4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar Mulyadi, 2001:2.
Informasi adalah data yang terkumpul dan diproses kedalam bentuk yang berguna atau dengan kata lain, informasi adalah pengertian yang
diberikan pada pengumpulan fakta atau data. McDonough dan Garrett 1965 informasi didefinisikan sebagai data yang digunakan atau dimanfaatkan untuk
pengambilan keputusan. Komputer merupakan alat yang cepat dan tepat dalam pengolahan fakta dan memproduksi informasi yang diperlukan. Kita
menggunakan data untuk menghasilkan informasi yang diperlukan membantu dalam membuat keputusan. Banyak yang membahas tentang informasi, tetapi
hanya sedikit data asli original data, data bentuk majemuk dari datum adalah bahan baku dimana informasi diturunkan.
Menurut Muller dalam Jurnal KIPAS 2000: 22 ada empat dimensi dasar yang menentukan nilai suatu informasi adalah sebagai berikut:
1. Relevansi, yaitu suatu informasi yang berhubungan secara khusus dengan masalah yang ada.
2. Ketepatan, yaitu suatu informasi harus akurat tepat secara ideal. 3. Tepat waktu, yaitu suatu informasi yang selalu harus tersedia untuk
pemecahan masalah sebelum krisis atau sebelum kesempatan hilang. 4. Kelengkapan, yaitu suatu informasi yang dapat menjelaskan masalah atau
pemecahan masalah secara lengkap. Jadi, sistem informasi merupakan usaha untuk membangun sistem
berdasarkan komputer Computer Based Information SystemCBIS yang digunakan untuk memberikan informasi pemecahan masalah kepada
pengguna. Sistem informasi dapat juga diartikan sebagai suatu sistem berdasarkan komputer yang menjadikan informasi dapat digunakan oleh para
manajer untuk kebutuhan yang sama. Informasi yang dihasilkan dapat disajikan dalam bentuk laporan berkala, laporan khusus, dan laporan dalam
bentuk simulasi matematis.
Informasi perpajakan adalah dokumen dan atau data perpajakan dalam bentuk digital yang terdapat dalam aplikasi Sistem Informasi Perpajakan di
Direktorat Jenderal Pajak termasuk pada unit organisasi vertikalnya. Menurut peraturan direktur jenderal pajak Nomor: per-160PJ2006, Sistem Informasi
Perpajakan SIP adalah sistem informasi dalam administrasi perpajakan di lingkungan Kantor Direktorat Jenderal Pajak dengan menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak yang dihubungkan dalam suatu jaringan kerja lokal.
B. Pengolahan data
1. Data base
Data base adalah sekumpulan record umum yang dapat dicari, diakses, dan dimodifikasi seperti record akun bank, transkrip sekolah, seta
data pajak penghasilan. Terdapat banyak kebaikan data base, yaitu: a. Meningkatkan independensi data karena terpisahnya data dengan
aplikasinya. b. Mengurangi menghilangkan data ganda data redundancy karena
hanya ada satu file yang disimpan bersama untuk dapat digunakan oleh beberapa aplikasi.
c. Menghilangkan data yang tidak sama data inconsistency karena hanya ada satu file, sehingga apabila satu record dari file tersebut
diubah maka hanya file itu saja yang berubah. d. Mempermudah manajer dalam memperoleh informasi yang diperlukan
untuk membuat perencanaan strategi atau perencanaan operasional Imam Santosa, 2003.
e. Sedangkan kebaikan lainnya, menurut Basalamah 1995 : 1 Data base meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya
pemutakhiran data. 2 Data base meningkatkan keandalan data.
3 Data base menghemat tempat penyimpanan. Duplikasi data memerlukan tempat penyimpanan ganda pula.
4 Data base mempermudah akses terhadap data. Kelemahan konsep non data base antara lain sulitnya pihak manajer memperoleh
informasi yang diperlukan untuk membuat perencanaan strategik atau perencanaan operasional.
5 Data base meningkatkan produktivitas pemprograman aplikasi dan para pemakai. Sebagian sistem pengolahan data base Data Base
Management System DBMS disertai sarana pengembangan
aplikasi secara mencolok sekali, 6 Data base meningkatkan administrasi dan pengendalian terhadap
data, 7 Data base meningkatkan penekanan terhadap eksistensi data
sebagai salah satu sumber daya perusahaan yang bersangkutan. Adanya database dalam organisasi menunjukkan bagaimana
pentingnya informasi bagi para pimpinan organisasi tersebut. Meskipun data base menawarkan cukup banyak kebaikan, ia juga
memerlukan biaya, mengandung resiko serta beberapa kelemahan lainnya, seperti :
a. Masalah kesesuaian akses dalam hal lebih dari satu pemakaian menggunakan sistem pengelolaan data base maka bisa saja timbul
persoalan apabila sistemnya tidak dirancang untuk memenuhi kebutuhan beberapa pemakai. Salah satu permasalahan tersebut adalah
masalah kompabilitas kesesuaian akses ke record yang ada.
