Tingkat Perilaku Konsumen Terhadap Jasa Model Perilaku Pembelian

li c. Variabel Intervening Variabel intervening adalah variabel antar stimulus dan respon. Variabel ini merupakan faktor interval individu termasuk motif-motif membeli, sikap terhadap suatu peristiwa, dan persepsi terhadap suatu barang. Peranan variabel intervening adalah untuk memodifikasi respon.

2. Tingkat Perilaku Konsumen Terhadap Jasa

Untuk mengefektifkan jasa pelayanan, manajer pemasaran harus memahami proses berfikir pelanggan selama melakukan proses pembelian. Terdapat tiga tingkat perilaku konsumen terhadap jasa, yaitu : a. Tingkat Sebelum Membeli Pada tingkat ini manajemen harus berusaha memahami kenapa pelanggan mamilih dan menggunakan jasa tertentu. Ini juga merupakan aktifitas konsumen sebelum menggunakan jasa. Proses ini dimulai ketika individu membutuhkan pelayanan. Setiap keinginan dan permasalahan memerlukan suatu solusi dan biasanya menunjukkan suatu potensi untuk membeli. Konsumen akan mencari informasi untuk mengembangkan suatu rangkaian pemecahan masalah dan akhirnya memilih alternatif demi kepuasan konsumen. b. Tingkat Konsumsi Pada tingkat konsumsi, manajemen berusaha memahami reaksi konsumen pada saat interaksinya. Dalam proses ini dengan lii mempertimbangkan segala informasi produk yang tersedia, konsumen mengambil keputusan untuk membeli. c. Evaluasi Setelah Membeli Pada tingkat ini perlu dipahami sumber kepuasan dan ketidakpuasan yang terjadi pada pelanggan setelah mengkonsumsi produk atau jasa tersebut. Konsumen mengevaluasi dengan membandingkan yang mereka terima dengan jasa yang mereka inginkan.

3. Model Perilaku Pembelian

Perilaku konsumen adalah suatu aktivitas yang sangat kompleks, dalam perilaku pembelian didukung pula oleh beberapa variabel-variabel yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Variabel-variabel itu sendiri dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal berasal dari pengaruh diri sendiri dari individu tersebut, sedangkan faktor eksternal adalah pengaruh yang datangnya dari luar seperti lingkungan eksternal misalnya lingkungan dari konsumen dan bauran pemasaran. Model perilaku konsumen seperti berikut ini : Gambar 2.1 Model Perilaku Pembelian Sumber : Kotler 2002:153 Rangsangan Produk Harga Tempat Promosi Rangsangan lain Ekonomi Teknologi Politik Budaya Karakteristik konsumen Budaya Sosial Pribadi Psikologi Proses keputusan konsumen Pengenalan masalah Pencarian informasi Evaluasi Keputusan Perilaku pasca pembelian Keputusan konsumen Pilihan produk Pilihan merek Pilihan penyalur Waktu pembelian Jumlah pembeli liii Pada gambar Model Perilaku Pembelian, menjelaskan proses terjadinya pengambilan keputusan oleh konsumen untuk membeli, diawali dari rangsangan pemasaran marketing stimuli, yang terdiri dari : a Produk yaitu produk apa yang secara tepat diminati oleh konsumen, baik kualitas maupun kuantitasnya. b Harga yaitu seberapa besar harga sebagai pengorbanan konsumen dalam memperoleh manfaat produk yang diinginkan. c Distribusi yaitu bagaimana pendistribusian barang sehingga produk dapat sampai ke tangan konsumen dengan mudah. d Promosi yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan sehingga keunggulan produk dapat disampaikan kepada konsumen. Rangsangan pemasaran tersebut di atas dilengkapi rangsangan lain: a Ekonomi : Daya beli yang tersedia dalam suatu perekonomian bergantung pada pendapatan, yang tingkat dan distribusinya berbeda- beda. b Teknologi : Yang paling kuat membentuk hidup manusia dan dapat memberikan dampak positif dan negatif, termasuk dalam proses pemasaran. c Politik dan hukum dapat mempengaruhi kondisi dan stabilitas masyarakat yang mempunyai dampak terhadap rangsangan keputusan pembelian. d Budaya : Keyakinan, nilai-nilai dan norma dibentuk oleh masyarakat dimana mereka dibesarkan yang dapat bergeser mengikuti trend baru. liv Rangsangan-rangsangan tadi kemudian membentuk karakteristik pembeli, yaitu budaya, sosial, pribadi, dan psikologi yang merupakan karakteristik pembeli, yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan proses pengambilan keputusan membeli barang sehingga konsumen mendapatkan manfaat dari pemilihan produk yang dibeli.

4. Model Keputusan Pembelian