Model Pembelajaran Konvensional Metode Ekspositori

orang. 2. Setiap anggota kelompok diberi nomor 1, 2, 3, dan 4. 3. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor yang telah diberikan oleh guru. 4. Misal, siswa nomor satu bertugas membaca soal dengan benar dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan soal, siswa nomor dua bertugas menyelesaikan soal dan menjelaskan kepada teman kelompoknya serta siswa nomor tiga bertugas mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompoknya. Siswa nomor empat mempresentasikan hasil kerja kelompok.

3. Model Pembelajaran Konvensional Metode Ekspositori

Salah satu model pembelajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional. Pendekatan konvensional merupakan pendekatan pembelajaran yang lazim digunakan oleh para guru di sekolah dimana ia mengajar. Beberapa metode yang biasa digunakan dalam pendekatan konvensional antara lain, metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode ekspositori, metode drill atau latihan, metode pemberian tugas, metode demonstrasi, metode permainan, dan lain-lain. Trianto dalam bukunya bahwa perbedaan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut: 60 Tabel 3 Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dan Konvensional Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Konvensional Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu, dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif. Guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok. 60 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif…, h. 43-44 Adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pelajaran tiap anggota kelompok, dan kelompok diberi umpan balik tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas sering diborong oleh salah seorang anggota kelompok. Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, etnik, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang memberikan bantuan. Kelompok belajar biasanya homogen. Pimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok. Pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing- masing. Keterampilan sosial yang diperlukan dalam gotong-royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik secara langsung diajarkan. Keterampilan sosial sering tidak secara langsung diajarkan. Pada saat pembelajaran kooperatif sedang berlangsung guru terus melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok. Pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung. Guru memperbaiki secara proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal hubungan antar pribadi yang saling menghargai. Penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pendekatan konvensional adalah metode ekspositori. Metode ekspositori adalah metode yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Metode ekspositori merupakan bentukan dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru teacher centered approach. Dikatakan demikian, karena dalam metode ini guru memegang peran yang dominan, namun tidak sedominan dalam metode ceramah. Dengan metode ekspositori guru tidak hanya berceramah melainkan juga memberikan latihan dan tugas, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Oleh karena itu, metode ekspositori ini dapat dikatakan sebagai gabungan dari metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode pemberian tugas. Pada metode ini, guru menyajikan dalam bentuk yang dipersiapkan secara rapi, sistematis, dan lengkap, siswa tinggal menyimak dan mencernanya saja. Yatim Riyanto dalam bukunya menjelaskan, secara garis besar prosedur pembelajaran dengan metode ekspositori adalah sebagai berikut: 61 a. Preparasi yaitu guru mempersiapkan bahan selengkapnya secara sistematis dan rapi. 61 Yatim Riyanto, Paradigma Baru…,h. 139-140 b. Apersepsi yaitu guru memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kepada materi yang akan diajarkan. c. Presentasi yaitu guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau menyuruh sisa membaca bahan yang telah disiapkan dari buku teks tertentu atau yang ditulisguru sendiri. d. Resitasi yaitu guru bertanya dan siswa menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari atau siswa disuruh menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri resitasi tentang pokok-pokok permasalahan yang telah dipelajari.

D. Hasil Penelitian yang Relevan