BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan pada dasarnya merupakan organisasi badan usaha yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah perusahaan
membutuhkan Sumber Daya Manusia SDM yang terampil dan kompeten. Keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan SDM,
yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga, bakat kreativitas dan semangat bagi perusahaan serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional perusahaan.
Sumber daya manusia harus selalu diperhatikan, dijaga, dipertahankan serta dikembangkan oleh organisasi Killian dan Siagian, 1995 dalam Kaswara dan Santoso,
2008. Pertumbuhan suatu perusahaan sangat tergantung pada pelayanan para karyawan
kepada konsumen dan tingkat loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Strategi yang dikembangkan untuk mempertahankan karyawan yang kompeten adalah dengan
menciptakan karyawan yang loyal pada organisasi. Karyawan adalah seseorang yang bekerja pada suatu organisasi dengan tenaga fisik dan pikiran dan memperoleh balas
jasa sesuai dengan peraturan dan perjanjian Hasibuan, 2005. Loyalitas karyawan yang tinggi dapat mempengaruhi usaha suatu perusahaan secara
positif dan membuat karyawan mendukung semua kegiatan perusahaan secara aktif. Loyalitas karyawan diperlukan oleh perusahaan dan merupakan faktor penting bagi
perusahaan dalam rangka mempertahankan kinerja perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Karyawan dijadikan sebagai komponen penting dalam menghadapi persaingan yang ketat, karena dengan menggunakan karyawan yang loyal dan berkomitmen akan
menghasilkan hasil yang positif, yang ditandai dengan meningkatnya loyalitasdan profitabilitas. Untuk menciptakan rasa loyalitas karyawan terhadap perusahaan, pada
umumnya para pengambil kebijakan dalam suatu perusahaan berkeyakinan bahwa memberikan insentif merupakan cara yang paling tepat. Tentu saja pemberian insentif
tersebut harus di dasari dengan beberapa tolok ukur untuk memastikan insentif yang akan diterima oleh karyawan sudah adil dan tepat.
Pemberian insentif yang adil dan tepat merupakan salah satu cara yang tepat untuk menciptakan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, sebab dengan diberikannya insentif
yang adil, proporsional, dan bersifat progressive, yang artinya sesuai dengan jenjang karir, maka akan memacu kinerja para karyawan agar selalu optimal. Pimpinan yang adil
dan bijaksana, perusahaan tempat kerja yang dihargai masyarakat dan perusahaan yang mempunyai nama baik akan menumbuhkan sikap loyal karyawan terhadap perusahaan,
sehingga mereka akan merasa betah dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Disamping pemberian insentif yang adil dan tepat, karakteristik individu karyawan
juga sangat mempengaruhi tumbuhnya rasa loyalitas seorang karyawan terhadap perusahaan tempatnya bekerja. Karakteristik individu merupakan faktor-faktor yang
mudah didefinisikan dan tersedia, data yang dapat diperoleh sebagian besar dari informasi yang tersedia dalam berkas personalia seorang karyawan mengemukakan karakteristik
individu meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dalam organisasi Robbins, 2006. Dengan keanekarangaman karakteristik individu
tersebut, maka pemberian insentif yang adil dan tepat tentu saja tidak selalu dapat memberikan dampak atau efek positif terhadap proses tumbuh kembangnya rasa loyal
seorang karyawan terhadap perusahaan tempat ia bekerja.
