perlu merasa iri dalam kelompok karena setiap anggota akan mendapat tugas yang sama. Dan diharapkan, model pembelajaran kooperatif tipe SNH dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika siswa.
Oleh karena itu, penulis mengangkat judul : ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe SNH
Structured Number Head Terhadap Motivasi Belajar Matematika Siswa
”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Motivasi belajar matematika siswa masih tergolong rendah.
2. Model pembelajaran matematika yang diterapkan di sekolah masih bersifat
konvensional dengan metode ekspositori. 3.
Meskipun dilakukan pengelompokkan siswa dalam pembelajaran, namun karena kurangnya kontrol dari guru sehingga siswa merasa kurang
mendapat bimbingan dalam belajar.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan serta untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan maka penulis membatasi pada:
1. Objek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII SLTPN 178 Jakarta.
2. Model pembelajaran kooperatif yang digunakan adalah tipe SNH
Structured Number Head. 3.
Indikator motivasi yang diteliti yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat, senang mencari dan
memecahkan masalah soal-soal, serta adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe SNH Structured Number Head lebih tinggi daripada motivasi belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran konvensional metode ekspositori? 2.
Apakah model pembelajaran kooperatif tipe SNH Structured Number Head berpengaruh terdapat motivasi belajar matematika siswa?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe SNH Structured Number Head berpengaruh terdapat
motivasi belajar matematika siswa dan apakah motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SNH
Structured Number Head lebih baik dari pada yang menggunakan model pembelajaran konvensional metode ekspositori.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Untuk mengatasi kejenuhan dalam belajar matematika dan menumbuhkan motivasi belajar matematika.
2. Bagi guru
Memberikan alternatif dalam pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif dan lebih memahami kondisi siswa sehingga dengan demikian
dapat memilih metode pembelajaran yang cocok bagi siswa. 3.
Bagi sekolah
Memberikan wacana baru tentang pembelajaran matematika yang diinginkan oleh para siswa.
4. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan bagi peneliti, sekaligus menambah pengalaman serta membantu memecahkan permasalahan pembelajaran matematika.
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Pembelajaran Matematika
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia, proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Belajar
terjadi secara sadar dan disengaja, artinya seseorang yang terlibat dalam peristiwa belajar seharusnya menyadari bahwa ia mempelajari sesuatu
sehingga terjadi perubahan pada dirinya. “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”
1
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasimateri pelajaran. Disamping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada
latihan membaca dan menulis. Sedangkan menurut Cronbach bahwa “belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu
menggunakan panca indra.”
2
Dengan kata lain bahwa belajar adalah suatu cara mengamati, membaca, meniru, mengintimasi, mencoba
sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu. Hilgard dan bower , Morgan, James O. Wittaker, Cronbach,
Howard L. Kingsley, Gage, Chaplin, Hintzman, Wittig, T. Jersild, Henry E. Garret, Fontana, Good dan Brophy adalah beberapa ahli yang
mendefinisikan belajar dengan menitikberatkan pada perubahan tingkah
1
Slameto, Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 2
2
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h. 5
9