un seumpung urang-aring daun-daunan ini diremas
dengan air lalu diminum. Hal tersebut berkhasiat untuk membersihkan darah kotor. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut
ini : Dianjurkan minum air rebusan daun 44 isinya ada 44
macam daun rebusan untuk diminum. Salah satunya daun peugaga, daun pacar, urang-aring, sebaiknya
setiap kali haus minum ini lebih bagus lagi.
Partisipan a Saya dikasih obatminuman yang dibuat sendiri. Isinya
banyak daun daunan obat pacar, urang-aring dan ada lagi isi lainnya...
Partisipan e
7.2 Pemberian ramuan, dari kunyit, gula merah, asam jawa, jeura
eungkot, boh cuko kencur, dan lada. Pemberian ramuan, dari kunyit, gula merah, asam jawa, jeura
eungkot, boh cuko kencur, dan lada ini diketahui dari hasil wawancara dengan kedua partisipan bahwa ibu diberikan ramuann
yang terbuat dari dari kunyit, gula merah, asam jawa, jeura eungkot, boh cuko kencur, dan lada, kemudian semua bahan ini ditumbuk
sampai halus lalu dicampur dengan air ditambah madu dan kuning
telur. Khasiatnya menambah darah dan membersihkan darah kotor. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini:
Ada, kunyit atau induk kunyit trus jinten trus pakai gula merah, asam jawa, kemudian buah mangkeng,
dan bahan bahan yang lain dihaluskan ditambah madu dan diminum dalam keadaan hangat.
Partisipan a Dikasih ramuan dari kunyit, gula merah, asam jawa,
jeura eungkot, kencur dan lada. Semua bahan ditumbuk sampai halus lalu dicampur dengan air
ditambah dengan madu dan kuning telur untuk diminum.
Partisipan c Buat sendiri isinya kunyit, telur ayam kampung, madu,
asam jawa, kencur, lada, ditumbuk halus diminum setiap pagi
Partisipan e
7.3 Mengkonsumsi jamu.
Mengkonsumsi jamu ini diketahui dari hasil wawancara dengan ketiga partisipan yang menyebutkan ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi
jamu. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini :
Kalau malam saya minumnya jamu.malam harinya sebelum makan
Partisipan a Jamu yang dijual di pasar yang siap minum. Tiap pagi
minum jamu. Partisipan d
Minum jamu atau kunyit setiap pagi... Partisipan
e
7.4 Peletakkan batu panas tot batee di perut dan di peumadeung disale.
Peletakkan batu panas tot batee di perut dan di peumadeung disale ini diketahui dari hasil wawancara dengan kelima partisipan yang
menyebutkan bahwa ibu mulai dari hari pertama diletakkan batu panas di perut dan dipeumadeung disale. Ibu tidur di atas tempat
tidur yang terbuat dari bambu yang dibawahnya dihidupkan api. Kebiasaan tot batee dan sale ini 30 sampai 40 hari. Hal ini bertujuan
untuk membersihkan darah kotor, mengembalikan otot dan merampingkan tubuh. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan
partisipan berikut ini : kebetulan itu disebuah rakit atau dipan tapi ga pake
alas. Karena kalau pake alas ditakutkan terbakar dengan uap. Jadi gitu aja. Rasanya seperti di steam.
Kayak kita pergi ke tempat sauna. Banyak keluar keringat kalau disale itu..
Partisipan a Kemudian ada sale juga selama 20 hari. Sesudahnya
dibakar batunya diletakkan diatas perut. Kita alas berupa kain supaya tidak langsung membakar kulit.
Partisipan b Bakar batunya dari hari kesebelas sampai dua puluh,
disalenya dari hari kedua puluh sampai ketiga puluh Partisipan c
Ada juga cara sale panasin badan, di uapinlah istilahnya orang Aceh.
Partisipan d Kemudian hari keduanya langsung bakar arang sale.
Diatas tempat tidur khusus dari bambu. Proses berlangsung sampai sebulan atau lebih kalau tidak
tahan 15-20 hari saja.
Partisipan e 7.4
Membalurkan ramuan jeruk nipis diatas perut Membalurkan ramuan jeruk nipis diatas perut ini diketahui dari hasil
wawancara dengan partisipan yang menyebutkan bahwa, jeruk nipis dicampurkan dengan kapur dan oen lawah kleng kemudian dibalurkan
diatas perut. Tujuannya untuk mengencangkan perut, menghilangkan
bekas striae pada daerah perut. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini :
kita balurkan di atas perut. Dicapurkan dengan kapur terlebih dahulu. Jeruk nipis itu pada dasarnya panas.
