Pembelajaran Matematika Pembelajaran Matematika

perkembangannya, baik di masa lalu, masa sekarang maupun kemungkinan-kemungkinannya di masa depan. 14 Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Dari berbagai pengertian matematika di atas dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan suatu ilmu mengenai bilangan-bilangan yang diperoleh dengan bernalar, terorganisasikan dengan baik, yang dapat diterapkan di sekolah untuk mengembangkan cara berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif.

3. Pembelajaran Matematika

Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat dua kegiatan yang sinergis, yakni guru mengajarkan bagaimana siswa harus belajar. sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui berbagai pengalaman belajar hingga terjadi perubahan dalam dirinya dari aspek kognitif, psikomotor, dan atau afektif. Pembelajaran merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi inidividu anak sehingga pembelajaran benar-benar dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Upaya pengembangan sumber manusia yang harus dilakukan secara terus-menerus selama manusia hidup, disebut pembelajaran. Isi dan proses pembelajaran perlu terus dimutakhirkan sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. Implikasinya, ”jika masyarakat Indonesia dan dunia menghendaki tersedianya sumber daya 14 Erman Suherman, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer…, h. 55 manusia yang memiliki kompetensi yang berstandar nasional, maka isi dan proses pembelajaran harus diarahkan pada pencapaian kompetensi tersebut.” 15 Berdasarkan makna leksikal, pembelajaran berarti “proses, cara, perbuatan mempelajari. Pembelajaran adalah dialog interaktif. Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif.” 16 Sedangkan pembelajaran menurut pandangan konstruktivisme adalah “pembelajaran dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas sempit dan tidak sekonyong-konyong.” 17 Manusia harus mengkonstruksi pembelajaran itu dan membentuk makna melalui pengalaman nyata. Penulis menyimpulkan bahwa belajar matematika bagi siswa merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan di antara pengertian-pengertian tersebut. Para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dari sebuah objek. Matematika juga berfungsi sebagai ilmu atau pengetahuan yang perlu dikuasai oleh siswa karena matematika bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Begitu penting matematika dalam kehidupan sehingga setiap manusia berusaha untuk belajar matematika.

4. Tujuan Pembelajaran Matematika