32
d. Keadaan Akhlaq Anak Madrasah Ibtidaiyah Ar- Rahmah
Seorang failusuf kenamaan , Charles reade, berkata: ;; bila kita telah yakin akan sesuatu pandangan atau fikiran, tanamkanlah buah fikiran itu
dalam
suatu perbuatan. Nanti anda akan menuai menikmati hasil yang bernama tingkah laku. Tanamahkanlah ulang- ulangilah tingkah laku itu, nanti anda akan dapat suatu kebiasaan .
Tanamkanlah kebiasaan brulang- ulang itu nanti anda akan mendapatkan suatu watak. Dan tanamkanlah watak itu, nanti anda akan mendapat nasib.
13
Jelaslah, perbuatan yang sering diulang- ulang melakukannya tentulah akan menjadi kebiasaan. Bila kebiasaan terus diulang- ulang maka terjadilah suatu watak. Dan bila watak itu
telah menjadi predikat bagi diri seorang tersebut dengan cara mempraktekan suatu perbuatan yang sama tadi, maka orang tersebut artinya telah berkpribadian tertentu. Dan kepribadian
itulah nantinya membuat orang lain tahu tentang dirinya. Prilaku- prilaku pusitif yang terus dikembangkan pada siswa Madraah Ibtidaiyah Ar-
Rahmah, yang merupakan proyek binaan sekolah dapat dilihat daru usaha cara siswa dalam hal berpakaian, mengucapkan salam baik kepada 40ating teman atau saat berjumpa dengan
guru, menutup aurat bagi siswa wanita jilbab , pergaulan yang harmonis antar 40ating mereka, shalat berjama’ah, taat akan peraturan sekolah, dll.
Menurut Dr. Abdur. Razak yang perlu diperhatikan dalam membina anak bagi seorang pendidik ialah :
13
Umar Hasyim, Cara Mendidik Anak Dalam Islam, Surabaya : PT. Bina Ilmu, 1985 , cet. Ke‐2, h. 160
33 1.
Berusaha mengenalkan kepada mereka anak didik dengan TuhanNya. Usaha ini sangat berguna bagi kehidupannya kelak, lantaran akan memudahkan anak dalam mengenal diri
dan lingkungannya serta orang- orang yang berada disekelilingnya. 2.
Berusaha menumbuhkan daya nalar anak, terutama kemampuan bertindak dalam mendapatkan suatu hal – hal yang mereka anggap masih baru.
3. Mengenalkan dan membekali anak- anak dengan kebudayaan dan pemikiran Islam, untuk
membentuk dasar- dasatr pemikiran dan keyakinan Islam pada akal, otak, jiwa dan pikiran mereka.
4. Melatih dan menjaga anak meninjau kembali berbagai kemajuan yang telah dicapai Islam
pada masa lalu, untuk dapat menentukan sikap demi kemajuan di masa yang akan datang . sehingga pekerjaan yang akan ia kerjakan di masa yang akan dating, harus bercermin pada
kemajuan di masa lalu, bahkan kalu bisa kemajuan yang telah dicapai di masa lalu dapat dijadikan barometer, agar penganan tugas dan pekerjaan yang sekarang dan yang akan
dating akan menghasilkan keberhasilan dan mencapai sasaran yang diinginkan. 5.
Membentuk dan mengusahakan mereka menjadi generasi yang sempurana lahir dan batin, yang bernaung dibawah panji- panji Islam. Membiasakan mereka untuk mengenal dan
lebih cinta Allah ketimbang yang lain. Kemudian menumbuhkan jiwa saling bantu dan menolong serta salling memahami diantara generasi muda Islam.
6. Berusaha terus menanamkan nafas taqwa kedalam jiwa anak, agar pembentukan akhlaq
mereka tidak teracuni oleh yang lain kecuali kedalam yang mulia. Sedangkan jiwa anak