c. Jika ibu mengganti popok lakukan di tempat yang tidak membuat ibu
membungkukkan badan, misalnya diatas meja yang sejajar dengan bagian pinggang ibu, jika ditempat rendah berlututlah sampai posisi
bayi berada sejajar dengan pinggang ibu. Musbikin,2007 7.
Seksualitas dan penggunaan alat kontrasepsi Secara fisik, aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah
berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah berhenti dan ibu tidak merasakan
ketidaknyamanan, inilah saat yang aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan ibu siap.
Beberapa pasangan yang sudah melewati tiga minggu masa postpartum dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi, walaupun ibu
belum mendapatkan masa ovulasi ataupun masa subur, karena kontrasepsi merupakan cara yang tepat untuk menunda kehamilan. Pasangan suami
istri bila memilih alat kontrasepsi yang diinginkan ataupun alat kontrasepsi yang sesuai dengan kondisi tubuh ibu. Sulistyawati,2009.
E. Konsep Budaya Dalam Perawatan Postpartum
1. Definisi Budaya.
Budaya berasal dari sangskerta buddhayah yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi”atau “akal” semua hal-hal yang berkaitan
dengan akal. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat Syafrudin, 2009.
Kebudayaan adalah sebuah konsep yang defininya sangat beragam. Kebudayan umumnya digunakan untuk seni rupa, sastra,
filsafat, ilmu alam, dan music, yang menunjukkan semakin besarnya kesadaran bahwa seni dan lmu pengetahuan dibentuk oleh lingkungan
Usman, 2003. Variasi biasa terlihat diantara kultur. Variasi eksis dengan kultur. Variasi ini sering berhubungan dengan faktor sosial ekonomi dan
pendidikan. Efek dari perbedaan kultur dan individual pada perawatan kesehatan. Persalinan merupakan tantangan bagi perawat untuk
mengevaluasi kembali harapan tentang pelayanan kesehatan. Perawat perlu mengetahui isu-isu dari berbagai macam-macam kultur dalam
memberikan pelayanan kesehatan serta meletakkan perhatian pada kompetensi kultural berupa keterampilan dan pengetahuan penting untuk
memahami dan mengapresiasikan perbedaan kultur dan dapat mengaplikasikan keterampilan praktek klinik Arlene Gloria, 2001.
2. Aspek Budaya Dalam Perawatan Masa Nifas
Kebudayaan maupun adat istiadat dalam masyarakat indonesia ada yang menguntungkan, ada pula yang merugikan bagi status kesehatan ibu
hamil, ibu bersalin maupun ibu nifas Syafrudin, 2009.
Faktor yang paling mempengaruhi status kesehatan masyarakat terutama ibu hamil, bersalin dan nifas adalah faktor lingkungan yaitu
pendidikan disamping faktor-faktor lainnya. Jika masyarakat mengetahui dan memahami hal-hal yang mempengaruhi status kesehatan tersebut
maka diharapkan masyarakat tidak melakukan kebiasaanadat istiadat yang merugikan kesehatan khususnya bagi ibu hamil, bersalin dan nifas