tata kelola pemerintahan yang baik. Sesuai dengan kebutuhan, maka seluruh pegawai DJP harus mampu menggunakan TI yang terus menerus
dikembangkan sesuai dengan tuntutan zaman Media Indonesia, 2007:9. Sumber Daya Aparatur ditingkatkan kualitasnya melalui training,
pengujian tes, peningkatan jabatan, indikator kunci kinerja,dan penerapan kode etik yang ketat. Dari jumlah Sumber Daya Manusia SDM yang ada
dirasakan masih kurang memenuhi kebutuhan terutama tenaga pemeriksa fungsional dan TI, jumlah tenaga fungsional pemeriksa yang ada baru sekitar
2.000 orang, idealnya sekitar 25 dari 30.000 pegawai yang ada Media Indonesia, 2007:7. Karena itu, pegawai yang ada dan telah lama bekerja harus
diberi kesempatan pengembangan diri secara adil sesuai dengan potensi dan kemampuan pegawai. Menurut Saksono 1983, bahwa makin lama dalam
pekerjaan dan bervariasi kegiatan, serta semakin intensif pengalaman kerja yang diperoleh orang yang bersangkutan. Demikian pula, makin banyak
kesulitan atau tantangan yang dihadapi semakin cepat pula pengembangan kemampuan dan keterampilannnya. Dengan semakin berkembangnya
kemampuan dan keterampilan seorang petugas, maka akan semakin sering dia melakukan tugasnya.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Imam Santosa 2003 yaitu menganalisa peran Sistem Informasi Perpajakan dalam pemeriksaan pada KPP
Jakarta Gambir I dan Karikpa Jakarta Lima dan Revosia Eliaputra Sinaga 2000 yaitu menganalisa kemampuan pemeriksa pajak terhadap efektifitas
pemeriksaan pajak. Namun seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Perpajakan dan lama masa kerja sebagai pemeriksa pajak terhadap
kemampuan pemeriksaan belum diketahui secara pasti untuk itu penulis mencoba menelitinya dalam bentuk skripsi yang berjudul ”Pengaruh Sistem
Informasi Perpajakan dan Lama Masa Kerja Sebagai Pemeriksa Pajak Terhadap Kemampuan Pemeriksaan Pajak.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah Sistem Informasi Perpajakan berpengaruh terhadap kemampuan pemeriksaan pajak?
2. Apakah lama masa kerja sebagai pemeriksa pajak berpengaruh terhadap
kemampuan pemeriksaan pajak?
3. Apakah Sistem Informasi Perpajakan dan lama masa kerja sebagai
pemeriksa pajak berpengaruh terhadap kemampuan pemeriksaan pajak?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Sistem Informasi Perpajakan terhadap kemampuan pemeriksaan pajak.
b. Untuk mengetahui pengaruh lama masa kerja sebagai pemeriksa pajak
terhadap kemampuan pemeriksaan pajak c. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan Sistem Informasi Perpajakan
dan lama masa kerja sebagai pemeriksa pajak terhadap kemampuan pemeriksaan pajak
2. Manfaat Penelitian Berdasarkan
tujuan penelitian
diatas, maka
penelitian ini
diharapkan bermanfaat bagi: a. Peneliti
Wahana efektif untuk mengkaji, menguji dan menerapkan teori- teori yang didapatkan, kemudian dianalisis dengan fakta yang terjadi
serta mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan sistem informasi perpajakan dan lama masa kerja sebagai pemeriksa pajak
terhadap kemampuan pemeriksaan pajak.
b. Masyarakat Menggambarkan
tingkat pemahaman
masyarakat terhadap
ketentuan perpajakan, meningkatkan kepatuhan masyarakat sebagai wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajak dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat
terhadap pemeriksa
pajak dalam
melaksanakan pemeriksaan pajak. c. Pemerintah
Sebagai masukan untuk perbaikan sistem informasi perpajakan yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan pemeriksaan pajak.
d. Ilmu Pengetahuan Untuk menambah referensi ilmiah mengenai masalah perpajakan
yang bermanfaat pada ilmu pengetahuan dan khususnya yang ingin mengadakan penelitian lanjutan dari hasil penelitian ini.
II. TINJAUAN PUSTAKA A.
Pengertian Sistem Informasi Perpajakan
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Pengertian umum mengenai sistem adalah sebagai berikut :
1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yaitu subsistem yang lebih kecil,
yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut 2. Unsur-unsur merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan, yang
berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan sifat serta kerjasama antar unsur sistem mempunyai bentuk tertentu
3. Unsur sistem bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem
4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar Mulyadi, 2001:2.
Informasi adalah data yang terkumpul dan diproses kedalam bentuk yang berguna atau dengan kata lain, informasi adalah pengertian yang
diberikan pada pengumpulan fakta atau data. McDonough dan Garrett 1965 informasi didefinisikan sebagai data yang digunakan atau dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan. Komputer merupakan alat yang cepat dan tepat dalam pengolahan fakta dan memproduksi informasi yang diperlukan. Kita
menggunakan data untuk menghasilkan informasi yang diperlukan membantu dalam membuat keputusan. Banyak yang membahas tentang informasi, tetapi
hanya sedikit data asli original data, data bentuk majemuk dari datum adalah bahan baku dimana informasi diturunkan.
Menurut Muller dalam Jurnal KIPAS 2000: 22 ada empat dimensi dasar yang menentukan nilai suatu informasi adalah sebagai berikut:
1. Relevansi, yaitu suatu informasi yang berhubungan secara khusus dengan masalah yang ada.
2. Ketepatan, yaitu suatu informasi harus akurat tepat secara ideal. 3. Tepat waktu, yaitu suatu informasi yang selalu harus tersedia untuk
pemecahan masalah sebelum krisis atau sebelum kesempatan hilang. 4. Kelengkapan, yaitu suatu informasi yang dapat menjelaskan masalah atau
pemecahan masalah secara lengkap. Jadi, sistem informasi merupakan usaha untuk membangun sistem
berdasarkan komputer Computer Based Information SystemCBIS yang digunakan untuk memberikan informasi pemecahan masalah kepada
pengguna. Sistem informasi dapat juga diartikan sebagai suatu sistem berdasarkan komputer yang menjadikan informasi dapat digunakan oleh para
manajer untuk kebutuhan yang sama. Informasi yang dihasilkan dapat disajikan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, dan laporan dalam
bentuk simulasi matematis.
Informasi perpajakan adalah dokumen dan atau data perpajakan dalam bentuk digital yang terdapat dalam aplikasi Sistem Informasi Perpajakan di
Direktorat Jenderal Pajak termasuk pada unit organisasi vertikalnya. Menurut peraturan direktur jenderal pajak Nomor: per-160PJ2006, Sistem Informasi
Perpajakan SIP adalah sistem informasi dalam administrasi perpajakan di lingkungan Kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak yang dihubungkan dalam suatu jaringan kerja lokal.
B. Pengolahan data