11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Resource-BasedTheory
Resource-Based Theory RBT adalah suatu pemikiran yang berkembang dalam teori manajemen strategik dan keunggulan kompetitif perusahaan yang
meyakini bahwa perusahaan akan mencapai keunggulan apabila memiliki sumber daya yang unggul.
9
Berdasarkan resource-based view of the firm, sumberdaya perusahaan merupakan pemicu dibalik keunggulan bersaing dan kinerja. Berbeda
dengan pandangan sebelumnya yang lebih banyak memberikan penekanan dan peran strategis aset fisik berwujud, resource-based view of the firm, melihat
bahwa kinerja unggul perusahaan hanya mungkin dicapai dengan mengakuisisi, memperoleh, menguasai, dan menggunakan aset-aset strategis yang vital bagi
keunggulan bersaing dan kuat pengaruhnya bagi kinerja keuangan. Aset-aset strategis tersebut meliputi baik aset berwujud maupun aset tidak berwujud.
Menurut Belkoui 2003. Konsepsi resource-based view of the firm telah banyak
9
Faezal Thaib, “Value Added Intellectual Capital VAHU, VACA, STVA, Pengaruhnya Terhadap Kinerja Keuangan Bank Pemerintah Periode 2007-
2011”. Jurnal EMBA, Vo.1, No.3, September, 2013, h. 153
11
12
diterima dalam disiplin ilmu dan literatur akuntansi, manajemen, ekonomi dan manajemen strategik.
10
Pada sisi lain, Knowledge-based view of the firm memberikan penekanan pada peran strategis pengetahuan, Intellectual Capital, serta kekayaan yang tidak
berwujud intangible assets sebagai sumber keunggulan bersaing dan untuk meraih kinerja superior. Kemampuan perusahaan untuk memobilisasi dan
mengeksploitasi aset tidak berwujudnya jauh lebih menentukan daripada melakukan investasi dan mengelola aktiva fisik yang berwujud. Sumberdaya tidak
berwujud intangible resource merupakan aktiva yang paling berharga bagi suatu perusahaan.
11
2. Stakeholder Theory
Penelitian ini didasarkan pada stakeholder theory, dimana teori ini lebih menitik beratkan pada posisi para stakeholder yang dipandang lebih memiliki
pengaruh. Kelompok inilah yang menjadi pertimbangan utama bagi suatu perusahaan untuk mengungkapkan atau tidak mengungkapkan suatu informasi
dalam laporan keuangan. Kelompok-kelompok stakeholder disini bukan hanya mencakup pelaku usaha dan pemegang saham perusahaan, tetapi juga para
pekerjaburuhkaryawan, pelanggan, pemasok, kreditor, pemerintah, masyarakat dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
10
Moh. Nasih, “Intelektual kapital dan Kinerja Perusahaan Perbankan di Indonesia”, Staff Pengajar Ekonomi Universitas Airlangga, h. 5
11
Ibid, h. 5