Pengisian Catatan Persalinan Pengisian tentang Kala I

Menurut Depkes 2011, pencatatan volume dan jumlah urin ibu minimal dilakukan setiap 2 jam setiap kali ibu berkemih, jika memungkinkan setiap kali ibu berkemih, lakukan pemeriksaan aseton dan protein dalam urin.

g. Pengisian Catatan Persalinan

Pelaksanaan pengisian catatan persalinan telah dilakukan oleh bidan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pengisian tanggal persalinan dan nama bidan seluruhnya diisi dalam partograf sebanyak 35 100. Namun tampak dari pengisian catatan bila terjadi rujukan dalam partograf masih rendah sebanyak 2777,1. Hal ini tidak sesuai dengan pengisian catatan persalinan pada halaman belakang partograf. Menurut Depkes 2011, pengisian catatan perssalinan pada halaman belakang partograf terdiri dari tanggal persalinan, nama bidan, tempat persalinan ibu, alamat tempat persalinan, catatan bila terjadi rujukan, alasan merujuk, tempat rujukan, siapa pendamping pada saat merujuk, masalah yang terjadi dalam kehamilan persalinan ini. Seharusnya bidan melakukan pengisian catatan bila terjadi rujukan terhadap seluruh partograf. Menurut Sumarah 2008, tindakan rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas kesehatan rujukan atau yang memiliki sarana lebih lengkap diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir, walaupun sebagian besar ibu menjalani persalinan normal namun sekitar 10 – 15 diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran, dengan demikian perlu tindakan rujukan ke fasilitas kesehatan yang memadai. Menurut Depkes 2011, informasi tentang pelayanan yang tersedia ditempat rujukan, ketersediaan pelayanan, biaya pelayanan, waktu serta jarak tempuh ke tempat rujukan adalah wajib unrtuk diketahui oleh setiap penolong persalinan. Oleh karena itu, Universitas Sumatera Utara pencatatan bila terjadi rujukan sangat penting karena melalui pencatatan yang dilakukan oleh bidan bila terjadi rujukan dapat mempermudah tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan yang tepat untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

h. Pengisian tentang Kala I

Pelaksanaan pengisian kala I telah dilakukan oleh bidan. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa pengisian partograf melewati garis waspada, masalah lain jika melewati garis waspada dan penatalaksanaan masalah tersebut mayoritas diisi dalam partograf sebanyak 34 97,1. Namun tampak dari pengisian hasil dari masalah tersebut dalam partograf masih rendah sebanyak 25 71,4. Hal ini tidak sesuai dengan pengisian kala I pada halaman belakang partograf. Menurut Depkes 2011, pengisian kala I pada halaman belakang partograf berisi tentang partograf melewati garis waspada, masalah lain jika melewati garis waspada, penatalaksanaan masalah tersebut dan hasil dari masalah tersebut. Seharusnya bidan melakukan pengisian hasil dari masalah tersebut terhadap seluruh partograf. Pengisian hasil dari penatalaksanaan masalah yang telah dilakukan oleh bidan sangat penting, karena hasil tersebut dapat menjadi bukti bahwa bidan telah memberikan asuhan yang tepat terhadap ibu dan bayi, dan juga menjadi tolak ukur dalam keberhasilan pelayanan yang telah diberikan.

i. Pengisian tentang Kala II