L. Kerangka Pemikiran
Kemajuan teknologi informasi seperti hardware dan software computer semakin luas dimanfaatkan oleh wajib pajak di dalam
penyelenggaraan pembukuan. Data dan informasi keuangan diproses secara elektronik untuk menghasilkan berbagai bentuk dan jenis laporan yang sesuai
dengan kebutuhan manajemen. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pemeriksa pajak harus memanfaatkan perangkat teknologi
informasi seperti computer hardware and software di dalam pemeriksaan pajak. Teknik pemeriksaan pajak yang menggunakan alat bantu komputer
disebut sebagai Computer Tax Audit CTA. Sesuai dengan beban kerjanya untuk saat ini jumlah fungsional pemeriksa pajak belum memadai. Pengadaan
sumber daya manusia tidak dapat dipenuhi segera mengingat adanya persyaratan kualifikasi dan prosedur recruitment.
Untuk mengatasi jumlah pemeriksa yang terbatas antara lain adalah meningkatkan kemampuan pemeriksa dan melengkapinya dengan teknologi
informasi di dalam pelaksanaan pemeriksaan pajak. Untuk menghadapi implikasi dari perubahan lingkungan yang sangat cepat dan dalam rangka
peningkatan efisiensi kerja, maka pengetahuan dasar perpajakan pemeriksa pajak harus juga ditambah dengan pengetahuan lain yaitu penggunaan metode
sampling
dalam pemeriksaan dengan suatu pendekatan analitis serta penggunaan komputer dalam pemeriksaan computer auditing sebagai
tindakan antisipatif semakin meluasnya pemakaian komputer dalam pemprosesan transaksi keuangan.
Kemampuan pemeriksaan pajak sangat dipengaruhi salah satunya adalah lama masa kerja sebagai pemeriksa pajak tersebut untuk menggunakan
teknologi informasi yang semakin berkembang dalam pelaksanaan pemeriksaan pajak karena dengan semakin lama bekerja sebagai pemeriksa
pajak maka semakin banyak pengalaman dan pengetahuan yang didapat. Seseorang yang telah bekerja sekian lama akan mampu melakukan
penyesuaian diri terhadap lingkungan pekerjaannya sehingga dapat mencapai kepuasan dalam menjalankan pekerjaannya karena pengalaman yang diperoleh
dari pekerjaan sebelumnya dan yang sedang dijabatnya, dapat pula meningkatkan kemampuan kerja pemeriksa pajak. Kerangka berfikir ini dapat
dituangkan dalam sebuah model penelitian sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
M. Hipotesis