54
Tabel 4.2 Purposive Sampling
No Kriteria
Jumlah Perusahaan
1 Perusahaan yang secara konsisten
terdaftar di Jakarta Islamic Index JII pada tahun 2010-2013
14
2 Perusahaan yang tidak menggunakan
mata uang rupiah dalam laporan tahunan
2
3 Perusahaan
yang tidak
memiliki laporan tahunan lengkap dari tahun
2010-2013 1
4 Perusahaan yang memenuhi kriteria
11 5
Total sampel penelitian dari tahun 2010-2013 selama 4 tahun
11 x 4 = 44
Dari seleksi yang dilakukan, maka diambil sampel sebanyak 11 sampel perusahaan, diantaranya adalah:
Tabel 4.3 Sampel Penelitian Perusahaan 2010-2013
NO NAMA PERUSAHAAN
KODE BANK
1 PT Astra Argo Lestari Tbk
AALI 2
PT Aneka Tambang Persero Tbk ANTM
3 PT Astra Internasional Tbk
ASII 4
PT Indocement Tunggal Prakasa INTP
5 PT Kalbe Farma Tbk
KLBF 6
PT Lippo Karawaci Tbk LPKR
7 PT London Sumatera Tbk
LSIP 8
PT Semen Gresik Persero Tbk SMGR
9 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
TLKM 10
PT United Tractors Tbk UNTR
11 PT Unilever Indonesia Tbk
UNVR
55
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Value Added Intellectual Coefficient VAIC
VAIC merupakan instrument untuk mengukur kinerja Intellectual Capital perusahaan. Metode ini dikembangkan oleh Pulic tahun 1998 yang
didesain untuk menyajikan informasi tentang Value Creation Efficiency dari aset berwujud tangible assets dan aset tidak berwujud intengible assets
yang dimiliki perusahaan. Data VAIC yang digunakan adalah nilai VAIC pada 11 perusahaan
yang konsisten di Jakarta Islamic Index JII dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Data tersebut diperoleh dengan menghitung nilai Value Added
VA , VA dihitung dengan menjulah laba operasi, beban karyawan, depresi dan amortisasi. Setelah itu menghitung nilai VACA dengan membagi Value
Added dengan Capital Employed dana ekuitas + laba bersih , selanjutnya menghitung VAHU dengan membagi Value Added dengan Human Capital
beban karyawanbeban personalia. Selanjutnya menghitung STVA dengan membagi Structural Capital Value Added
– Human Capital dengan Value Added. Kemudian yang terakhir adalah menghitung nilai Value Added
Intellectual Coefficient VAIC dengan menjumlahkan koefisien-koefisien yang telah dihitung sebelumnya. Yaitu menjumlahkan VACA, VAHU,
STAVA. Data tersebut diperoleh dalam laporan tahunan yang terdapat dalam website
www.idx.co.id .
56
Gambar 4.1 Nilai VAIC Perusahaan di JII Tahun 2010-2013
Sumber: www.idx.co.id
data diolah Dalam tabel 4.4 diatas menunjukkan tingkat perkembangan VAIC
Perusahaan sampel selama 2010-2013. Selama periode penelitian, nilai VAIC mengalami fuktuatif, dimulai dari tahun 2010, nilai VAIC tertinggi dimiliki oleh
PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR dengan score 5,56 dan nilai VAIC terendah dimiliki oleh PT. Indocement Tunggal Prakasa INTP dengan score 1,64.
Pada tahun 2011, nilai VAIC tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR dengan score 6,19 dan nilai VAIC terendah dimiliki oleh
PT. Lippo Karawaci Tbk LPKR dengan score 1,97. Selanjutnya Pada tahun 2012, nilai VAIC tertinggi masih dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia UNVR
dengan score 6,07 dan nilai dengan score 6,07 dan nilai VAIC terendah dimiliki oleh PT. Lippo Karawaci Tbk LPKR dengan score 2,01. Dan terakhir pada
tahun 2013, nilai VAIC tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia UNVR
1 2
3 4
5 6
7
AALI ANTM ASII
INTP KLBF
LPKR LSIP SMGR TLKM UNTR UNVR
2010 2011
2012 2013
57
dengan score 5,56 dan nilai VAIC terendah dimiliki oleh PT. Aneka Tambang persero Tbk dengan score 1,79.
