Pengisian tentang Obat-obatan dan Cairan Pengisian tentang Kondisi ibu

Hal ini tidak sesuai dengan pengisian kontraksi uterus pada halaman depan partograf. Menurut Depkes 2011, pengisian kontraksi uterus pada halaman depan partograf yang meliputi frekuensi kontraksi dalam waktu 10 menit dan lama kontraksi dalam detik. Seharusnya bidan melakukan pengisian frekuensi kontraksi dalam10 menit terhadap seluruh partograf. Menurut Sumarah 2008, kontraksi uterus terjadi karena adanya ransangan pada otot polos uterus dan penurunan hormone progesterone yang menyebabkan keluarnya hormone oksitosin. Kontraksi uterus dimulai dari fundus uteri menjalar kebawah, sedangkan uterus bagian bawah pasif, hanya mengikuti tarikan dan segmen atas rahim yang menyebabkan serviks menjadi lembek dan membuka. Menurut Depkes 2011, terdapat lima kotak dengan tulisan “ kontraksi per 10 menit” disebelah luar kolom paling kiri, setiap kotak menyatakan satu kontraksi, setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik, nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit dengan cara mengisi kotak kontraksi yang tersedia dan disesuaikan dengan angka yang mencerminkan temuan dari hasil pemeriksaan kontraksi, pencatatan frekuensi kontrraksi dalam waktu 10 menit sangat penting dilakukan karena bidan harus mengetahui berapa kali kontraksi ibu selama 10 menit.

e. Pengisian tentang Obat-obatan dan Cairan

Pelaksanaan pengisian obat –obatan dan cairan telah dilakukan oleh bidan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pengisian pemberian oksitosin mayoritas diisi dalam partograf sebanyak 32 91,4. Namun tampak dari pengisian pemberian cairan infus pada ibu dalam partograf masih rendah sebanyak 29 82,9. Universitas Sumatera Utara Hal ini tidak sesuai dengan pengisian obat-obatan dan cairan pada halaman depan partograf. Menurut Depkes 2011, pengisian obat-obatan dan cairan pada halaman depan partograf yang meliputi pemberian oksitosin dan peberian cairan infus seharusnya bidan melakukan pencatatan pemberian infus terhadap seluruh partograf. Menurut Depkes 2011, dibawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur kotak untuk mencatat oksitosin, obat-obat lainnya dan cairan, bagian ini juga dapat digunakan untuk mencatat jumlah asupan yang diberikan. Pengisian pemberian cairan infus sangat penting dilakukan karena bidan harus mengetahui berapa banyak jumlah dan jenis cairan yang sudah diberikan kepada ibu.

f. Pengisian tentang Kondisi ibu

Pelaksanaan pengisian kondisi ibu telah dilakukan oleh bidan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pengisian temperatur suhu ibu setiap 2 jam seluruhnya diisi dalam partograf sebanyak 35 100. Namun tampak dari pengisian volume urin ibu setiap 2 jam dalam partograf masih rendah sebanyak 29 82,9. Hal ini tidak sesuai dengan pengisian kondisi ibu pada halaman depan partograf. Menurut Depkes 2011, pengisian kondisi janin pada halaman depan partograf meliputi denyut nadi ibu setiap 30 menit, tekanan darah ibu setiap 4 jam, temperatur suhu ibu seiap 2 jam dan volume urin ibu setiap 2 jam. Seharusnya bidan melakukan pengisian volume urin setiap 2 jam terhadap seluruh partograf. Menurut Sumarah 2008, keinginan untuk berkemih pada ibu inpartu sering tergangu dengan adanya kontraksi, oleh karena itu, pengamatan terhadap kandung kemih haruslah diperhatikan karena dapat menghambat turunnya bagian terendah janin dan kontraksi uterus. Universitas Sumatera Utara Menurut Depkes 2011, pencatatan volume dan jumlah urin ibu minimal dilakukan setiap 2 jam setiap kali ibu berkemih, jika memungkinkan setiap kali ibu berkemih, lakukan pemeriksaan aseton dan protein dalam urin.

g. Pengisian Catatan Persalinan