b. Masalah kepemilikan data. Dalam sistem non data base biasanya mereka yang menggunakan program-program aplikasi pada file
tertentu dianggap sebagai pemilik data. Dengan digunakan data base
maka tidak ada lagi yang dianggap sebagai pemilik data karena adanya penggunaan data secara bersamaan data sharing.
c. Masalah sumber daya. sistem pengelolaan data base biasanya memerlukan sumber daya komputer tambahan, seperti misalnya
terminal komputer, CPU yang lebih besar, peralatan komunikasi, dan sebagainya. Hal ini disebabkan dengan digunakannya data base maka
akan banyak “permintaan” terhadap informasi dari data base, baik dari manajer maupun dari pegawai.
d. Masalah keamanan. Database harus disertai pengendalian yang memadai sehingga diperoleh jaminan bahwa data hanya disediakan
bahwa data hanya disediakan bagi mareka yang berhak, serta penambahan, penghapusan dan pemutakhiran data hanya dilakukan
oleh personil-personil tersebut.
2. Pemerosesan Data Pemerosesan data pada ilmu komputer adalah analisa dan
organisasi data oleh penggunaan berulang-ulang pada satu atau lebih program komputer. Pemerosesan data digunakan secara meluas pada
bisnis, perakitan dan ilmu pengetahuan serta pada area yang meningkat luas pada penggunaan komputer. Bisnis menggunakan data untuk
pekerjaan seperti penyiapan, penggajian, akuntansi, penyimpanan arsip, pengontrolan persediaan, analisa penjualan serta pemerosesan rekening
koran dan kartu kredit, termasuk pula pemerosesan data. Pemerosesan data dibagi dua macam yaitu pemrosesan data base dan pemerosesan
transaksi. Pada pemerosesan data base, data base yang terkomputerisasi digunakan sebagai sumber utama rujukan bagi komputasi. Pemerosesan
transaksi merujuk pada interaksi antara dua komputer dimana satu komputer mengawali transaksi dan komputer lainnya menghasilkan data
atau kebutuhan komputasi bagi fungsi tersebut Imam Santosa, 2003.
3. Siklus Pemerosesan Data Siklus data menggambarkan rantai kegiatan pemerosesan data
kebanyakan aplikasi pemerosesan data. Proses ini terdiri dari perekaman data, transmisi data, pelaporan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali.
Data awal adalah yang pertama kali direkam pada bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Keunggulannya terletak pada berbagai macam cara
seperti secara manual pemasukan informasi kedalam memori komputer menggunakan keyboard, penggunaan sensor untuk mentransfer data
kedalam peta magnetik atau disket, pengisian pada kertas komputer atau penggesekan kartu kredit melalui suatu alat tertentu. Data tersebut
kemudian dikirim ke komputer dimana dilakukan fungsi pemrosesan data. Langkah ini melibatkan secara fisik perpindahan rekaman data ke
komputer atau secara elektronik menggunakan sambungan telepon atau internet. Sekali data dikirim ke komputer maka komputer akan
memerosesnya. Kinerja operasional komputer yang termasuk pengaksesan dan update data base serta membuat perubahan informasi statistik setelah
pemerosesan data, komputer melaporkan ringkasan tersebut pada petugas operator Imam Santosa, 2003.
Seperti halnya komputer yang memeroses data, juga menyimpan baik data awal maupun yang sudah dimodifikasi. Penyimpanannya dapat
berbentuk pemasukan data awal dan juga dibentuk data yang telah diolah oleh komputer seperti di pita magnetik. Menurut alasan hukum dan
praktis, data seringkali disimpan lebih dari satu tempat. Sistem komputer dapat tidak berfungsi dan kehilangan seluruh data yang tersimpan, maka
diperlukan data awal kembali untuk mengembalikan ke kondisi semula. Langkah terakhir dari siklus pemerosesan data adalah pemanggilan
kembali atas penyimpanan informasi pada tahap selanjutnya. Hal ini
seringkali dikerjakan untuk mengakses record yang terdapat pada data base, untuk menerapkan fungsi pemerosesan data baru, atau pada situasi
dimana sebagian data telah hilang untuk mengembalikan data Imam Santosa, 2003.
Menurut Biro Perencanaan, Sekretariat Jendral, Depdiknas, data yang baik akan memiliki lima sifat berikut. Pertama, objektif, yaitu data
harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa unsur subjektif atau rekayasa dari seseorang atau pihak-pihak yang berkepentingan. Kedua,
represantif yaitu data tidak hanya dapat mewakili seseorang atau golongan tertentu namun dapat diterima oleh semua pihak. Ketiga, data harus
memiliki kesalahan baku standart error yang kecil. Keempat, data harus tepat waktu. Dan kelima, data harus relevan, yaitu data harus sesuai untuk
menyelesaikan suatu persoalan Imam Santosa, 2003.
C. Peran Komputer