Pemilihan Pokok Masalah PENDAHULUAN
1 2
Kita tahu dan mengerti bahwasannya setiap usaha pendidikan akan membawa perubahan pada orang yang bersangkutan, karena pendidikan merupakan jalan menuju
penguasaan sesuatu ilmu pengetahuan, sementara ilmu pengetahuan adalah suatu kekuatan bagi manusia.
Oleh sebab itulah, Rasulullah sangat mementingkan urusan pendidikan. Beliau tidak pernah melalaikna masalah pendidikan bagi ummatnya, sementara pekejaan inti beliau semasa
hidupnya adalah dakwah Islamiyah, yang menjadi pokok atau dasar dari gerak dan langkah beliau semasa hidupnya.
Dakwah Islamiyah itu sendiri sebenarnya merupakan suatu pendidikan, yang beliau aksanakan dengan penuh kesungguhan dan pengorbanan baik secara moral maupun material,
yang kemudian membuahkan keberhasilan dan kesuksesan dalam bentuk semakin banyak orang
yang mengikuti dan berpegang teguh terhadap ajaran Islam, yang sampai kini bertambah bahkan bertambah terus jumlah pemeluknya.
Masyarakat adalah kumpulan dari manusia . sedangkan setiap manusia tanpa kecuali mengalami suatu masa yang disebut masa kanak- kanak, dan seorang anak adalah benih dari
suatu masyarakat. Jika benih tersebut baik, kemungkinan besar masyarakat yang terbentukpun menjadi masyarakat yang baik pula. Begitu juga sebaliknya, berangkat dari kenyataan ini
maka Islam menyatakan bahwa anak- anak merupakan benih yang akan tumbuh menjadi masyarakat yang akan datang. Oleh karena nya yang diperhatikan pertama kali oleh Islam
pada anak- anak adalah pendidikan aqidah, akhlaq yang baik, lurus dan suci.
3 Semua pendidikan yang diberikan ini, semata- mata ditujukan agar dapat membentuk
anak menjadi anak yang bersih dan suci dalam arti yang seluas- luasnya. Seorang anak yang telah dengan benar dididik secara Islam, diharapkan pada
gilirannya akan mampu mengemban tugasnya sebagai seorang muslim, dapat membagi waktu untuk dunia dan akherat, yang akan membawanya menuju keselamatan, kesejahteraan,
kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akherat kelak. Mengapa kita harus kembali kepada ajaran Islam ? jawabnya adalah : karena salah satu
keutamaan Islam bagi ummat manusia , adanya metode dalam membina tingkah laku akhlaq , membina ummat dan membina budaya, serta memberlakukan prinsip- prinsip kemuliaan di
dalam kehidupan masyarakat dan mengangkat peradaban yang baik. Kesemuanya itu mempunyai tujuan untuk merubah prilaku kehidupan manusia, khususnya ummat Islam itu
sendiri dan mengangkat mereka yang acuh tak acuh terhadap keislamannya, serta membawanya dari kegelapan syirik, kebodohann, kesesatan dan kerancauan hidup yang
melanda mereka, menuju kepada cahaya tauhid damn ketentraman hidup serta kebahagiaan di dunia akherat dengan berpegang teguh kepada Al- Qur’an dan mengikuti ajaran- ajaran yang
diperintahkan Rasulullah Saw. Dalam hal ini Allah swt berfirman :
ْ بﺎ آ و رْﻮ ﷲا ْ آ ءﺎ ْﺪ 15
ﷲا ىﺪْﻬ و ْ ا اﻮْ ر ا
رﻮ ا ﻰ ا ﺔ ﻈ ا ْ ﻬ ﺮْ ْ ْ طاﺮ ﻰ ا ْ ﻬْﺪْﻬ و ْذﺈ
16 ةﺪ ﺎ ا
5 =
15 -
16
4
….sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan . dengan kitab itu Allah menunjuki orang- orang yang mengikuti keridhaanNya
ke jalan keselamatan , dan dengan kitab itu pula Allah mengeluarkan orang- orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizinNya, dan menunjuki mereka
ke jalan yang lurus. S. Al- Maidah : 15-16
Didalam membina generasi muda muslim agar mempunyai Akhlaqul Karimah yang mantap, maka penulis berpendapat perlunya memasukkan pendidikan agama khususnya
pendidikan aqidah pada masa usia dini masa kanak- kanak. Jika pada masa kanak- kanak mereka tumbuh dan berkembang pada landasan Iman kepada Allah dan terdidik untuk ingat,
bersandar, meminta pertolongan dan berserah diri kepadaNya, maka si anak akan menerima respons secara ingstingtif didalam menerima setiap kemuliaan dan keutamaan , disamping
terbiasa melakukan perbuatan yang mulia dan tercermin dari anak tersebut suatu sikap kemuliaan. Benteng pertahanan religus yang berakar pada hati sanubarinya , kebiasaan
mengingat Allah yang telah dihayati dalam dirinya dan intropeksi diri yang telah menguasai seluruh pikiran dan perasaannya, dapat memisahkan anak dari sifat- sfatnya yang
negative, kebiasaan- kebiasaan dosa dan tradisi- tradisi jahliliyah yang merusak . bahkan penerimaanya terhadap setiap kebaikan akan menjadi salah satu kebiasaan dan kesenangan
nya terhadap keutamaan dan kemuliaan menjadi akhlaq dan sifat yang paling menonjol.
