Peran Komputer Pengaruh Sistem Informasi Perpajakan Dan Lama Masa Kerja Sebagai Pemeriksa Pajak Terhadap Kemampuan Pemeriksaan pajak

seringkali dikerjakan untuk mengakses record yang terdapat pada data base, untuk menerapkan fungsi pemerosesan data baru, atau pada situasi dimana sebagian data telah hilang untuk mengembalikan data Imam Santosa, 2003. Menurut Biro Perencanaan, Sekretariat Jendral, Depdiknas, data yang baik akan memiliki lima sifat berikut. Pertama, objektif, yaitu data harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa unsur subjektif atau rekayasa dari seseorang atau pihak-pihak yang berkepentingan. Kedua, represantif yaitu data tidak hanya dapat mewakili seseorang atau golongan tertentu namun dapat diterima oleh semua pihak. Ketiga, data harus memiliki kesalahan baku standart error yang kecil. Keempat, data harus tepat waktu. Dan kelima, data harus relevan, yaitu data harus sesuai untuk menyelesaikan suatu persoalan Imam Santosa, 2003.

C. Peran Komputer

Tim Subdit Verifikasi Dit. PPh Ditjen Pajak dalam Jurnal KIPAS 1999:5 komputerisasi mempunyai implikasi yang besar bagi penegakan pajak yang menjadikan petugas pajak dapat melakukan analisis informasi secara lebih canggih dibandingkan sebelumnya. Pengisian SPT secara elekronik, sekarang menjadi semakin ekonomis untuk mengidentifikasi area jumlah data perpajakan yang banyak secara potensial dapat dipilah menjadi transaksi kecil yang banyak. Tanpa bantuan komputer, auditor secara sederhana melihat transaksi besar untuk meneliti integritasnya karena penelaahan terhadap transaksi kecil akan sangat kompleks dan memerlukan banyak waktu untuk diproses secara manual. Pendekatan lain adalah menganalisis SPT yang diisi oleh konsultan pajak atau praktisi. Computer- Based Information System CBIS dimaksudkan untuk dapat menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan pimpinan total information system concept berupa suatu kemampuan mengumpulkan semua informasi dari semua sumber; dan menggunakan semua media untuk menampilkan informasi. Sumber-sumber informasi tersebut dapat berasal dari sumber internal dan lingkungan luar, sistem formal dan informal, dengan media lisan atau tertulis, informasi masa lalu, sekarang atau yang akan datang. Semua sumber-sumber ini dimanfaatkan menurut kebutuhannya ES Margianti, 1994:21. Jaringan komputer yang online antarunit pelayanan dan pemeriksaan dan dengan Kantor WilayahKantor Pusat akan memotong jalur birokrasi yang kurang perlu serta penghematan yang signifikan atas penggunaan formulir cetakan. Akses yang mudah kepada berkas wajib pajak dan data atau informasi lainnya pemeriksa pajak akan memiliki ‘bekal’ yang cukup pada saat persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian pemeriksaan. Selanjutnya dalam rangka penyempurnaan kriteria seleksi pemeriksaan, telah dikembangkan sistem yang lebih obyektif dengan pemberian skor kepada elemen SPT yang terisi atau tidak terisi serta beberapa rasio laporan keuangan wajib pajak yang mengindikasikan tingkat kepatuhan wajib pajak serta terdapatnya potensi pajak yang dapat digali. Sistem dijalankan dengan penggunaan jaringan komputer yang telah tersedia. Penyempurnaan sistem kriteria seleksi harus dibarengi dengan usaha pengumpulan data dan profile wajib pajak besar DR. Djazoeli Sadhani dalam Jurnal KIPAS, 1999:7.

D. Peran Teknologi Informasi