Pengertian Aqidah PENDIDIKAN AQIDAH DI MADRASAH IBTIDAIYAH AR- RAHMAH

26 Imam Al- Ghazali berkata : ‘’ anak- anak adalah amanh bagi kedua orang tuanya, dan hatinya yang suci adalah permata yang mahal harganya, karenanya jika dibiasakan pada kebaikan dan diajarkan kebaikan padanya, maka ia akan tumbuh pada kebaikan tersebut, dan akan berbahagialah di dunia dan akhirat…’’ 9 Rasulullah saw memerintahkan kepada kita untuk mengajarkan kalimat La Ilaha Illallah kepada anak, sebagai mana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Al- Hakim dari Ibnu Abbas dari Rasulullah saw, bahwasannya beliau berkata : ﷲا ا ا ﺔ آ لوا ْ ﻜ ﺎ ْ ﻰ ﻮ ْا ‘’ Ajarkanlah pada anak- anak kalian kata- kata pertama dengan La Ilaha Illallah’’. 10 Dalam kaitan ini Alah telah menegaskan dalam firmanNya yang berbunyi : ْ لﺎ ْذاو ﻈ ﻮه و ْ ﷲﺎ ْكﺮْ ْﻈ ْﻈ كْﺮ ا نا 37 – 13 …dan ingatlah ketika Luqman berkata pada anaknya, diwaktu ia member pelajaran kepadanya : ‘’ Hai anakku 1 jangan lah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar- benar kedzaliman yang benar. S. Luqman : 13 Dari segi praktis hendaknya anak dibiasakan agar beriman sepenuh jiwa dengan mengemukakan benda- benda yang mencerminkan kekuasaan Allah yang dapat dilihat oleh anak- anak, seperti bunga yang warna- warni, langit, gunung – gunung 9 abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, Alih Bahasa : Saifullah Kamalie, Lc. Etal Bandung : Asy‐ Syifa, 1988 , cet. Ke‐1, Jilid 2, h. 59 10 Ibid ., h. 59 27 yang menjulang tinngi, lautan yang luas, manusia, hewan- hewan dan lain sebagainya. 28

C. Pendidikan Aqidah Di Madrasah Ibtidaiyah Ar- Rahmah

M. Ngalim Purwanto mengatakan : ‘’ Pendidikan ialah bimbingan yang diberikan secara sengaja oleh orang dewasa kepada anak- anak , dalam pertumbuhannya jasmani dan rohani agar berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat’’. 11 Soegarda poerbawakatja, H.A.H. Harahap mengatakan : ‘’ Pendidikan adalah usaha manusia untuk membawa si anak yang belum dewasa ke tingkat kedewasaan dalam arti sadar dan mampu memikul tanggung jawab atas segala perbuatannya secara moril’’. 12 Ahamad D. Marimba mengatakan : ‘’ pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang utama’’. 13 Dari berbagi definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak dalam rangka membentuk kepribadian anak, a garbernorma bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat. 11 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung ; CV. Remaja Karya, 1985 , h. 11 12 Soegarda Poerbawakatja, dan H.A.H Harahap, Ensiklopedia Pendidikan, Jakarta : Gunung Agung, 1981 , h. 214 13 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Al‐ Ma’arif, 1986 , cet. Ke‐6, h. 19 29 Materi pelajaran Aqidah di Madrasah Ibtidaiyah Ar- Rahmah meliputi pokok bahasan :

