Penerapan Pendidikan Aqidah Bagi Pembinaan Akhlaq

41

2. Indirect Method

Ialah usaha yang dilakuakan sekolah untuk mencari informasi- informasi yang diperlukan tentang perkembangan murid dari orang tua melalui tatp muka secara langsung, atau melauli pengajian- pengajian yang telah ada di bina sekolah. Segala bentuk informasi yang didapat dari orang tua atau lingkungan, akan ditampung dan dipelajari untuk di carikan jalan keluarnya dan pada akhirnya sekolah akan memberikan perhatian khussus terhadap siswa- siswa yang diluar lingkungan sekolah yang mempunyai kelakuan yang kurang baik. Jika telah terbina hubungan antara guru, murid, dan orang tua dengan baik dan saling memberikan informasi yang berguna dalam hal perkembangan prestasi siswa dan tingkah laku nya baik disekolaj atau di luar sekolah, maka tujuan untuk membentuk pribadi muslim yang berpengetahuan , berakhlaq mulia dan taqwa, menurut penulis akan lebih cepat tercapai. Betapa besarnya peranan orang tua dalam membantu keberhasilan pembentukan jiwa pada anak didik, maka dapat kita lihat pendapat yang dikemukakan oleh Zakiah Drajat , sebagaimana ang tertera dibawah ini. Orang tua adalah Pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsure – unsure pendidikan yang tidak langsung yang dengan sendirinya akan masuk kedalam pribadi anak yabg sedang berkembang itu. Sikap anak terhadap guru agama dan pendidikan agama di 42 sekolah sangat di pengaruhi oleh sikap orang tuanya terhadap agama dan guru agama khususnya. 8 Hubungan yang baik antara orang tua dan anak sangat mempengaruhi jiwa anak. Hubungan yang serasi, penuh pengertian dan kasih sayang , akan membawa pada pembinaan pribadi yang tenang, terbuka dan mudah untuk dididik, karena ia mendapat kesempatan yang cukup dan baik untuk tumbuh dan kembang. Namun jika hubungan orang tua tidak serasi dengan anak, maka dampak yang akan timbul adalah anak akan sukar dibentuk, karena ia tidak dapat suasana yang baik untuk berkembang, sebab selalu terganggu oleh suasana yang tidka harmonis antara dia dan orang tua, bahkan percecokan yang terjadi sesame orang tua juga dapat menggaangu perkembangan jiwa anak. Dan banyak lagi factor- factor dari keluarga yang dapat mempengaruhi pembinaan pribadi anak yang dilakukan oleh orang tua, setelah anak berada di luar lingkungan sekolah. Disamping itu tentunya banyak pula pengalaman pengalaman anak , yang mempunyai nilai pendidikan baginya, yaitu pembinaan –pembinaan tertentu yang dilakukan orang tua terhadap anak, baik melaui latihan- latihan, perbuatan misalnya kebiasaan dalam makan minum, buang air, mandi, tidur, dan sebagainya. Semuanya juga termasukdalam kategori pembinaan pada anak. 8 Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Bulan Bintang, 1989 cet. Ke‐ 11. H. 56 43 Berapa banyak pendidikan yang tidak langsung terjadi pada anak sebelum ia masuk sekolah, tentu saja setiap anak mempunyai pengalamannya sendiri, yang tidak sama dengan pengalaman yang didapat oleh anak yang lain yang sebaya dengannya. Pengalaman yang dibawa oleh anak- anak dari rumah dimana dia tinggal, mempunyai andil yang cukup besar terhadap sikapnya yang baru ia masuk ke lingkungan barunya. Baik sikap yang diperlihatkan pada gurunya, teman- temannya atau sikap pada waktu ia menerima pelajaran yang diberikan oleh guru kepadanya. Beberapa hambatan yang dialami Madrasah Ibtidaiyah Ar- Rahmah dalam pembunaan terhadap murid : 1. Belum terbina secara optimal kerja sama orang tua, murid dan guru, dalam mencari informasi tentang perkembangan murid diluar sekkolah. 2. Karena siswa yang belajar di madrasah ini tidak seluruhnya dipungut uang sekolah, maka dalam melaksanakan program sekolah ada kalanya terbentur dengan masalah dana. 3. Adakalanya murid diperbantukan oleh orang tua untuk membantu pekerjaannya tani , padahal bukan pada saat libur. 4. Belum meratanya pada siswa mempunyai buku pegangan mata pelajaran . 5. Sekolah belum terlengkapi dengan sarana yang menunjang kearah tercapainya program pendidikan Islam percontohan. 44 Kendala- kendala tersebut diatas tak menjadikan patah semangat para pendidik , bahkan menjadi evaluasi yang terus dipantau untuk dicari jalan keluarnya demi terjadi nya kelancaran dalam proses belajar mengajar. Dengan dibentuknya wadah POMG di sekolah ini mempunyai peranan besar bagi sekolah dalam memecahkan kendala tersebut. Sebab orang tua dilibatkan secara langsung membantu perkembangan murid di luar sekolah dan harus menunjang sepenuhnya terhadap keberhasilan belajar siswa. 45

