Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Metode Penelitian Hipotesis Statistik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 178 Jakarta yang beralamat di Jl. Mawar No 6A Bintaro Pesanggrahan Jakarta Selatan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009-2010, yaitu dimulai pada bulan April sampai dengan bulan Mei. Secara rinci waktu pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 4 Waktu Penelitian Tanggal Jenis Kegiatan 16 Desember 2009 Wawancara dengan guru matematika 13 April – 25 Mei 2010 Penelitian mengajar di kelas 30 April 2010 Uji coba instrumen angket di kelas lain 01 Juni 2010 Pemberian instrumen angket motivasi belajar pada kelas eksperimen dan kontrol 21 Juni 2010 Wawancara dengan sebagian siswa

B. Populasi dan Sampel

Populasi target penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 178 Jakarta, mulai dari kelas VII sampai kelas IX. Sedangkan populasi terjangkau yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 178 Jakarta. Sedangkan sampel yang diambil dari populasi terjangkau yaitu dengan pengambilan dua kelas dari tujuh kelas yang ada. Dalam penelitian ini, kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen dan VIII.3 sebagai kelas kontrol. 46

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi Eksperimen Eksperimen Semu. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berbentuk Posttest Only. Rancangan ini terdiri dari 2 kelompok. Kelompok pertama diberi perlakuan khusus yaitu model pembelajaran kooperatif tipe SNH Structured Number Head, sedangkan kelompok yang kedua diberi perlakuan dengan model pembelajaran konvensional dengan metode ekspositori. Berikut rancangan desain penelitian posttest only: 1 Tabel 5 Rancangan Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Posttest Eksperimen X E T 1 Kontrol – T 1 Keterangan : X E = Perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe SNH Structured Number Head T 1 = Diberikan angket yang sama pada kedua kelompok sesudah perlakuan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar dalam bentuk skala Likert. Skala Likert ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden. Pernyataan yang diajukan dibagi kedalam dua kategori, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Indikator yang akan diukur melalui angket motivasi belajar dapat digambarkan sebagaimana terdapat dalam tabel berikut: 1 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah Bandung : CV Pustaka Setia,2001, h. 102 Tabel 6 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar No Item Pernyataan Sebelum Uji Validitas No Item Pernyataan Sesudah Uji Validitas No Indikator Positif Negatif Positif Negatif 1. Tekun menghadapi tugas 2, 14, 20 7, 16, 25 2, 13, 18 7, 23 2. Ulet menghadapi kesulitan 3, 9, 21, 27 5, 19 3, 9, 19, 25 5, 17 3. Menunjukkan minat dalam belajar 1, 11, 15, 24, 30 8, 17, 22, 28 1, 14, 22, 28 8, 15, 20, 26 4. Senang mencari dan memecahkan masalah 4, 13, 29, 32 12, 26, 31 4, 12, 27, 30 11, 24, 29 5. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 6, 18 10, 23 6, 16 10, 21 Jumlah 18 14 17 13 Keterangan : = Item pernyataan yang tidak valid Angket ini diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi tentang motivasi belajar matematika siswa. Dalam penelitian ini, menggunakan skala Likert yang terdapat 5 kategori jawaban yaitu: SS Sangat Sesuai, S Sesuai, R Ragu, TS Tidak Sesuai, dan STS Sangat Tidak Sesuai. Item skor berdasarkan jawaban yang dipilih dan jenis pernyataan yang positif dan pernyataan negatif. Untuk jawaban pernyataan positif skor bergerak dari jawaban Sangat Sering skornya adalah 5, Sering skornya 4, Ragu-ragu skornya 3, Tidak Sesuai skornya 2, dan Sangat Tidak Sesuai skornya 1. Untuk jawaban pernyataan negatif penskoran bergerak sebaliknya. Selain pemberian angket motivasi belajar matematika, dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa. Wawancara dalam penelitian ini merupakan komunikasi langsung antara peneliti dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Structured Number head SNH. Lampiran 18 Tujuan wawancara yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe SNH pada pembelajaran matematika di kelas VIII. 2.

E. Teknik Pengumpulan Data

Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen angket terlebih dahulu diuji cobakan kepada kelas lain untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas ini menggunakan rumus produk Momen Pearson memakai angka kasar sebagai berikut : 2 r xy 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Keterangan : N = banyaknya peserta tes X = skor butir soal Y = skor total r xy = koefisien relasi antara variabel X dan Y Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka hasil perhitungan dengan koefisien korelasi r hitung dapat dikonsultasikan ke r tabel hasil korelasi product-moment. Butiran soal dikatakan valid apabila r hitung r tabel pada taraf signifikan α = 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan nilai 05 , = α dan r tabel = 0,334 diperoleh bahwa dari 32 soal terdapat 30 soal yang dinyatakan valid Lampiran 7.

2. Uji Reliabilitas

2 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian…, h.130 Dalam penelitian ini, uji reliabilitas instrument angket menggunakan rumus Alpha sebagai berikut: 3 ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ ∑ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = 2 2 11 1 1 t i S S k k r Dengan Varians n n X X S 2 2 2 ∑ − ∑ = Keterangan : 11 r : reliabilitas instrument k : banyaknya pertanyaan 2 i S ∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item 2 t S : varians total X : skor tiap soal n : banyaknya siswa Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas diperoleh nilai reliabilitas soal sebesar 0,94 Lampiran 8 .

