Hubungan Jenis Kelamin Dengan Loyalitas Kerja Hubungan Status Perkawinan dengan Loyalitas Kerja

yakni 17 orang 50 loyal terhadap perusahaan. Responden dengan masa kerja 4 – 6 tahun sebanyak 13 orang 59,1 loyal dan pada responden yang memiliki masa kerja7 – 9 tahun sebayak 5 orang 100 loyal terhadap perusahaan. Masa kerja seseorang membantu seorang karyawan dalam hal penilaian apakah telah adil antara kewajiban yang ia kerjakan dan hak yang akan ia peroleh. Hasil penelitian menjelaskan bahwa karyawan yang memiliki masa kerja 7 – 9 tahun loyal terhadap perusahaan. Hasil uji statistik chi-square diketahui bahwa p value 0,027 0,05, berarti ada hubungan antara masa kerja dengan loyalitas kerja. Tabel 4.10 Hubungan Masa Kerja Dengan Loyalitas Kerja Masa Kerja Loyalitas Kerja Jumlah P value Tidak Loyal Loyal n n n 0 – 3 tahun 17 50 17 50 34 orang 100 0,027 4 – 6 tahun 9 40,9 13 59,1 22 orang 100 7 – 9 tahun 5 100 5 orang 100 Jumlah 26 43 35 37 61 100

4.4.3 Hubungan Jenis Kelamin Dengan Loyalitas Kerja

Hasil penelitian pada Tabel 4.12 diperoleh data responden yang berjenis kelamin Pria sebanyak 26 orang 68,4 loyal terhadap perusahaan. Sebaliknya pada responden Universitas Sumatera Utara yang berjenis kelamin wanita sebanyak 14 orang 60,8 tidak loyal terhadap perusahaan, Jenis kelamin mempengaruhi tingkat keloyalan seorang karyawan terhadap perusahaannya, karyawan wanita yang lajang cenderung sulit untuk loyal terhadap perusahaan tempat ia bekerja dikarena beberapa alasan, seperti telah menikah, dilarang bekerja oleh suami hingga pindah keluar kota. Hasil penelitian menjelaskan pria memiliki rasa loyal yang belih baik jika dibandingkan dengan wanita. Hasil uji statistik chi-square diketahui bahwa p value 0,000 0,05, berarti terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan loyalitas kerja. Table 4.11 Hubungan Jenis Kelamin Dengan Loyalitas Kerja Jenis Kelamin Loyalitas Kerja Jumlah P value Tidak Loyal Loyal n n n Pria 12 orang 31,6 26 orang 68,4 38 100 0,033 Wanita 14 orang 60,8 9 orang 39,2 23 100 Jumlah 26 43 35 37 61 100

4.4.4 Hubungan Status Perkawinan dengan Loyalitas Kerja

Hasil penelitian pada Tabel 4.13 diperoleh data dari responden yang menikah sebanyak 13 orang 56,6 loyang terhadap perusahaan dan responden layang sebanyak Universitas Sumatera Utara 19 orang 50 tidak loyal dan sisanya dengan jumlah yang sama yakni 19 orang 50 loyal terhadap perusahaan. Status perkawinan dapat mempengaruhi tingkat loyalitas seorang karyawan pada perusahaan. Pada pria yang sudah menikah terdapat dua tipe,tipe yang pertama, mereka akan berusaha untuk medapatkan rupiah yang leblih banyak dibandingkan saat masih lajang, sehingga ada kecenderungan mereka akan mencoba peruntungan lain kayni membuka usaha sendiri maupun pindah ke tempat yain yang menawarkan gaji ataupun insentif yang lebih besar. Pada tipe kedua, mereka cenderung akan berusaha untuk bekerja dengan baik degan harapan akan mendapatkan insentif yang lebih baik bahkan peningkatan jabatan. Pada wanita yang telah menikah, juga terdapat dua tipe, tipe pertama yakni berkomitmen untuk menjadi wanita karir, sedangkan tipe kedua lebih memilih meninggalkan rutinitas kerja untuk mengurus keluarga. Hasil penelitian menjelaskan bahwa karyawan yang telah menihak memiliki rasa loyal yang belih baik jika dibandingkan dengan karyawan yang masih lajang. Hasil uji statistik chi-square diketahui bahwa p value 0,019 0,05, berarti status perkawinan memiliki hubungan dengan loyalitas kerja Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Hubungan Status Perkawinan Dengan Loyalitas Kerja Status Perkawinan Loyalitas Kerja Jumlah P value Tidak Loyal Loyal n n n Menikah 10 43,4 13 56,6 23 orang 100 0,000 Lajang 19 50 19 50 38 orang 100 Jumlah 26 43 35 37 61 100

4.4.5 Hubungan Insentif dengan Loyalitas Kerja