Kemudian kita campurkan dengan oen lawah juga. Kita balurkan di atas perut seperti jamu. Kita tutup
dengan kertas. Untuk menghilangkan bekas parutan di perut, mengencangkan juga.
Partisipan b Banyak bekas pelebaran kulit sesudah melahirkan,
disana saya balurkan jeruk nipis yang dicampur dengan kapur.
Partisipan d
7.5 Muka dan badan ibu diberi bedak dingin
Muka dan badan ibu diberi bedak dingin ini diketahui dari hasil wawancara dengan partisipan yang menyebutkan bahwa selama dalam
masa perawatan, di bagian muka dan badan ibu diberi bedak dingin. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan sebagai berikut :
Pada hari kelima selesai kusuk, badan dan muka mulai dibalurkan bedak dingin ...
Partisipan a Kemudian dipakaikan bedak dingin juga
Partisipan d
7.6 Ibu harus dipijat atau diurut, diberi pilis atau lerongan dan tapel
Ibu harus dipijat atau diurut, diberi pilis atau lerongan dan tapel ini diketahui dari hasil wawancara dengan kelima partisipan yang
menyebutkan bahwa setelah melahirkan ibu harus dipijat atau diurut, diberi pilis atau lerongan dan tapel. Hal tersebut didukung oleh
pernyataan partisipan sebagai berikut:
Makanya dikusuk. Dulu saat saya melahirkan anak terakhir 3 hari baru lahir. Badan entah sudah diapa
apakan. Sakit setelahnya. Makanya habis itu dikusuk. Kemudian diberi pilis, param, untuk di kepala, badan...
Partisipan b sesudah 5 hari kita panggil tukang urut. Untuk
mengurut badan. Kemudian dibalurkan badan kita dengan ramuan ramuan untuk bagian luarnya. Nanti
ada obat minum ada juga. Yang oles ada juga.
Partisipan c Saya dipakaikan pilis dan param. Kemudian Ada juga
melakukan kusuk, panggil orang tua ahli kusuk ke rumah. Kusuk dilakukan setelah 5 hari melahirkan
secara selang seling, selama postpartum pokoknya 7 hari.
Partisipan d Ada dukun kampung yang sudah dipercaya, badan kita
dikusuk semua untuk mengembalikan kesegaran tubuh kita.
Partisipan e 7.7
Memakai stagen atau gurita. Memakai stagen atau gurita ini diketahui dari hasil wawancara dengan
satu partisipan yang menyebutkan bahwa Ibu harus memakai stagen atau udet centing. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan
sebagai berikut: Kalau dalam istiadat kami itu 100 hari harus betul-
betul tidak boleh tidak pake mangkung atau gurita seperti itu.
Partisipan a 7.
Pencegahan penyakit pada ibu postpartum Ada berbagai cara dan upaya pencegahan penyakit yang dapat dilakukan
pada ibu nifas. Diantaranya adalah, minum segelas saripati kunyit, memakai sandal kemanapun ibu pergi, dan larangan makan makanan
yang padat sesudah magrib. Untuk lebih jelasnya kita lihat hasil paparan berikut ini.
8.1 Minum segelas saripati kunyit
Minum segelas saripati kunyit ini diketahui dari hasil wawancara yang dilakukan pada keempat partisipan yang menyebutkan bahwa ibu
akan minum saripati kunyit setiap harinya. Hal ini sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini :
Kunyit dihaluskan kemudian, dicampur semua bahannya ditambahkan madu kemudian diminum
dengan air hangat
Partisipan a Air kunyit bikinan sendiri setiap pagi saya minum...
Partisipan b Kemudian saya minum sari kunyit jadi minuman
harian saya setiap pagi supaya tidak cepat hamil lagi. Partisipan d
Ibu mertua saya membuatkan saya air kunyit untuk diminum setiap hari selama 44 hari
Partisipan e 8.2
Memakai sandal kemanapun ibu pergi Memakai sandal kemanapun ibu pergi diketahui dari hasil wawancara
yang menyebutkan bahwa sandal merupakan suatu kewajiban pemakaiannya kemanapun ibu melangkah. ibu memakai sandal
kemanapun ibu pergi. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan partisipan berikut ini :
Jauh dekat, saya harus pakai sandal Partisipan c
Sandal jadi alas kaki wajib dirumah selama saya postpartum supaya tidak masuk angin
Partisipan e