5 Terlaksannya syariah Islam dan ajaran- ajaran akhlaq nya di dalam kehidupan
masyarakat juga ditentukan oleh aqidah. Betapa besar peranan aqidah dalam menjalankan roda kehidupan masyarakat dalam menuju kemuiaan hidup dan keluhuran jiwa, sayid sabic berkata
:’’ Aqidah itu adalah suatu kepercayaan yang tidak memaksa, tidak sukar diterima oleh akal pikiran, tetapi kuasa untuk mengarahkan manusia menuju kearah kemuliaan dan keluhuran
dalam kehidupan ini.’’
1
Jika masa kanak- kanak orang tua atau orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan agama aqidah , maka kemungkina besar jika anak tumbuh dewasa ia berdiri
diatas dasar kepasikan, penyimpangan, kesesatan dan kekafiran. Bahkan ia akan selalu mengganggu kehidupan orang lain. Dan nafsu syetannya selalu menjadi pijakannya.
Diddalam membina anak agar mempunyai aqidah yang kuat dan melekat didalam hati sanubarinya dengan kokoh serta dapat memperlihatkan sikap yang luhur , maka pada sisi lain
kita tidak dapat mengabaikan peranan para pendidik Islam dalam memberikan ajaran Islam kepada anak didik. Dr Abdullah Nashih Ulwan didalam menyoroti permasalahan ini
mengatakan :
‘’ para pendidik dengan segala bentuk dan keadaannya, jika mengambil metode Islam dalam mendidik kebisaan , membentuk aqidah dan budi pekerti , maka pada umumnya, anak
anak akan tumbuh dalam aqidah Islam yang kokoh, akhlaq luhur,
1
Syahminan Zaini, Kuliah Aqidah Islam, Surabaya : Al- Ikhlas, 1985 , h.50
6 sesuai dengan ajaran Al- Qur’an. Bahkan memberikan teladan kepada orang lain, dengan
berprilaku yang mulia dan sifat yang terpuji’’.
2
Sejauh mana aqidah Islamiyah dapat memberikan warna dalam pembentukan akhlaqul Karimah pada anak, maka penulis dalam hal ini memilih judul dalam penulisan skripsi ini
tentang :’’Penerapan Akhlaqul Karimah Siswa Madrasah Ibtidaiyah Ar- Rahmah di Kelurahan Kelapa Dua Wetan Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur’’.
Diangkatnya permasalahan ini oleh penulis dalam penyusunan skripsi, mengingat aqidah Islamiyah merupakan benteng yang paling mendasar dari ajaran Islam, yang dari
konsekuensi ajaran tersebut akan dapat membentuk manusia- manusia yang bertaqwa kepada Allah zat yang maha tinggi dan akan melahirkan pula manusia yang mulia dalam
perbuatannya, perkataan, fikiran dan pergaulan hidup yang harmonis dikalangan masyarakat. Madrasah Ibtidaiyah Ar- Rahmah terletak pada kawasan lingkungan yang sedang
terjadi proses perubahan sosial, dimana semakin banyak penduduk pendatang baru yang memenuhi permukiman daerah tersebut, sementara pada sisi lain kemajuan teknologi dan
kebudayaan telah merambat masuk pada lokasi tersebut yang sedikit banyaknya dapat mempengaruhi masyarakat Kelapa Dua Wetan khususnya masyarakat sekitar Madrasah Ar-
Rahmah dalam bertingkah laku, pola berfikir, bergaul bahkan dalam menerima perubahan baik yang sifatnya positif atau negatif. Agar masyarakat terutama generasi baru tak terlena
begitu saja dalam menerima kemajuan yang
2
Abdullah Nashih Ulwan, Pedoma Pendidikan Anak Dalam Islam, Terjemahan Tarbiyaul ‘l- Aulad Fi ‘L Islam, Alih bahasa : Saifullah Kamalie, Lc. Et al Bandung : Asy- Syifa’, 1988 , cet ke-1, h.63
7 mempunyai dampak negative. Maka perlu dibentengi suatu bentuk pendidikan Islam yang
dapat menyaring arus kemajuan yang berdampak negative,dengan cara memberikan bekal kepada anak didik ajaran- ajaran Islam terutama ajaran Aqidah. Ini diperlukan agar di dalam
masyarakat tercipta suatu masyarakat yang dinamis dengan benteng aqidah yang berakar kuat dalam hati dan diharapkan pula dalam pergaulan sosial dapat memperlihatkan atau
menampakkan ketinggian dan kemuliaan ajaran Islam.
8