Pengisian tentang informasi ibu selama fase aktif persalinan Pengisiantentang Kondisi janin

dalam pendokumentasian SOAP sebanyak 35 100. Namun tampak dari pencatatan nama bidan dalam pendokumentasian SOAP masih rendah yaitu 32 91,4. Hal ini tidak sesuai dengan standar. Menurut Carpenito 1991 menyatakan bahwa setiap kegiatan pendokumentasian harus mencantumkan tanda tangan dan nama terang.Seharusnya bidan menandatangani semua pencatatan yang telah ditulis, hal ini sangat penting dalam dokumentasi.

4. Pelaksanaan Dokumentasi Partograf pada ibu bersalin

a. Pengisian tentang informasi ibu selama fase aktif persalinan

Pelaksanaan pengisian informasi ibu selama fase aktif persalinan telah dilakukan oleh bidan. Hasil analisispenelitian menunjukkan bahwa pengisian nama, umur ibu dan tanggal ibu datang ke klinik seluruhnya diisi dalam partograf sebanyak 35 100. Namun tampak dari pengisian No.Registrasidalam partograf masih rendah sebanyak 6 17,1. Hal ini tidak sesuai dengan pencatatan informasi ibu selama fase aktif persalinan dalam partograf. Menurut Depkes 2011, halaman depan partograf mengintruksikan observasi dimulai pada fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil – hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan yaitu : No. registrasi, No Puskesmas nama klinik, nama ibu, umur ibu, tanggal ibu datang ke klinik, jam ibu datang ke klinik, G:P:A, keadaan ketuban saat datang, sejak kapan ibu merasa mules. Seharusnya bidan mengisi No registasi seluruh responden agar dapat mempermudah bidan dalam menyusun dan melihat data pasien bila dibutuhkan.

b. Pengisiantentang Kondisi janin

Pelaksanaan pengisian tentang kondisi janin telah dilakukan oleh bidan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pengisianwarna air ketuban seluruhnya Universitas Sumatera Utara diisidalam partograf sebanyak 35 100. Namun tampak dari pengisianpenyusupan tulang-tulang kepala janindalam partografmasih rendah yaitu 33 94,3. Hal ini tidak sesuai dengan pengisian kondisi janin dalam halaman depan partograf. Menurut Depkes 2011, pengisian kondisi janin pada halaman depan partograf meliputi : djj setiap 30 menit, warna air ketuban dan penyusupan tulang kepala.Seharusnya bidan melakukan pengisian penyusupan tulang kepala janin terhadap seluruh partograf. Penyusupan molase tulang kepala janin adalah indikator yang sangat penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri terhadap bagian keras tulang panggul ibu. Semakin besar derajat penyusupan atau tumpang tindih antar tulang kepala semakin menunjukkan resiko disproporsi kepala – panggul CPD. Ketidakmampuan untuk berakomodasi atau disproporsi ditunjukkan melalui derajat penyusupan tumpang tindih molase yang berat sehingga tulang kepala yang saling menyusup, sulit untuk dipisahkan, apabila ada dugaan disproporsi kepala-panggul, maka penting untuk tetap memantau kondisi janin serta kemajuan persalinan. Lakukan tindakaan pertolongan awal yang sesuai dan rujuk ibu dengan dugaan proporsi kepala- panggul CPD ke fasilitaas kesehatan rujukan. Sertiap kali melakukan pemeriksaan dalam, nilai penyusupan antar tulang kepala molase kepaala janin, catat temuan yang ada di kotak dibawah lajur air ketuban. Gunakan lambang – lambang sebagai berikut : 0 : tulang – tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi 1 : tulang – tulang kepala janin hanya saling bersentuhan 2 : tulang – tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat dipisahkan 3 : tulang – tulang kepala jaanin tumpang tindih dan tidaak dapat dipisahkaan Universitas Sumatera Utara

c. Pengisian tentang Kemajuan Persalinan