persetujuan dari pimpinan perusahaan, sehingga mereka merasa jabatan yang mereka terima tidak dapat di gunakan secara seutuhnya.
b. Karakteristik Individu
Karakteristik individu karyawan CV. Wijaya Perkasa yang diteliti meliputi umur, masa kerja, jenis kelamin dan, status perkawinan dari
masing-masing karyawan. Dari hasil penelitian dapat dibedakan masing- masing distribusi frekuensi sebagaimana pada tabel berikut ini.
Distribusi Umur Karyawan CV. Wijaya Perkasa
Umur seseorang dapat menentukan kemampuannya dalam bekerja, termasuk bagaimana ia merespon stimulus yang dilancarkan
individupihak lain dan juga mempengaruhi pola pikir seseorang.
Tabel 4.2 Distribusi karyawan CV. Wijaya Perkasa
Berdasarkan Umur.
No Umur Karyawan
Jumlah
1 27 Tahun
31 orang 50,8
2 ≥ 27 Tahun
30 orang 49,2
Jumlah 61 orang
100
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sejumlah 31 orang 51 dari total karyawan CV. Wijaya Perkasa masih berumur dibawah 27 tahun.
Jadi dapat dikatakan bahwa karyawan pada CV. Wijaya Perkasa di dominasi oleh karyawan yang masih muda. Dimana hal ini merupakan
Universitas Sumatera Utara
salah satu kekhawatiran dari pemilik perusahaan karena ia beranggapan bahwa karyawan yang berumur relatif muda cenderung akan lebih mudah
untuk berpindah-pindah tempat kerja dengan kata lain kurang bahkan tidak loyal.
Distribusi Lama Kerja Karyawan CV. Wijaya Perkasa
Untuk membantu menciptakan efektifitas kerja, maka pengalaman kerja merupakan salah satu faktor yang memnerikan andil yang cukup
besar, berikut ini distribusi frekuensi pengalaman kerja dari seluruh karyawan CV. Wijaya Perkasa.
Tabel 4.3 Distribusi karyawan CV. Wijaya Perkasa
Berdasarkan Lama Kerja.
No Lama Kerja
Jumlah
1 0 – 3 tahun
34 orang 55
2 4 – 6 tahun
22 orang 36
3 7 – 9 tahun
5 orang 9
Jumlah 61 orang
100
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa mayoritas dari karyawan CV. Wijaya Perkasa 55 telah bekerja selama 0 – 3 tahun. Jadi dapat kita
ambil kesimpulan bahwa hanya terdapat 5 orang karyawan senior pada perusahaan ini, oleh dimana hal ini tidak cukup baik, karena hanya sedikit
role model bagi para karyawan junior. Dan hal ini juga akan di perburuk
Universitas Sumatera Utara
lagi bila dari ke-5 karyawan senior ini aya yang ðibajak´oleh perusahaan saingan.
Distribusi Jenis Kelamin Karyawan CV. Wijaya Perkasa
Pada masa saat ini, dimana emasipasi wanita telah galakkan, maka tidak adalagi pembeda antara pekerja pria maupun wanita. Mereka
dianggap sederajar baik hak maupun kewajibannya berdasarkan jabatannya. Berikut ini distribusi jenis kelamin dari karywan CV. Wijaya
Perkasa.
Tabel 4.4 Distribusi karyawan CV. Wijaya Perkasa
Berdasarkan Jenis Kelamin.
No Jenis Kelamin
Jumlah
1 Pria
38 61
2 Wanita
23 39
Jumlah 61
100
Dikarenakan CV. Wijaya Perkasa bergerak dibidang konstruksi, maka sudah pasilah karyawan CV. Wijaya Perkasa di dominasi oleh pria
yaksi sebesar 61 dari total karyawan. Di karenakan oleh lingkup bisnis CV. Wijaya Perkasa yang mengharuskan karyawan harus siap untuk
diturunkan langsung ke lapangan atau keluar kota, maka secara otomatis akan belih banyak jumlah karyawan pria dibandingkan wanita. Dari ke-23
orang karyawan wanita, hanya 8 orang yang berani dan mampu untuk ditugaskan di luar kota dan lapangan. Tapi pihak pimpinan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
berencana untuk lebih mengurangi jumlah karyawan wanita untuk turun langsung kelapangan meskipun mereka memiliki kemampuan yang tidak
kalah jika di bandingkan dengan karyawan pria demi alasan kemanan.
Distribusi Status Pernikahan Karyawan CV. Wijaya Perkasa
Status pernikahan dapat memberikan peranan penting bagi kinerja seorang karyawan. Pinpinan CV. Wijaya Perkasa berkeyakinan bahwa
karyawan yang telah menikah dianggap memiliki rasa tanggung jawab yang baik, meskipun sebenarnya hal ini sangat dipengaruhi oleh individu
masing-masing.
Tabel 4.5 Distribusi karyawan CV. Wijaya Perkasa
Berdasarkan Status Pernikahan.
No Status Pernikahan
Jumlah
1 Menikah
23 orang 37
2 Lajang
38 orang 63
Jumlah 61 orang
100
Sebesar 63 yakni 38 orang karyawan CV. Wijaya Perkasa masih lajang atau belum menikah. Dari ke-23 orang yang berstatus menikah ini,
seluruhnya menilah setelah bekerja para CV. Wijaya Perkasa. Hal ini terjadi karena pihak CV. Wijaya Perkasa lebih mengutamakan dan fresh
graduate pada proses recruitment karena beranggapan karyawan yang telah menikah pada akhirnya akan keluar dari perusahaan karena dengan
Universitas Sumatera Utara
berbagai alasan tidak dapat ditempatkan di luar kota. Sehingga dirasa hanya sekedar membuang-buang waktu saja bila menerima mereka pada
saat recruitment.
c. Loyalitas Kerja