13
Satu kesepakatan umum dalam teori stakeholder dimana alaba akuntansi hanyalah merupakan ukuran return bagi pemegang saham stakeholder,
sementara value added adalah ukuran yang lebih akurat yang diciptakan stakeholder dan kemudian disalurkan kepada stakeholder yang sama. Value added
yang dipandang mempunyai ketepatan yang lebih tinggi dihubungkan dengan return yang dianggap sebagai ukuran bagi stakeholder.
12
3. Intellectual Capital Modal Intelektual
Modal Intelektual bisa juga disebut sebagai intellectual property, intellectual asset, dan knowledge asset. Namun sebenarnya ketiga istilah tersebut
memiliki konsep yang berbeda. Modal Intelektual dianggap sebagai pengetahuan dengan nilai yang potensial. Ketika pengetahuan tersebut telah ditegaskan dengan
adanya kepemilikan, maka pengetahuan tersebut menjadi intellectual property yang memiliki nilai yang dapat diukur tergantung penggunaannya. Pengetahuan
yang memiliki nilai tertentu dan penggunaannya yang spesifik untuk tujuan tertentu menjadi aset intelektual bagi pemiliknya. Modal intelektual menunjukkan
pengetahuan yang ditransformasikan menjadi sesuatu yang bernilai bagi perusahaan, sedangkan aset intelektual atau knowledge asset merupakan
pertukaran bentuk bagi transformasi pengetahuan tersebut.
13
12
Rulfah M. Daud dan Abrar Amri, “Pengaruh Intellectual Capital dan CSR terhadap Kinerja Perusahaan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI”, Jurnal Telaah dan
Riset Akuntansi, Vol. 1, No.2, Juli 2008, h. 215
13
Novia Wijaya, “Pengaruh Intellectual Capital terhadap kinerja keuangan dan nilai pasar
perusahaan perbankan dengan metode value added intellectual coefficient ”, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 14, No. 3,Desember, 2013, h. 160
14
Intellectual capital dapat diartikan sebagai saham atau modal yang berbasis pada pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini juga merupakan
hasil akhir dari proses transformasi pengetahuan atau pengetahuan itu sendiri yang dijadikan dalam bentuki aset atau hak intelektual perusahaan.
Perhatian terhadap pengelolaan intellectual capital IC telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan karena adanya kesadaran
bahwa modal intelektual merupakan sumber daya bagi perusahaan untuk dapat menciptakan nilai. Ketertarikan mengenai intellectual capital IC berawal ketika
Tom Stewart, Juni 1991, menulis sebuah artikel yang berjudul Brain Power-How Intellectual Capital Is Becoming America’s Most Valuabel Asset, yang mengantar
IC kepada agenda manajemen.
14
Ada banyak definisi berbeda mengenai modal intelektual intellectual capital diantaranya:
a. Stewart, seperti dikutip oleh Astuti dan Sabeni, mendefinisikan Intellectual Capital sebagai berikut:
15
”Intellectual Capital is the term given to the combined intangible assets of market, intellectual properti, human centred and
infrastructure – wich enable the company to function”.
Modal Intelektual adalah istilah yang diberikan terhadap gabungan aktiva tidak berwujud pada pasar, kekayaan intelektual , human-
14
Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 18
15
Astuti dan Sabeni, ”Hubungan Intellectual Capital dan Business Performance dengan
Diamond Spesification : Sebuah Perspektif Akuntansi ”, Simposium nasional Akuntansi VIII, Solo,
September 2005, h. 696