D. Proses Penerapan Aqidah dalam Pembinaan Akhlaq

Untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dalam membina siswa agar menjadi manusia yang berakhlaq mulia dan mempunyai keimanan aqidah yang kokoh, Madrasah Ibtidaiyah Ar- Rahmah telah mengambil langkah- langkah pembinaan melalui : 1. Pembiasaan 2. Pembentukan pengertian, sikap dan minat 3. Pembentukan kepribadian Untuk memahami terhadap ketiga macam proses pembentukan tersebut, disini penulis akan jelaskan disertai beberapa contoh untuk memudahkannya. 1. Pembiasaan Pembiasaan yang dimaksud adalh pelatihan- pelatihan yang cocok dan sesuai dengan perkembangan jiwa anak, agar dengan latihan- latihan tersebut dapat membentuk sikap kpribadian yang baik dalam diri siswa yang tercermin di dalam tingkah lakunya. Hal ini senada dengan apa yang telah dikatakan oleh Zakiah Drajat , sebagaimana pendapatnya : ‘’ untuk membina anak agar mempunyai sifat- sofat yang terpuji, tidaklah mungkin dengan penjelasan pengertian saja, akan tetapi perlu pembiasaannya untuk melakukan yang baik dan menjauhi sifat- sifat yang tercela. 46 Pembiasaaan dan latihan itulah yang membuat dia cenderung untuk melakukan yang baik dan meninggalkan yang kurang baik. 9 Pembiasaan yang telah dijalankan di Madrasaha Ibtidaiyah Ar- Rahmah ialah dengan mewajibkan siswa untuk melakukan shalat berjama’ah zuhur setelah selesai jam pelajaran , sebagaiman yang telah penulis katakan terdahulu. Pembiasaan ini dilakukan agar anak terbiasa melakukan perbuatan yang baik di waktu kecil, dan kelak jika telah dewasa terbiasa melakukan pekerjaan tersebut. Satu hal yang lebih penting adalah akan terbina hubungan komunikasi antara anak dan TuhanNya Allah melalui shalat yang dilakukannya. Pembiasaan selanjutnya adalah dengan diperintahkan mengucapkan salam baik pada waktu anak akan masuk ke kelas atau dikala bertemu guru atau sesama mereka. Pembiasaan ini akan lebih meningkatkan keharmonisan hubungan baik antara mereka atau dengan guru, sehingga akan hilang penyakit sombong, dengki, merendahkan orang lain dan sebagainya. Inilah beberapa contoh perbuatan baik yang dibiasakan terhadap siswa, disamping pembiasaan latihan yang lainnya. 9 Zakiah Drajat, Ibid, h. 78 46

2. Pembentukan Pengertian, minat dan Sikap

Pada taraf pertama merupakan pembentukan pembiasaan- pembiasaan yang ditujukan agar siswa dapat mengetahui cara melakukan perbuatan baik, maka pada taraf kedua ini diberikan kepadanya pengetahuan dan pengertian tentang sesuatu. Pembentukan pengertian , minat dan sikap maksudnya adalah memberikan pengertian kepada anak tentang perbuatan amalan yang dikerjakan dan diucapkannya. Dalam taraf ini ditanamkan dasar- dasar kesusilaan yang erat hubungannya dengan kepercayaan keimanan, seperti mencintai Allah dan Rasulnya dengan jalan melakukan segala perbuatan yang di perintahkannya dan menjauhkan terhadap apa yang dilaranganya. Mengimani para malaikat dan tugasnya, dan meyakinkan bahwa segala perbuatan yang baik dan jahat yang dilakukan akan dicatat oleh malaikat. Berlaku ikhlas, sopan, dll. Keseluruhan usaha yang dilakukan dalam taraf kedua ini akan menghasilkan beberapa hal , antara lain : a. Kecintaan pada kebaikan dan membenci pada kejahatan b. Mendekatkan hubungan anak dengan Allah melalui pengertian yang telah diddapatinya baik melalui pengajaran atau perbuatan yang dilakukan. c. Merasa berkepentingan dalam soal- soal pelaksanaan kebaikan dan meperbesar minat kepada hal yang baik. 47