Universitas Sumatera Utara
CV. WIJAYA PERKASA merupakan badan usaha yang bergerak di bidang konstruksi yakni pengadaaan sumber air dan mess perumahan karyawan yang di butuhkan
oleh perkebunan-perkebunan. Badan usaha yang pertumbuhannya sangat tergantung dari jumlah tender maupun kerjasama yang tercipta dengan pihak kedua, yang sudah pasti
sangat dipengaruhi oleh kualitas kerja maksimal dimana kualitas kerja maksimal hanya akan tercipta bila karyawan pada perusahaan berkomitmen atau loyal terhadap
perusahaan. Pada CV.WIJAYA PERKASA, pemimpin perusahaan berupaya untuk selalu
memberikan insentif yang adil dan tepat agar karyawan dapat memberi kinerja yang baik dan diharapkan dapat menumbuhkan loyalitas terhadap perusahaan, meskipun disamping
itu ada banyak faktor yang mempengaruhi tumbuhnya rasa loyalitas terhadap perusahaan, yakni karakter masing-masing individu. Disamping selalu berupaya untuk memberikan
insentif dengan adil dan tepat dengan beberapa tolok ukur yang telah menjadi pakem dalam perusahaan, pihak perusahaan juga selalu melakukan revisi besarnya insentif
masing-masing karyawan sesuai dengan survei yakni kenaikan harga pasar maupun besarnya insentif dari perusahaan lain yang sejenis. Hal ini diyakini oleh pemimpin
perusahaan akan menciptakan rasa adil seadil-adilnya bagi karyawan sehingga meminimalisir peluang para karyawan untuk mempertimbangkan tawaran dari
perusahaan yang sejenis sehingga menjadi lebih betah bekerja pada CV. WIJAYA PERKASA
Berikut ini merupakan tabel mengenai insentif yang dikeluarkan, profit yang di peroleh dan turn over karyawan pada CV. WIJAYA PERKASA.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Insentif, Profitabilitas dan Turn over karyawan CV. WIJAYA PERKASA Tahun 2010-2012
Tahun Insentif
juta rupiah
Profitabilitas juta rupiah
Jumlah Karyawan
orang Jumlah
Karyawan yang Keluar
orang
2009 553
1.740 51
2 2010
570 1.900
49 2011
600 1.985
53 2
2012 700
2.050 56
2013 975
2.470 61
Sumber: Arsip CV. Wijaya Perkasa 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa insentif yang di keluarkan oleh CV. WIJAYA
PERKASA mengalami peningkatan seiring dengan profitabilitas yang di peroleh. Kita juga dapat melihat jumlah karyawan yang keluar dari CV. WIJAYA PERKASA, dimana
pada tahun 2009 ada 2 orang karyawan yang keluar, pada tahun 2010 tidak terjadi turn over karyawan dan pada tahun 2011 terjadi penambahan karyawan baru sebanyak 4 orang
sdangkan karyawan lama keluar sebanyak 2 orang. Pada tahun 2012 terdapat penambahan 3 karyawan baru, dan pada tahun 2013 terjadi penambahan karyawan baru sebanyak 5
orang. Turn over karyawan dapat berdampak positif maupun negatif bagi perusahaan yang
bersangkutan. Dampak negatifnya adalah, ada suatu kondisi dimana karyawan yang lebih lama bekerja di dalam suatu perusahaan akan membentuk suatu “klan” yang secara
langsung maupun tidak langsung memberi tekanan kepada para karyawan yang baru
Universitas Sumatera Utara
masuk atau junior untuk patuh kepada mereka, bukan kepada peraturan perusahaan, yang lambat laun akan menciptakan kondisi kerja yang tidak nyaman sehingga berpotensi
menimbulkan konflik. Dengan adanya turn over ini maka kondisi seperti tersebut dapat di pangkas secara teratur sehingga mengurangi kemungkinan adanya konflik dimasa yang
akan datang. Dampak positif lainnya, dengan adanya turn over karyawan, karyawan baru yang masuk akan membawa ide-ide baru yang bisa berguna bagi eksistensi perusahaan
yang bersangkutan. Disamping dampak postif, dampak negatif dari turn over karyawan adalah bila tingkat turn over karyawan yang terlalu tinggi, dapat pula nmenciptakan
kondisi yang tidak nyaman. Karyawan akan merasa tidak aman bekerja pada perusahaan karena merasa mereka tidak memikili masa depan yang pasti. Hal ini tentu saja akan
berpengaruh pada kinerja karyawan yang pada akhirnya berujung pada tingkat efisiensi dan efektifitas kerja yang menurun. Pada intinya turn over karyawan pada satu
perusahaan haruslah seimbang. Berikut ini tabel persentasi ketidak hadiran karyawan pada CV. WIJAYA
PERKASA.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2 Persentasi Ketidakhadiran karyawan pada CV. WIJAYA PERKASA Tahun 2010-2012
Tah un
Bulan
Ra ta
-Ra ta
Jan u
ar i
F eb
ru a
ri M
a ret
A pr
il M
ei J
uni J
uli Ag
u st
u s
S ep
tem b
er
O k
to b
er No
v em
b er
Dese m
b er
2009 2010
9 16
3 6
12 3,8
2011
16 3
6 9
6 3,3
2012 2
5 6
2 11
2 2,3
2013
Sumber: Arsip CV. Wijaya Perkasa 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 Dari tabel 1.2 dapat kita lihat bahwa tingkat persentasi ketidakhadiran karyawan pada
CV. WIJAYA PERKASA menunjukkan angka yang relatif kecil. Hal ini dapat tercapai karena perusahaan mempunyai suatu kebijakan yang cukup efektif terhadap karyawan
dimana uang makan yang pada perusahaan lain hanya berkisar 15-20 dari gaji harian, pada CV. WIJAYA PERKASA uang makan berkisar antara 40-45 dari gaji harian. Bila
karyawan yang tidak datang disebabkan karena sakit, maka yang bersangkutan berhak memperoleh uang dokter. Kebijakan ini juga di dukung dengan kebijakan “uang
kerajinan” dimana karyawan yang hadir 1 minggu berturut-turut akan mendapatkan uang kerajinan di akhir kerja pada hari sabtu.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini tabel yang berisikan informasi mengenai karakteristik individu karyawan pada CV. WIJAYA PERKASA tahun 2012.