a. Keimanan

Dalam memberikan bahasan keimanan ini , pengenalan dan penekanannya pada rukun iman. Untuk benar- benar anak didik mengetahui dan menghayati tentang bahasan keimanan ini, dilakukan beberapa usaha pengenalan terhadap adanya Allah, sifat- sifat Allah dan bagaimana cara bersyukur kepada Nya. Ussaha- usaha yang dilakukan oleh pendidik adalah dengan mengajak anak siswa memperhatikan keadaan alam semesta dan kebesaran- kebesaran ciptaan Allah yang dapat dilihat disekitar kita, sebagai bukti yang rasional terhadap adanya Allah. Selain itu guru mengarahkan anak didik untuk mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita , baik berupa kekayaan alam, udara yang kita hisap, energy matahari, dan sebagainya, dengan melakukan ibadah kepada Allah . b. Kisah Para Rasul Untuk mempertebal aqidah keimanan pada siswa , guru berusaha mengaitkan tentang aqidah ini dengan pelajaran kisah para rasul tarikh rasul , dengan memetik hikmah yang terjadi pada kejadian- kejadian kehidupan Rasul. Juga bagi anak didik diajarkan menghormati Rasul, mentaati dan meneladaninya. Taat pada ajaran- ajaran rasul Allah adalah dengan cara membenarkan dan menjalani apa- apa yang telah dilakukan oleh para Nabi , ketinggian dan keteguhan pribadi para Rasul yang tak pernah lepas dari ketauladanan dari kekuatan aqidah yang Allah berikan pada mereka, ketinggian dan ketaatan aqidah ini, patut bagi siswa untuk mencontohnya. 30

c. Malaikat

Malaikat termasuk ssalah satu makhluk ghaib yang Allah ciptakan, yang patut diimani. Mengenal malaikat termasuk ruang lingkup pembinaan aqidah yang diajarkan oleh para guru . para siswa ditekankan untuk mengetahui masing- masing tugas yang ada pada malaikat yang waji kita kenal, sebab dengan perkenalan tersebut dapart mempertebal aqidah siswa pada Allah. Sebagai contoh : jika para siswa selalu beramal baik atau melakukan perbuatan yang jelek, selalu mengawasi dua malaikat yang selalu mencata amal yang baik dan jahat. Dengan contoh tersebut jika terlintas pada pemikiran siswa untuk berbuat apa yang dilarang oleh agama, maka ia akan merasakan bahwa perbuatannya tersebut selain diawasi oleh Allah, juga malaikat siap mencatat perbuatan tersebut. Dari keterangan diatas , maka pembentukan aqidah siswa tak lepas dari sejauhmana siswa dapat mengimani keberadaan malaikat serta fungsinya sebagai makhluk Allah. Mengimani kitab- kitab Allah, hari kiamat dan iman terhadap ketentuan- ketentuan Allah serta contoh- contoh kehidupan para sahabat dan orang- orang yang teguh imannya, diajarkan kepada siswa. Pengajaran ini bertujuan agar siswa dapat mencontoh perilaku mereka, keteguhan aqidah yang dimilikinya dan ketaatan dalam beribadahnya. Seperti tercatat dalam sejarah , ada seorang sahabat dari golongan budak yang bernama Bilal yang masuk Islam. Karena beliau mempertahankan keislamannya, beliau rela tubuhnya disiksa sangat keras dan dijemur diterik matahari padang pasir. Sebab apa beliau sampai demikian hebat mempertahankan Islam, karena sudah terpatri di dalam 31 jiwanya aqidah yang kuat dari ajaran agama yang benar yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Dengan memberikan siswa sebanyak mungkin tentang kisah- kisah keimanan , diharapkan siswa dapat membandingkan dan menarik kesimpulan bahwa dengan aqidah yang teguhlah sesuatu halangan yang akan menjerumuskan kita pada kemungkaran dan prilaku jelek yang melanggar nilai- nilai kebenaran Islam dapat dikalahkan. Saat ini kehidupan manusia semakinmaju, baik dalam ilmu pengetahuannya, kebudayaannya atau kehidupan sosialnya. Tak jarang dengan banyak kemajuan yang telah dicapai oleh manusia ada yang berdampak negative, yang kalau aqidah kita lemah, maka kita kan terbawa arus kenegatifan tersebut dan semakin jauh dari nilai- nilai kebenaran Islam.