Sedangkan M. Alisuf Sabri dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan menyebutkan fungsi motivasi belajar adalah
sebagai berikut:
38
a. .............................................................................................. Pend
orong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan. b.
............................................................................................. Pene ntu arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
c. .............................................................................................. Pense
leksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.
5. Tujuan motivasi belajar
Motivasi merupakan penggerak bagi seseorang untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Secara umum dapat dikatakan bahwa “tujuan
motivasi adalah menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemampuannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat
memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.”
39
Sedangkan bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya.
sebagai contoh, seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa yang maju ke depan kelas dan dapat mengerjakan hitungan matematika
di papan tulis. Bagi seorang guru, “tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan
kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dalam kurikulum
Sekolah”.
40
Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan memotivasi itu dilakukan. Tindakan
memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari
38
M. Alisuf Sabri, Psikologi…, h. 86
39
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, …, h.73
40
Ibid
oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi.
6. Cara meningkatkan motivasi belajar
Didalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Mengingat begitu
pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar, maka guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa-siswanya. Menciptakan
kondisi-kondisi tertentu dapat membangkitkan motivasi belajar. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di
sekolah, seperti yang terdapat dalam Sardiman, yaitu sebagai berikut:
41
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. b.
Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
sesuatu pekerjaan tersebut. c.
Saingan kompetensi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. d.
Ego-involvement Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai
prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. e.
Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Tetapi yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.
41
Sardiman. A. M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, …, h. 92-95
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
g. Pujian
Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
h. Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan
lebih baik. j.
Minat Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga
tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. k.
Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sedangkan Gage dan Berliner dalam Slameto, 2003
menyarankan sejumlah cara meningkatkan motivasi siswa, tanpa harus melakukan reorganisasi kelas secara besar-besaran, diantaranya adalah
sebagai berikut:
42
a. Pergunakan pujian verbal
Penerimaan sosial yang mengikuti suatu tingkah laku yang diinginkan dapat menjadi alat yang cukup dapat dipercaya untuk mengubah
prestasi dan tingkah laku akademis ke arah yang diinginkan.
42
Slameto, Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka
Cipta, 2003, h.54
b. Pergunakan tes dalam nilai secara bijaksana
Kenyataan bahwa tes dan nilai dipakai sebagai dasar berbagai hadiah sosial, menyebabkan tes dan nilai dapat menjadi suatu kekuatan untuk
memotivasi siswa. c.
Bangkitkan rasa ingin tahu siswa dan keinginannya untuk mengadakan eksplorasi
d. Untuk tetap mendapatkan perhatian, sekali-kali pengajar dapat
melakukan hal-hal yang luar biasa. e.
Merangsang hasrat siswa dengan jalan memberikan pada siswa sedikit contoh hadiah yang akan diterimanya bila ia berusaha untuk belajar.
f. Agar siswa lebih mudah memahami bahan pengajaran, pergunakan
materi-materi yang sudah dikenal sebagai contoh. g.
Terapkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam konteks yang unik dan luar biasa, agar siswa jadi lebih terlibat.
h. Minta siswa untuk mempergunakan hal-hal yang sudah dipelajari
sebelumnya. Hal ini menguatkan belajar yang lalu dan sekaligus menanamkan suatu pengharapan pada diri siswa bahwa apa yang
sedang dipelajarinya sekarang juga berhubungan dengan pengajaran yang akan datang.
i. Pergunakan simulasi dan permainan
Kedua hal ini akan memotivasi siswa, meningkatkan interaksi, menyajikan gambaran yang jelas mengenai situasi kehidupan
sebenarnya, dan melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar.
j. Pengajar perlu memahami dan mengawasi suasana sosial di
lingkungan sekolah, karena hal ini besar pengaruhnya atas diri siswa. Guru memiliki peranan strategis dalam menumbuhkan motivasi
belajar peserta didiknya melalui berbagai aktivitas belajar yang didasarkan pada pengalaman dan kemampuan guru kepada siswa secara
individual. Selain guru, orang tua juga sangat berperan aktif dalam menumbuhkan belajar siswa dirumahnya. Beberapa strategi motivasi
yang dapat dilakukan dalam pembelajaran, sebagaimana yang dituliskan oleh Iskandar 2009 dalam bukunya yaitu sebagai berikut:
43
a. Memberikan penghargaan dengan menggunakan kata-kata.
b. Memberikan nilai ulangan sebagai pemacu siswa untuk belajar lebih
giat. Dengan mengetahui hasil yang diperoleh dalam belajar maka siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.
c. Menumbuhkan dan menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri siswa.
d. Mengadakan permainan dan menggunakan simulasi. Mengemas
pembelajaran dengan menciptakan suasana yang menarik sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan dapat melibatkan
afektif dan psikomotorik siswa. Proses pembelajaran yang menarik akan memudahkan siswa memahami dan mengingat apa yang
disampaikan. e.
Menumbuhkan persaingan dalam diri peserta didik. f.
Memberikan contoh yang positif, artinya dalam memberikan pekerjaan kepada siswa, guru tidak dibenarkan meninggalkan
ruangan untuk melaksanakan pekerjaan lainnya. g.
Penampilan guru yang menarik, bersih, rapih dan sopan serta tidak berlebih-lebihan akan memotivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Termasuk juga kepribadian guru, guru yang masuk kelas dengan wajah tersenyum dan menyapa siswa dengan ramah
akan membuat siswa merasa nyaman dan senang mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.
C. Model Pembelajaran Kooperatif dan Konvensional