Tabel 1.3 Karakteristik Individu karyawan CV. WIJAYA PERKASA Tahun 2012
Nama Karyawan
Usia Tahun
Jenis Kelamin LP
Masa Kerja Tahun
Status Pernikahan
ML A
25 L
2 L
B 21
L 3
L C
28 L
5 M
D 31
L 8
M E
22 L
2 L
F 21
L 1
M G
21 L
1 L
H 20
L 1
L I
22 P
2 L
J 20
L 5
L K
28 P
4 M
L 25
L 2
L M
22 L
2 L
N 28
L 3
M O
30 L
6 M
P 23
L 2
L Q
25 L
2 L
Universitas Sumatera Utara
R 27
P 4
L S
21 L
1 L
T 25
P 2
M U
32 L
6 M
V 31
P 7
M W
28 L
3 M
X 33
L 6
M Y
24 P
2 L
Z 25
L 2
L AA
23 L
2 L
AB 30
P 6
M AC
28 L
2 M
AD 24
L 2
L AE
32 L
6 M
AF 26
L 1
L AG
30 L
5 M
AH 35
L 8
M AI
28 L
4 L
Sumber: Arsip CV. Wijaya Perkasa 2012
Tabel 1.3 menunjukkan bahwa usia rata-rata karyawan yang bekerja pada CV. WIJAYA PERKASA adalah 26,1 tahun. Masa kerja rata-rata karyawan adalah 3,4 tahun.
80 Karyawan CV. WIJAYA PERKASA adalah wanitaperempuan dan 45,7 karyawan CV. WIJAYA PERKASA telah menikah.
Universitas Sumatera Utara
Dengan rata-rata masa kerja karyawan tersebut sebenarnya masih cukup jauh untuk memastikan bahwa karyawan pada CV. WIJAYA PERKASA sudah termasuk loyal
maupun akan loyal terhadap perusahaan. Usia rata-rata karyawan yang masih muda yakni 26,1 tahun juga masih sangat mempengaruhi tingkat loyalitas karyawan, dimana pada
umumnya karyawan yang masih berusia muda masih memikirkan untuk mencari tempat kerja yang paling tepat untuk mereka, dengan kata lain peluang kepindahan karyawan
masih besar. Tetapi bila di teliti lebih jauh, para karyawan yang telah berusia diatas 30 tahun atau
sekitar 17 dari seluruh karyawan telah bekerja pada CV. WIJAYA PERKASA selama rata-rata 6,3 tahun dan para pekerja yang telah menikah atau sekitar 45,7 telah bekerja
pada CV. WIJAYA PERKASA selama rata-rata 4,8 tahun. Dengan kata lain karyawan yang telah berusia diatas 30 tahun dan telah berkeluarga bekerja memiliki masa kerja
rata-rata jauh lebih lama dari masa kerja rata-rata karyawan yakni hanya 3,4 tahun. Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Pemberian Insentif dan Karakteristik Individu Terhadap Loyalitas Kerja Karyawan Pada CV. Wijaya Perkasa”.
1.2 Perumusan Masalah