3. Pembentukan Kepribadian

Setelah murid dibiasakn melakukan perbuatan- perbuatan baik menurut ajaran agama , seperti shalat, puasa, berdoa, membaca Al- Qura’an, dan perbuatan baik lainnya, kemudian murid diberi pengertian terhadap apa yang telah diperbuat tentang keutamaan mengerjakannya serta akibat kalau tak mengerjakannya. Tahap selanjutnya, akan terpatri dalam jiwa anak rasa tanggung jawab untuk melaksanakan ajaran agama dengan benar yang dilandasi dengan keimanan yang kokoh kepada Tuhannya Allah . Yang perlu diingat oleh guru atau pendidik Setiap guru , jangan lupa bahwa ia adalah unsure terpenting dalam pendidikan di sekolah. Hari depan anak didik tergantung banyak kepada guru,. Guru yang pandai , bijaksana, dan mempunyai keikhlasan dan sikap positif terhadap pekerjaannya akan dapat membimbing anak- anak didik kearah sikap positif dan dapat pula menumbuhkan sikap yang terpuji pada diri anak didik di kemudian hari. Sebaliknya, guru yang tak bijaksana dan menunaikan pekerjaannya dengan tidak penuh keikhlasan atau didasarkan atas pertimbangan- pertimbangan yang bukan kepentingan pendidikan, atau hanya akan karena merasa terhoramat karena predikatnya sebagai pendidik, akan mengakibatkan arti atau manfaat pendidikan yang diberikan nya pada anak didik menjadi kecil, atau mungkin tidak ada, bahkan menjadi negative.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis kemukakan pembahasan skripsi ini pada bab- bab sebelumnya, maka ada beberapa kesimpulan dan saran- saran yang dapat penulis ketengahkan dalam akhir pembahasan.

A. Kesimpulan

1. Aqidah merupakan pondasi yang esensi untuk sarana tegaknya Islam. Bangunan yang tinggi dan besar hendaknya memiliki dasar yang kokoh dan kuat agar tahan terhadap topan dan badai. Hal lain yang dapat kita petik dari hakikat ini adalah kita hendaknya membangun asas terlebi dahulu sebelum terbentuknya bagunan yang besar. Jika tidak diperhatikan tentang asas, maka akan sia- sia lah usaha kita dan bengunan yang walaupun bagaimana indahnya akan mudah hancur. 2. Penanaman aqidah hendaknya dilakukan oleh para pendidik di waktu usi dini kanak- kanak , sebab di usia ini anak lebih mudah lebih melekat dalam benak fikirannya dalam menerima dan menyerap segala bentuk pelajaran serta pengajaran yang diajarkan oleh pendidik dan tak akan mudah luntur oleh gangguan yang akan menggodanya. Betapa besar peranan pendidikan untuk diajarkan atau diterapkan pada anak dii usia dini, sebuah pepatah menyebuka ‘’ Belajar di waktu kecil laksana mengukir diatas batu, dan belajar di waktu dewasa laksana mengukir diatas air. 3. Dalam rangka mempersipakan generasi Islam yang bertaqwa, dan berakhlaq mulia, pimpinan Madrasah Ar- Rahmah telah mengadakan berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh guru- guru di sekolah dengan melibatkan murid- murid sebagai peran utamanya, dalam rangka merealisasikan ajaran Islam dengan kegiatan seperti shalat berjama’ah, pengajian umum, menyelenggarakan hari- hari besar Islam, dan Lain- lain. 4. Kepala sekolah pada setiap kesempatan, seperti pada upacara sekolah setiap senin pagi selalu memberikan wajangan yang bersifat prefentif menekankan pada murid untuk menghindari menjauhkan segala sesuatu yang dapat merusak moral dibawa masuk kedalam lingkungan sekolah. Sebagai contoh : buku- buku porno, obat terlarang, berpakaian yang ketat dan sebagainya. 49