Tingkat Keabsahan Data METODOLOGI PENELITIAN

ibu juga mendapatkan dukungan penuh baik dari suami maupun keluarga. Termasuk didalamnya perawatan ibu selama masa postpartum. Diantara sekian banyak perawatan yang harus ibu lakukan, ada kebiasaan- kebiasaan ritual yang harus ibu patuhi dan laksanakan. Ibu pospartum suku Aceh meyakini bahwa kebiasaan-kebiasaan ini harus dilaksanakan demi kebaikan ibu sendiri karena sesuai dengan perintah agama. Diantaranya adalah larangan untuk keluar rumah sebelum 40 hari, larangan tidak diperbolehkan berhubungan intim, serta larangan untuk tidur satu kamar dengan suami selama ibu masa postpartum.

1.1 Larangan keluar rumah sebelum 40 hari

Larangan keluar rumah sebelum 40 hari diketahui berdasarkan hasil wawancara dari kelima partisipan yang mengatakan bahwa keluar rumah sebelum 40 hari, Ibu tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas apapun diluar rumah. Ibu suku Aceh sangat meyakini bahwa selama ibu masih dalam keadaan kotor karena darah postpartum, haram hukumnya menginjak bumi walaupun ibu hanya berada di halaman depan rumah. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: kepercayaan orang Aceh ya kalau belum 100 hari kalau bisa jangan keluar rumah dulu. Yang belum 44 hari jangan keluar sama sekali.itu mungkin karena badan kita kan belum bersih, trus kan jangan kena matahari juga. Matahari pagi sih tidak apa. Tapi ditakutkan kena angin nanti jadi mudah sakit. Partisipan a Kalau adat Aceh dek 40 hari itu ga boleh kemana mana dulu. Belum suci kan badan kita, haram injak bumi kalau kata orang tua. Partisipan b Kalau darahnya tidak habis habis artinya kakak tidak bisa keluar rumah kan dek., Partisipam c Selama belum 40 hari, jangan keluar rumah. Menginjak halaman depanpun jangan. Partisipan d Badan masih belum suci, jadi sebaiknya dirumah saja dulu. Tunggu sampai 40 hari. Baru keluar rumah. Partisipan e 1.2 Larangan berhubungan intim Larangan berhubungan intim diketahui berdasarkan hasil wawancara dari keempat partisipan yang mengatakan bahwa berhubungan intim hanya akan menambah dosa karena melanggar perintah agama Islam. Akan tetapi ini akan menjadi larangan yang bersifat sementara bagi ibu postpartum selama ibu masih belum bersih dari darah postpartum. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Agama melarang berhubungan badan, nanti aja kalau udah habis masa postpartumnya. Partisipan b Tidak berhubungan suami istri juga, Orang menstruasi aja tidak. Partisipan c Gak boleh tidur sekamar dan berhubungan badan dengan suami juga. Partisipan d Saya juga tidak berhubungan intim dengan suami saya, karena belum bersih kan.... Partisipan e 1.3 Larangan untuk tidur sekamar dengan suami selama masa postpartum. Larangan untuk tidur sekamar dengan suami selama masa postpartum diketahui berdasarkan hasil wawancara dari kelima partisipan yang mengatakan bahwa untuk tidur sekamar dengan suami selama masa postpartum sangat dipantang. Ibu akan dipindahkan ke kamar bagian paling belakang rumah dan akan tidur bersama orang tuanya dalam hal ini ibunya. Karena ditakutkan jika mereka sekamar istri akan cepat memiliki anak lagi. Hal tersebut didukung oleh pernyataan partisipan berikut ini: Suami dan saya tidak tidur satu kamar, dipantang sama orang tua, cepat berisi lagi katanya... Partisipan a Tapi selama saya nifas, saya jadi agak kurang juga komunikasi sama suami saya. Karena kami tidurnya terpisah juga ya mau bagaimana lagi. Saya kan gamau cepat cepat kasih si adek bayi adek lagi. Partisipan b kakak selama nifas tidurnya terpisah dari suami... Partisipan c Gak boleh tidur sekamar dan berhubungan badan dengan suami juga. Partisipan d Saya tidur sama mama. Katanya kalau suami tidur sama saya nanti saya cepat hamil lagi. Begitulah dek kalau menurut adat Aceh. Partisipan e 2. Nutrisi pada ibu postpartum Salah satu upaya untuk mengembalikan tenaga ibu yang terkuras selama bersalin dengan cepat adalah dengan pemilihan jenis makanan yang tepat pada masa postpartum. Adapun upaya tersebut ialah: pemberian telur merah dan madu, mengkonsumsi banyak sayuran, makan tahu tempe