19
stretegi, rutinitas, software, hardware, dan semua hal yang nilainya terhadap perusahaan lebih tinggi daripada nilai materinya.
21
c. Capital Employed atau Relational Capital
22
Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata. Relational capital merupakan hubungan yang
harmonisassociation network yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari pemasok yang handal dan berkualitas,
berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan
pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar. Relational capital dapat muncul dari berbagai bagian di luar lingkungan perusahaan yang dapat
menambah nilai bagi perusahaan tersebut. Relational capital antara lain terdiri dari: merk, pelanggan, loyalitas
pelanggan, nama perusahaan, jaringan distribusi, kolaborasi bisnis, perjanjian lisensi, kontrak yang menguntungkan dan perjanjian franchise.
5. VAIC Value Added Intellectual Coefficient
Metode Value Addde Intellectual Capital Coefficient VAIC
dikembangkan oleh Ante Pulic pada tahun 1998 yang di desain untuk menyajikan
21
Novia Wijaya, “Pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar
perusahaan perbankan dengan metode value added intellectual coefficient ”, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 14, No. 3 Desember, 2013, h. 166
22
Tjiptohadi Sawarjuwono dan Agustine P rihatin Kadir, “Intellectual Capital: Perlakuan,
Pengukuran dan Pelaporan Sebuah Library Research”, Jurnal Akuntansi Keuangan, Vol. 5 No. 1 Mei 2003, h. 38.
20
informasi tentang value creation efficiency dari aset berwujud tangible asset dan asset tidak berwujud intangible asset yang dimilkiki perusahaan.
23
VAIC merupakan instrument untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan.
Definisi Pulic tentang efisiensi disini adalah menghasilkan nilai tambah sebesar mungkin dengan menggunakan sumber daya yang ada. Pendekatan ini relatif
mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan, karena dikonstruksi dari akun-akun dalam laporan keuangan perusahaan.
Model VAIC dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added. Value Added adalah indikator paling objektif untuk menilai
keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai value creation. VA dihitung sebagai selisih antara output dan input. Output
OUT merepresentasikan revenue. Didalam laporan keuangan terdapat dalam akun pendapatan operasional dan pendapatan non operasional. Input IN
mencakup seluruh beban yang digunakan dalam meperoleh revenue. Hal paling penting dalam model ini adalah bahwa beban karyawan labour expenses tidak
termasuk dalam input. Karena peran aktifnya dalam proses penciptaan nilai, maka intellectual potencial yang direpresentasikan dengan labour expenses tidak
dihitung sebagai biaya dan tidak termasuk dalam kompunen IN, karena itu aspek kunci dalam model Pulic ini adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas
penciptaan nilai value creatio entity. Didalam laporan keuangan komponen IN terdapat dalam akun bagi hasil untuk investor dana tidak terikat, beban penyisihan
23
Faezal Thaib, “Value Added Intellectual Capital VAHU, VACA, STVA, Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Periode 2007-
2011”. Jurnal EMBA, Vo.1, No.3, September, 2013,h. 153
21
penghapusan aktiva, beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi, beban operasional dikurang beban karyawan, dan beban non operasional.
Setelah memperoleh nilai value added, maka selanjutnya adalah mencari informasi tentang seberapa efisien value added diciptakan. Caranya adalah dengan
mengitung komponen-komponen utama dari VAIC yaitu VACA Value Added Capital Employed, VAHU Value Adde Human Capital dan STVA Structural