F. Tehnik Analisis Data

1. Uji Kenormalan Distribusi Populasi

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari data berdistribusi normal atau bukan. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji chi-square dengan langkah- langkah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis statistik H o = sampel berasal dari data berdistribusi normal H a = sampel bukan berasal dari data berdistribusi normal b. Menentukan 3 , 2 − k α χ dan kriteria pengujian. 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005, h.109 Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: Terima H o , apabila 3 , 2 2 − k hitung α χ χ Tolak H o , apabila 3 , 2 2 − ≥ k hitung α χ χ c. Menentukan hitung 2 χ dengan rumus: 4 i k i i i E E O ∑ = − = 1 2 2 χ Keterangan: k = jumlah kelas O i = frekuensi observasi ke-i E i = frekuensi harapan ke-i d. Membandingkan nilai hitung 2 χ dengan 3 , 2 − k α χ e. Menarik kesimpulan

2. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher. Rumus yang digunakan adalah: F = 2 2 2 1 S S dimana S 2 = 1 2 2 − − ∑ ∑ n n X X n Dengan F = homogenitas 2 1 S = varians terbesar 2 2 S = varians terkecil Adapun kriteria pengujiannya adalah Terima H o jika harga F hit ≤ F tab Tolak H o jika harga F hit F tab Ho: Varians populasi homogen 4 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian…, h.148 H a : Varians populasi tidak homogen Untuk taraf keyakinan α = 0,05 dan derajat kebebasan pembilang dk = n b -1 serta derajat kebebasan penyebut dk = n k -1 dengan n b merupakan ukuran sampel yang variansnya besar dan n k merupakan ukuran sampel yang variansnya kecil.

G. Hipotesis Statistik

Setelah dilakukan pengujian persyaratan, maka dilakukan dengan uji hipotesis yang menggunakan uji t. Uji hipotesis ini digunakan untuk menyelesaikan adanya perbedaan motivasi belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SNH Structured Number Head dan motivasi belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ekspositori. Langkah-langkah pengujian hipotesisnya adalah: 5 1. Rumus hipotesis Ho : μ e = μ k Ha : μ e μ k Keterangan: µ e : Rata-rata motivasi belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SNH Structured Number Head. µ k : Rata-rata motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional metode ekspositori. 2. Tentukan uji statistik a. Jika varians populasi homogen t hit K E K E n n Sg X X 1 1 + − = , dimana Sg = 2 - n + n 1 1 K E 2 2 K K E E S n S n − + − b. Jika varians populasi heterogen 5 Subana Sudrajat, Dasar-dasar ..., h. 160 t hit K K E E K E n S n S X X 2 2 + − = , dengan db 1 1 2 2 2 2 2 2 2 − + − + = K n S E n S n S n S n n K K E E K K E E Keterangan: e X = rata-rata motivasi belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SNH. k X = rata-rata motivasi belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional metode ekspositori. n e = jumlah sampel pada kelompok eksperimen n k = jumlah sampel pada kelompok kontrol 2 e S = varians kelompok eksperimen 2 k S = varians kelompok kontrol 3. Tentukan tingkat signifikans Tingkat signifikans yang diambil dalam penelitian ini adalah dengan derajat keyakinan 95 dan taraf signifikan α = 5 serta dk = n E + n K . Rumus t ɑdk 4. Tentukan kriteria pengujian Kriteria pengujian pada pengolahan data dilakukan dengan operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan antara t hit dengan t tabel. 5. Dilakukan pengambilan kesimpulan 6. Setelah didapat hasil perhitungan ternyata: Terima Ho jika t hitung ≤ t tabel Tolak Ho jika t hitung t tabel

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 178 Jakarta Selatan kelas VIII, dengan pengambilan dua kelas dari tujuh kelas yang ada sebagai sampel. Dari pengambilan sampel tersebut diperoleh kelas VIII.2 sebanyak 39 siswa sebagai kelas ekperimen dan kelas VIII.3 sebanyak 40 siswa sebagai kelas kontrol. Materi pembelajaran matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah Bangun Ruang Sisi Datar dengan 8 kali treatment. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar matematika siswa, yang terdiri dari 30 butir pernyataan meliputi lima indikator motivasi belajar yang ditentukan. Angket motivasi belajar matematika ini diberikan kepada kedua kelompok sampel setelah menyelesaikan pokok bahasan mengenai Bangun Ruang Sisi Datar, dimana dalam proses pembelajarannya kedua kelompok sampel diberikan perlakuan yang berbeda seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut ini merupakan perincian lebih jelas mengenai deskripsi data motivasi belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

1. Deskripsi Data Motivasi Belajar Kelas Eksperimen

Deskripsi data skor motivasi belajar matematika siswa kelas eksperimen ditunjukkan dalam tabel Tabel 7 dan histogram Gambar 1 berikut. 54