Berdasarkan parameter efisiensi Intellectual Capital yang telah dijelaskan di BAB II, penelitian ini mencoba memberikan peringkat kepada Perusahaan yang
konsisten di JII pada tahun 2010-2013. Berikut ini peringkat VAIC 11 Perusahaan sampel:
Tabel 4.4 PERINGKAT VAIC PERUSAHAAN DI JII 2010-2013
2010 2011
2012 2013
JII VAIC
JII VAIC
JII VAIC
JII VAIC
UNVR 5,56
UNVR 6,19
UNVR 6,07
LSIP 6,05
SMGR 5,39
SMGR 5,36
SMGR 5,56
UNVR 5,56
LSIP 5,19
LSIP 4,86
LSIP 5,24
SMGR 5,31
ANTM 5,12
UNTR 4,49
TLKM 4,77
TLKM 4,99
TLKM 4,91
TLKM 4,4
UNTR 4,21
KLBF 4,09
AASII 3,81
ANTM 4,06
KLBF 4,12
AASII 3,46
UNTR 3,66
AASII 3,81
AASII 3,56
UNTR 3,44
KLBF 3,51
KLBF 3,36
AALII 2,95
AALII 2,84
AALII 3,06
AALII 2,95
INTP 2,6
INTP 2,48
LPKR 1,89
INTP 2,34
ANTM 2,58
LPKR 2,07
INTP 1,64
LPKR 1,97
LPKR 2,01
ANTM 1,79
Sumber: www.idx.co.id
data diolah Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa secara umum kinerja Intellectual
Capital sudah efisien dalam memanfaatkan Intellectual Capital yang dimilikinya.
Terlihat bahwa hampir semua perusahaan yang memiliki nilai VAIC 2,50,
diantaranya PT. Unilever Indonesia Tbk UNVR, PT. Semen Gresik persero Tbk SMGR, PT. London Sumatera Tbk LSIP, PT. Aneka Tambang Persero
Tbk ANTM, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM, PT. Astra
58
Internasional Tbk AASI, PT. United Tractors Tbk UNTR, PT. Kalbe Farma Tbk KLBF, PT. Astra Argo Lestari Tbk AALI.
Secara keseluruhan selama periode penelitian 2010-2013 peringkat pertama nilai VAIC dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia UNVR. Nilai VAIC
tertinggi UNVR adalah VAIC = 6,19 2010-2012, hanya saja pada tahun 2013 posisinya digantikan oleh PT. London Sumatera Tbk LSIP dengan nilai VAIC =
6,05. Dan peringkat terakhir nilai VAIC dimiliki oleh PT. Indocement Tunggal
Prakasa 2010 dengan nilai VAIC = 1,64.
Perusahaan yang memiliki nilai VAIC yang tinggi dalam laporan tahunannya bank tersebut memberikan jumlah dana yang besar terhadap beban
karyawannya. Artinya, perusahaan tersebut memberikan perhatian yang cukup besar terhadap karyawannya. Dengan memberikan pelatihan dan mengembangkan
pengetahuan terhadap karyawannya melalui dana yang dikeluarkan untuk karyawan, sehingga karyawannya mampu memberikan nilai tambah bagi bank
tersebut. Selain itu bank tersebut mampu mengelola aset fisik modal dengan baik dan juga mampu menggunakan sumber informasi berteknologi tinggi serta
jaringan yang baik. Dengan demikian, perusahaan dengan nilai VAIC tinggi, berarti
perusahaan tersebut dapat memanfaatkan seluruh potensi sumberdaya yang dimiliki perusahaan dengan baik, baik itu karyawan human capital, aset fisik
physical capital, maupun structural capital. Berdasarkan parameter efisiensi modal intelektual yang dikembangkan oleh Pulic, peneliti Kamath 2007